foto nyulik dokumentasi BRid |
Kurang lebih sebulan terakhir ini saya lumayan sering absent wira wiri di wall sosmed. Konsentrasi pada kesehatan ibu selama ia dirawat di RS dan takut ‘ngiler’ liat event-event yang ngga bisa dihadiri memantapkan hati untuk mengklik off sementara akun sosmed saya. Tapi, sepertinya saya terlalu ‘gatal’ untuk berlama-lama semedi. Bukber BRid menjadi oase dahaga saya rupanya.
Kebetulan, karena berangkat dari rumah ibu saya di bilangan Kebun Jeruk Jakarta Barat yang strategis ini, *eeaa* berangkatlah saya naik mikrolet ke arah Tanah Abang, lalu dilanjutkan naik Kopaja 502 ke jurusan Kampung Melayu. Perkiraaan saya meleset. Estimasi perjalanan yang bakal lama terimbas macet di Tanah Abang rupanya ngga terjadi. Sebelum jam 4 saya sudah tiba di depan Warung Daun Resto Jalan Cikini Raya no. 26 Jakarta Pusat.
Resto Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat |
Alamaaak, dia mas Hazmi Srondol sang Founder BRid rupanya. Maaf ya Mas, baru sekali ketemu di dunia nyata sih. Ngga berhenti sampai disitu, ‘Kuis Siapa dia’ berlanjut lagi. Sempat towel kanan kiri depan saya untuk menanyakan siapa si anu yang berkaca mata, siapa si anu yang duduk di ujung dan sebagainya. Sempat juga saya mengamati orang yang saya kira mas Ahmed, ngga taunya bukan. “Itu mas Syaifudin Sayuti,” bisik seorang teman. Oemji, salah lagi. Euleuh-euleh, where are you mas Ahmed?Hahahaha…
Acara mengalir dengan santai, mas Ulish Anwar sang MC memang piawai banget memandu acara. Saya yang bolak balik gagal focus berkat satu demi satu makanan yang diantar pramusaji ke meja depan saya jadi teralihkan. Testimony yang diutarakan teman-teman saya umpamakan seperti crackers; renyah, gurih, manis, padat dan bikin kenyang. *eeh
masih ada lagi dan lagi... :) |
Yups, setuju Mas. Jika diambil sudut pandang positif, ketatnya aturan di BRid merupakan cermin kesungguhan BRid untuk mencitrakan Blogger sejati. Bagaimana bisa menjadi Blogger sejati, jika menulis postingan saja harus diingatkan terus?
Suasana sedikit mengharukan saat wanita cantik yang berprofesi sebagai desainer itu angkat bicara. Sebagaimana diketahui, suami bu Ami, Bapak Indar Atmanto mantan Dirut Indosat saat ini tengah memperjuangkan PK atas kasus yang menimpanya. Dengan tersendat-sendat ibu Ami Atmanto berharap, “Saya memohon doa dan dukungan untuk Bapak. Saya pun tetap berfikir positif untuk terus mencari keadilan.”
ki-ka : Bu Yeni Wahid, Bu Ami Atmanto, Bpk Fuad dari Indosat |
Menjelang detik-detik berbuka puasa, dalam kuliah tujuh puluh menitnya ini *woooooo_heboh seketika pemirsah* kang Arul kembali mencairkan suasana. Dosen lulusan UIN yang dikenal jadi tukang doa di komplek rumahnya bilang,”BRID singkatan dari B (Berani), R (Respect) menghargai orang lain, I (Inspiratif) , D (Development)tidak berhenti membangun dan mengembangkan diri.”
Nah, ngomong-ngomong soal Indosat, perlu tau juga nih aneka pilihan yang bikin kenyang yaitu :
Paket SANTAN : SMS terus-terusan
Paket TELOR : telponan Ramadhan
Paket OPOR : Online Pol Ramadhan
Paket KOMPLIT : internetan, Nelpon dan SMS
Terimakasih saya haturkan untuk BRid dan segenap jajaran adminnya, Indosat, Bu Ami Atmanto, Bu Yeni Wahid dan rekan-rekan Blogger semua. Sampai jumpa di Halal Bihalal nanti ya
Tuan rumah yang ngga segan-segan menyambangi setiap meja :) |
don no wot tu du :) (Liswanti, Dewi Sulistiawaty, Melly Feyadin Caroline Adenan dan saya) |
Ssttt... ini sebagian penampakan luar gudi begnya. Keren ya? Isinya apalagi hehehe... |
Ketemu Mbak Yeni yang smart dan shalihah tentu menyenangkan ya Jeng
BalasHapusSilaturahmi sambil menyerap ilmu
Salam hangat dari Jombang