Event Hackathon tak pernah berhenti berinovasi. Sukses mencuri perhatian lewat berbagai kejuaraan yang diadakan selama beberapa tahun terakhir ini, dalam event FWD Hackathon 2017, Hackathon bekerja sama dengan FWD Life dan Founder Institute. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengajak kalangan anak muda dari seluruh penjuru Indonesia untuk berkreasi dalam pengembangan program digital media di bidang asuransi.
FYI, Hackathon merupakan singkatan dari kata HACK dan MARATHON yang berarti kegiatan pemrograman secara marathon. Dari Wikipedia, saya kemudian menyimpulkan, Hackathon adalah sebuah acara kolaborasi antar orang-orang yang melek teknologi seperti programmer, desainer grafis dan desainer antar muka untuk melakukan pengembangan proyek perangkat lunak yang bermanfaat.
Bertempat di Barbados Room, Kasablanka Hall, Mal Kasablanka Jakarta, Jumat 4 Agustus 2017 lalu kelar sudah peluncuran program FWD Hackathon 2017. FWD Life di bawah bendera PT FWD Life Indonesia adalah perusahaan asuransi dengan visi misi mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi. Meski baru berdiri tiga tahun berkat jajaran kepemimpinan di industry asuransi dengan pengalaman yang solid tidak heran jika nama FWD Life telah terdaftar dan diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Melalui pendekatan berbasis passion FWD Life merasa prihatin dengan pergeseran sosial yang terjadi sekarang ini. Generasi muda sekarang cenderung kurang peduli dengan kesehatan finansialnya di masa depan. Karakteristik generasi yang sering disebut dengan generasi milenial alias generasi nunduk salah satunya adalah gadget. Cirinya, tidak bisa lepas dari gadget sama sekali.
Sayangnya, untuk sebagian kalangan anak muda, fungsi gadget hanya sebatas untuk bermain game, narsis atau untuk sekedar curhat saja. Padahal, ide-ide dan kreasi inovatifseringkali bermunculan namun karena tidak ada media penyaluran yang tepat maka ide dan kreasi sebagus apapun menguap begitu saja.
Bapak Rudi Kamdani |
Dalam peluncuran FWD Hackathon 2017 kemarin, Bapak Rudi Kamdani selaku Vice President FWD Life menjelaskan latar belakang diselenggarakannya ajang adu kreasi bakat inovatif anak-anak muda untuk mengeksplorasi ide-idenya melalui inovasi digital.
Dijelaskannya, sesuai data OJK, penetrasi asuransi di Indonesia angkanya masih sangat rendah yaitu hanya 2,7 persen saja. Angka ini menunjukkan bahwa nasabah asuransi di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Malaysia dan Thailand yang sudah berada di level 5 persen.
Merasa ikut bertanggung jawab atas penetrasi asuransi yang masih rendah tersebut, untuk itu FWD Life ingin memberikan edukasi sekaligus meningkatkan inovasi asuransi berbasis digital agar memudahkan siapapun untuk memperoleh asuransi sekaligus pemahaman asuransi dengan lebih baik lagi.
Ibu Poppy Safitri |
Dalam acara tersebut ikut hadir pula perwakilan dari BEKRAF (Badan EKonomi Kreatif) yaitu ibu Poppy Safitri. Dalam sambutannya, beliau mengatakan kegembiraannya dengan dilibatkannya anak-anak muda Indonesia dalam event bergengsi FWD Hackathon 2017 ini. Menurutnya, sekarang ini banyak sekali start up bermunculan di Indonesia. Dipicu oleh kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyukai segala sesuatu yang bersifat online maka tak heran jika banyak bermunculan start up digital.
“Saya berharap ajang ini bisa diikuti oleh banyak anak muda di seluruh Indonesia agar mereka bisa mengasah kreatifitas dan juga membangun start up dalam bisnis digital di ajang FWD Hackathon 2017 ini,” ujar Ibu Poppy.
Bapak Andi Zain |
Di sesi terakhir Bapak Andi Zain selaku Direktur Founder Institute ikut angkat bicara. Beliau mengungkapkan rasa bangganya bisa bekerjasama dengan perusahaan asuransi khususnya FWD Life. Terlebih ini adalah kali pertamanya.
Dengan visi “Help founder launch their dream company – easier”, Founder Institute merupakan sebuah lembaga untuk membimbing dan mendampingi secara langsung calon-calon wirausaha yang penuh talenta untuk mengembangkan bisnisnya. Berlokasi di Silicon Valley, mentor-mentor berpengalaman mensupport langsung berbagai strategi marketing, mengenalkan produk hingga menghasilkan uang melalui usaha baru yang dikenal dengan istilah start up.
“Kami berharap FWD Hackathon 2017 dapat memberi manfaat untuk membangun industry asuransi yang lebih baik dengan ide dan inovasi dari anak-anak bangsa”, pungkas Andi.
Lomba FWD Hackathon 2017 resmi dibuka pendaftarannya mulai 4 Agustus 2017 berbarengan dengan launching acara yang saya hadiri kemarin melalui microsite FWD. Road show pun akan digelar di Jakarta, Surabaya dan Bandung dengan acara puncaknya pada 22 – 24 September 2017.
Memperebutkan beasiswa belajar selama 4 bulan penuh di Founder Institute, pemenang FWD Hackathon 2017 pun berhak mendapatkan dana usaha sebesar 100 juta dan berkunjung langsung ke tempat lahirnya Founder Institute di Silicon Valley selama seminggu full. Waaah asiknya..
Yuk, ikutan FWD Hackatahon 2017
saya dan sebagian teman-teman Blogger yang hadir dalam acara launching FWD Hackathon 2017 |
Tidak ada komentar