Pesona Jogja Homestay, Pesonanya Seperti Di Rumah Sendiri


Siapa sih yang ngga punya ‘kenangan terindah’ di kota Jogja? Coba deh kasih tau. Katon Bagaskara aja saking jatuh cintanya dengan kota ini sampai bikinin lagu yang saya yakin sejagat raya endonesa hapal liriknya. Saya sendiri, heeemm jangan ditanya deh. Kalau jiwa melakonlis romantisnya lagi kumat, saya bisa lho mendadak jadi pujangga dengan puisi lebay saya hahaha… .*tutupmukapakewajan

Yup, Jogja memang kota manis romantis. Setiap sudut, kata Katon, menyapa bersahaja penuh selaksa makna. Entah kenapa, bagi saya nih, mendengar denting gitar pengamen local dengan sitarnya yang menyanyikan lagu-lagu campur sari aja udah bikin hati kaya terbetot. Belum lagi kulinernya, mau nongki di angkringan pinggir jalan enak, mau di café juga enak (baca : emang mauan aja sih hehe). Oiya, wisata sejarah di kota Jogja tuh bagi saya ibaratnya seperti berada di kehidupan tempo dulu dengan keberadaan Keraton dan Candinya. Seperti dilempar dengan mesin waktu deh. Iya kan, iya kan?

Flash back. 
Saya jadi ingat kunjungan terakhir saya di Jogja sekitar tahun 2011 lalu. Waktu itu berbekal hot seat dari salah satu maskapai penerbangan yang dibeli beberapa bulan sebelumnya saya dan keluarga sampai juga di Jogja. Judulnya waktu itu, gimana caranya dengan budget terbatas saya dan keluarga bisa pelesiran ke Jogja. Nah, jadi jangan heran deh ya soal tempat nginap waktu itu saya sih ngga banyak milih. Asal lokasinya ngga jauh dari pusat kota, bersih, aman dan nyaman untuk anak-anak udah worth it-laah.

Urusan tempat menginap mau dimana sebenarnya relative sih ya. Masing-masing mempunyai daya tarik berbeda-beda. Mau milih hotel kelas melati sampai bintang-bintang semua ada di Jogja. Mau yang lebih terasa nuansa membaur dengan sekitarnya juga ada, contohnya yaitu Homestay. Nah, untuk yang bawa anak-anak tentu suasana tempat menginap yang memadai untuk bereksplorasi lebih dianjurkan. Kasihanlah, jika anak-anak sama sekali ngga mendapat hak bermainnya di lokasi tempat menginap. Dunia anak kan dunia bermain, ya kan?!

Beberapa minggu lalu, untuk urusan kerja (cieeeh kerjaa!!)  kembali saya menginjakkan kaki di Jogja. Kali ini saya dan teman-teman Kriya Indonesia menginap di Pesona Jogja Homestay. Kesan  pertama saya adalah kesigapan mba Widhi staf Pesona Jogja Homestay saat menjemput kami di stasiun. Ah, belum-belum saya sudah kagum deh.



Semakin mengenal Pesona Jogja saya semakin kerasan (baca:betah) di sini. Gimana ngga, sebagai emak-emak tentu yang saya pikirkan pertama adalah nyaman tidaknya untuk anak-anak. Dan di Pesona Jogja Homestay jawabannya. Di sini adalah tempat yang rekomended untuk anak-anak. Tapi, jangan bayangkan fasilitas main untuk anak-anak seperti layaknya Hotel ya, di sini area bermain outdoor khas anak-anak  seperti main Dampu ada di pelataran depan. Biar ga bosen main-main di dalam aja. Olahraga sambil main yuuk.. Asiikkk :D




Untuk yang hobi main di indoor, tayangan tv kabel yang disajikan dengan pesawat televise LED 32 inchi di setiap kamar yang ber-AC dan free wifi pasti disambut bahagia deh. Apalagi anak abege saya, kalau saya tinggal kemana-mana  yang penting di rumah kulkasnya penuh dan ada kuota. Sudah kenyang mereka mah hahaha…






Berada di gang Pandu Jalan Celebes Pesona Jogja merupakan salah satu homestay yang membaur dengan lingkungan masyarakat. Di sini saya masih mendengar suara klakson tukang roti lewat, suara kentongan tukang bakso lewat dan celoteh canda tawa berbahasa Jawa (ya iyalah ngomong Jawa, namanya juga di tanah Jawa) anak-anak masyarakat sekitar. Betah deh. Untuk keperluan darurat, seperti pulsa atau keperluan sehari-hari ga perlu jauh-jauh ke minimarket. Di sekitar lokasi ada rumah merangkap warung kecil yang menyediakan keperluan sehari hari masyarakat sekitar. Asik kan.





Seperti komplek Cluster, bangunan rumah dua lantai yang dibuat berhadapan dan berderet-deret diberi nama sesuai ciri khas Jogja misalnya Borobudur, Prambanan dan Kota Gede. Ada tiga bangunan hunian yang mempunyai 3 kamar tidur, 1 kamar supir, dapur, ruang makan, ruang tamu, ruang keluarga dan 2 kamar mandi dimana salah satunya ada di kamar utama.






Selain bangunan tiga kamar tadi, ada tiga bangunan hunian lagi yang lebih besar yang mempunyai 4 kamar tidur, 1 kamar supir, dapur, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga dan dua kamar mandi juga. Dan yang bikin asik, di seetiap kamar mandi dilengkapi juga dengan water heater. Jadi ga takut mandi malem lagi deh, ihiiiiyy..



Oiya, bangunan modern yang mencolok dengan pernak pernik warna oranye segar ini juga mempunyai dapur kecil yang sudah dilengkapi peralatan makan. Juga ada kulkas dan dispenser air panas dingin. Jadi kita ga perlu lagi deh minta tolong sana sini, self service aja. Asik kan, betah deh kaya rumah sendiri aja hehehe…








Lokasinya terbilang cukup mudah dijangkau dari pusat kota Jogja. Berada di Jalan Celebes gang Pandu 484 Tahunan, Umbulharjo Pesona Jogja Homestay dekat sekali dengan Taman Makam Pahlawan dan Universitas. Untuk menuju ke pusat kota seperti Malioboro juga dekat, ngga lebih dari 10 menit aja. Mau yang jauh? Tenangggg. Driver di Pesona Jogja Homestay siap mengantar kita kemana aja. Aseeeekk.


Di Pesona Jogja Homestay, kita mendapat free breakfast juga lho. Hari pertama kami disuguhi soto ayam dengan keripik tempe sebagai pendampingnya. Selain menu berat, ada jajanan pasar dan teh kopi juga sebagai penghangat perut yang disuguhkan dalam teko air panas dengan kompor listrik. Mau nambah, ya bolehlaaah




Di hari kedua, sarapan kami menunya adalah ketupat sayur dengan gulai nangka dan telur juga keripik tempe seperti kemarin yang sepertinya sudah menjadi ciri khas Jogja. Enak euuyy. Ciyusss…  
Totally, dari segi apa aja, Pesona Jogja Homestay memang rekomended place at Jogja. Bukan saja nyaman untuk diri sendiri, untuk anak-anak juga. Pelayanan maksimal bak keluarga sendiri di sini membuat saya terkangen-kangen untuk kembali. Kembali ke Jogja. Kembali ke Pesona Jogja. Aaahhh jadi mendadak melowww…

… ijinkanlah aku untuk slalu pulang lagi, bila hati mulai sepi tanpa terobati…


Tidak ada komentar