Kesempatan Kedua



 
source : Google


“Dia ngerengek-rengek minta balikan lagi. Sementara gw juga udah cape dibohongin dan diselingkuhin terus. Tolongin dong, gw pengen minta pendapat elo nih.”

Kata-kata Andi-adik kelas SMA saya-tadi pagi terus terbayang-bayang di mata saya. Dia cerita, calon pacarnya yang sedianya akan dinikahi dalam waktu dekat ketahuan bohong dan bermain api dengan pria lain. Sakit hatinya kembali membara mengingat kandasnya perkawinannya dulu disebabkan oleh perselingkuhan istrinya. Dan kini hal sama kembali lagi terjadi dalam hidupnya, AFFAIR.

Saya mengerti sekali apa yang dia rasakan. Antara harapan, harga diri dan sakit hati pasti menjadi pertarungan hebat dalam benaknya sampai dia minta pendapat seperti ini. Terus terang saya tidak banyak memberi saran karena cuma sekedar kenal aja, tidak akrab. Saya biarkan dia memilih keputusan sesuai dengan kata hatinya. Saya yakin dia sudah mempunyai keputusan, akan tetapi dia meminta pendapat hanya untuk mencari kepastian dan kekuatan atas keputusannya itu.

Menurut saya, KESEMPATAN KEDUA dalam relationship romantisme adalah bukan hal yang mudah dibahas. Namun saya mengingatkan pada teman saya beberapa point penting untuk kesempatan kedua bagi mantannya. Simak yuk :)

1.       Tanya pada diri sendiri.
Nostalgia memang begitu menggoda, apalagi ada sentuhan emosi yang terhanyut di dalamnya. Tapi coba pikir kembali, kira-kira jika ‘rujuk’ kembali apakah ada manfaatnya atau justru malah mudarat? Menurut saya keberhasilan suatu hubungan tergantung pada peran serta dua orang di dalamnya. Keberhasilan suatu hubungan juga tergantung dari alasan kenapa dulu sampai jadi berakhir. Jika alasannya karena faktor external rasanya masih layak diteruskan kembali, tapi jika karena faktor internal seperti ketidakcocokkan, maka bersiaplah pada hubungan penuh masalah. Yang terpenting, jangan pernah mengambil keputusan  karena ada unsure rasa bersalah atau justru tidak tahan dengan status jomblo sekarang.

2.       Tanya pada sahabat yang tau kepribadian kita bagaimana.
Memang sulit ya membayangkan kehadiran mantan dengan auranya yang melemahkan hati itu. Otak kita pasti akan sulit berpikir obyektif untuk mengambil keputusan. Nah dalam hal ini silakan deh minta pendapat sahabat yang tau sekali gimana karakter kepribadian kita. Yakin deh, saat mata kita ‘silau’, sahabat justru akan melihatnya dengan jernih dan obyektif.

Apabila dua hal tadi masih belum ditemukan juga solusinya, saya menyarankan untuk cari tau dari sang mantan langsung dengan cara menemuinya. Flash back ke masa lalu, dulu sekali saya pernah penasaran dengan mantan pacar saya. Saya nekat menemuinya dan segera saya menemukan jawaban kenapa rasa cinta deg-degan dalam hati saya sudah tidak ada sama sekali. Nah, mungkin dengan menemui sang mantan, siapa tau kepastian jawaban akan ditemukan, lanjut atau stop sampai di sini aja. Tau kan maksud saya?

Tidak ada komentar