Film Dua Batas Waktu, Renungan Atas Hak Prerogatif-Nya





"Akal manusia ada batasnya, namun sejatinya kemampuan Allah tidak ada batasan," kurang lebih begitulah kalimat yang diucapkan oleh Ustadz Ibnu kepada Tiara. 

Flash back ke beberapa jam sebelumnya, Tiara yang sejak kecil punya pengalaman spirituil pagi itu kembali mendapatkan lagi sebuah 'isyarat'. Ketika menyiapkan makan pagi untuk suaminya, mendadak sekujur tubuhnya gemetar hingga dia sempat pingsan.
Saat tersadar dia ketakutan hingga menangis hebat. "Semua orang bilang aku gila. Kamu juga tidak percaya kan terhadap apa yang aku alami? Iya kan?" 


Tiara yang kalut pikirannya beruntung mempunyai suami yang begitu empati. Setelah menceritakan apa yang dialaminya kepada suaminya, mereka  menyaksikan sendiri di televisi pemberitaan kecelakaan pesawat Zukhoi setelah lepas landas. Saat itu mereka bertatapan mata dan menyadari, firasat Tiara terhadap peristiwa yang akan datang adalah benar-benar terjadi. 

Pemeran Tiara remaja dan dewasa

Mengapa harus Tiara?
Mengambil alur flash back, banyak sekali peristiwa interdimensional (kemampuan melewati dua dimensi) yang diceritakan kembali oleh Tiara kepada Ustad Ibnu dan para penonton untuk dijadikan renungan. Film based on true story ini menjelaskan dengan bahasa sederhana 'alasan' mengapa tokoh Tiara yang berpenampilan masa kini, terkesan dalam pergaulannya tidak religius dan hampir terjerumus ke lembah maksiat justru mendapat anugrah untuk menyampaikan pesan Nabi Isa Al Masih kepada seluruh umat. 

Sebagai penikmat film Indonesia, beruntung saya berkesempatan menyaksikan Screening film ini bersama teman-teman dari KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia) hari ini di XXI Blok M Jakarta Selatan. Kisah yang diangkat melalui tokoh sentral 'Tiara" menyimpan pesan yang sangat mendalam untuk kita renungi. 
bersama rekan-rekan Kopi sebelum Screening film dimulai (source:Kopi)

Kejadian apapun di dunia adalah ketentuan Allah SWT
Demikian kira-kira kutipan yang saya bisa terjemahkan berdasarkan penjelasan dalam QS At-Thagibun ayat 8. Tiara yang dilindungi oleh tiga malaikat penjaga untuk melindungi keimanannya tidak bisa 'lari' begitu saja. Ketiga malaikat yang berwujud putri cantik yang dipanggil "kakak" oleh Tiara, lelaki tua berjubah putih dan nenek tua berbaju khas Batak-yang saya pikir adalah leluhur Tiara-mereka tetap setia melindungi Tiara dalam segala hal yang dialaminya. 

Dalam sebuah adegan, saat Tiara dianggap gila oleh teman dekatnya "Ju" dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, putri cantik yang dipanggil Kakak oleh Tiara membantu Tiara dengan cara menyamar untuk melarikan diri dari Rumah Sakit itu. Di scene lain, saat Tiara tergoda untuk mendapatkan uang secara singkat dengan mengikuti saran temannya untuk menjadi wanita penghibur, sang 'kakak' dengan caranya sendiri menjauhkan Tiara untuk terjerumus.

Kontroversi
Saya jadi bercermin. Apa yang Tiara alami dalam proses pencarian jati dirinya adalah merupakan hal yang biasa di jaman sekarang. Pergaulan bebas, tergelincir dalam dunia maksiat, goyah iman karena harta hingga melacurkan diri dengan pindah keyakinan dituangkan dengan sangat apik di film yang tayang di bisokop mulai tanggal 26 Mei 2016 ini.  Dibesut oleh Tu7uh Rumah Production garapan Andre Murtono dan Rudiansah, kejadian spirituil yang dialami tokoh Tiara disajikan dalam  gambar-gambar yang indah dan latar belakang musik yang menyejukkan, menjadikan film ini berkesan tidak membosankan. 

Film Dua Batas Waktu ini konon sempat mengalami proses tidak lolos sensor. Konflik yang terjadi di film ini memang membutuhkan kelapangan hati siapapun yang menontonnya. Bahwa kehidupan di dunia ini tidak serba hitam putih saja, banyak warna lain menyertainya.Penasaran kan? hehehe...

Kesan saya, meski film ini berkesan berat namun rupanya saya cukup mudah menerima pesan yang tersurat dan tersirat di film ini. Meski tidak banyak bertaburan bintang-bintang tenar namun penampilan Irish Bella sebagai Tiara remaja sangat memikat sekali. Kemudian, Cok Simbara seorang aktor senior yang berperan sebagai papa Tiara seperti biasa mencuri perhatian dengan karakternya yang kebapakan. 

Nah, seperti apa amanah Nabi Isa Al Masih yang harus disampaikan Tiara kepada umat manusia? Apakah Tiara yang pernah menganggap keberadaan Nabi itu tidak ada bisa menyampaikan amanah tersebut tanpa kendala? Bisakah Tiara membedakan mana yang baik dan mana yang buruk setelah menjalani proses perjalanan spirituilnya itu? Lalu apa yang disarankan Ustad Ibnu kepada Tiara dan suaminya di akhir cerita? Tonton segera film yang mulai tayang 26 Mei 2016 ini yuk di bioskop terdekat 


Tidak ada komentar