Kalo kata tetangga saya, pepaya itu makanan burung Beo. Bau, ga enak katanya kalo dimakan. Enegh.
Masa sih? Jadi keluarga saya sebangsa Beo dong? Hehehe.. Pasalnya pepaya justru menjadi buah favorit keluarga kami di rumah. Harganya paling murah dibanding harga buah lain jadi ga ketar ketir melahap banyak-banyak. Kedua, khaziatnya itu lho emang ga ada yang nandingi.
Untuk yang pencernaannya sering bermasalah, sering sembelit dan ada keturunan penderita wasir ambeyen, pepaya merupakan pilihan yang pas untuk dikonsumsi. Untuk yang sering panas dalam, mimisan dan gampang sariawan, makan pepaya itu obat alaminya. Nah, kalau ngga suka baunya, gimana?
Tenang, dulu juga krucils di rumah ngga suka makan pepaya. Mba Nala sukanya Jeruk, mas Tsaka suka Apel dan si bungsu Dega suka Salak. Tapi kalo diturutin keinginan semuanya ya ngga kuku dompetnyalah. Nah, pemersatunya hanya pepaya, only. Beneran.
Tips-nya, pepaya dalam keadaan dingin (sebelumnya simpan di kulkas) dipotong-potong. Letakkan dalam wadah cekung, taburi gula pasir dan perasan air jeruk nipis. Aduk rata dan siap disantap. Rasanya asem, manis, segar deh. Penasaran? Yugh, cobain
Tidak ada komentar