Semakin mereka tumbuh besar, saya baru menyadari kalau anak-anak semakin susah makan sayur dan buah. Padahal dulu, sewaktu masih kecil, masing-masing punya buah kesukaan. Nala paling suka makan jeruk, Tsaka sukanya makan apel sedangkan Dega sukanya makan salak. Nah, kalau sayur semuanya kompak, sama-sama suka kalau ibunya masak cayun cop alias sayur sop hehehe...
Saking hobinya makan jeruk, Nala yang waktu itu masih batita sanggup lho menghabiskan sekilo jeruk sendirian dalam sehari. Tsaka dan Dega juga sama asalkan saya rajin mengupas kulitnya, mereka pasti lap lep terus. Jebol deh uang belanja dapur.
Untuk mensiasatinya, terpaksa saya membeli buah pepaya karena harganya yang murah (baca ini deh ). Syukurlah anak-anak tetap menyukainya meski saya kamuflase rasanya dengan tambahan taburan gula pasir dan kucuran air lemon.
Saya dapat memahami, ketika anak-anak sudah semakin besar, pilihan mereka untuk mengkonsumsi makanan apapun semakin meluas. Terlebih mereka sudah memegang uang saku sendiri, jadi mereka lebih bebas memilih jenis makanan yang diinginkannya saat di luar rumah.
Tapi beda urusannya saat di rumah. Mau tidak mau saya masih melakukan kebiasaan lama saya. Tanpa bilang-bilang, saya suapi mulut anak-anak dengan buah potong saat nonton televisi. Biasanya, sih, anak-anak tidak menyadarinya kalau yang mereka makan adalah buah. Saat dikunyah, baru ngeh deh hihihi... Biarlah daripada ga makan buah sama sekali.
Terkadang, ada guilty feeling juga bila membeli jus buah di depan minimarket. Meskipun enak, segelas delapan ribu kali lima orang jumlah anggota keluarga, tambah lagi kalau belinya pagi sore ya lumayan bikin alis saya nyureng juga, sih. *Tetep-emak-medit
Jujur ya, membeli jus buah memang praktis. Cukup 5 menit nongkrong di kedainya, jus buah bisa kita nikmati segera. Anak-anak juga suka, karena rasanya lebih enak katanya (ya iyalah enak, kan pakai gula). Akan tetapi, jujur, saya was-was dengan pemakaian gulanya. Alih-alih pengen sehat, nanti malah kena diabetes. Oh, nooo....
Tapi beda urusannya saat di rumah. Mau tidak mau saya masih melakukan kebiasaan lama saya. Tanpa bilang-bilang, saya suapi mulut anak-anak dengan buah potong saat nonton televisi. Biasanya, sih, anak-anak tidak menyadarinya kalau yang mereka makan adalah buah. Saat dikunyah, baru ngeh deh hihihi... Biarlah daripada ga makan buah sama sekali.
Terkadang, ada guilty feeling juga bila membeli jus buah di depan minimarket. Meskipun enak, segelas delapan ribu kali lima orang jumlah anggota keluarga, tambah lagi kalau belinya pagi sore ya lumayan bikin alis saya nyureng juga, sih. *Tetep-emak-medit
Jujur ya, membeli jus buah memang praktis. Cukup 5 menit nongkrong di kedainya, jus buah bisa kita nikmati segera. Anak-anak juga suka, karena rasanya lebih enak katanya (ya iyalah enak, kan pakai gula). Akan tetapi, jujur, saya was-was dengan pemakaian gulanya. Alih-alih pengen sehat, nanti malah kena diabetes. Oh, nooo....
Bagaimana kalau bikin jus sendiri, kan lebih hemat?
Yaelah, sudah. Sering malah. Tapi blendernya yang ga kuat. Jarnya gampang pecah karena saya emak medit, maunya beli yang murah tapi awet dan kuat. Dipikir-pikir, kalau ada produk yang kuat ; kuat ngeblend es batu dan kuat jar-nya tentu saya ga perlu beli jus lagi, kan supaya anak-anak tidak susah makan sayur dan buah lagi.
Susah makan sayur dan buah nyatanya menjadi problema tersendiri yang harus dicarikan solusinya. Miris ga sih, negara kita adalah penghasil aneka ragam sayur dan buah, lho. Tapi kenyataannya, berdasarkan penelitian riset kesehatan dasar (Riskesda) tahun 2010 masih banyak penduduk yang mengkonsumsi sayur dan buah di bawah anjuran. Malah di tahun 2013 data Riskesda menyebutkan bahwa 93,5% penduduk berusia kurang dari 10 tahun mengkonsumsi buah dan sayuran di bawah anjuran. Padahal, konsumsi sayur dan buah adalah satu bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
Beruntung saya berkesempatan hadir dalam peluncuran inovasi terbaru dari Philips Indonesia yaitu Blender Philips Duravita Tritan Jar. Sebagai bagian dari Royal Philips sebuah perusahaan teknologi kesehatan yang berfokus pada peningkatan kehidupan masyarakat dengan peningkatan gaya hidup sehat, permasalahan saya bagaikan mendapat pencerahan, deh. Cieee....
Dalam peluncurannya 11 April 2018 lalu di Fairmont Hotel Senayan Jakarta, Bapak Yongki Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia mengatakan, "kami memahami bahwa tidak semua orang terutama anak-anak gemar mengkonsumsi sayur dan buah. Untuk itu, Philips terus berinovasi menghadirkan produk-produk yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan susah makan sayur dan buah dengan cara praktis, mudah dan cepat."
Konsumsi sayur dan buah merupakan bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang. Untuk itu, kini, minuman sehat seperti smoothie ataupun jus digandrungi masyarakat karena dapat membantu memenuhi kebutuhan serat yang diperlukan tubuh. Minum smoothie atau jus juga menjadi cara praktis, cepat dan enak untuk mengatasi susah makan sayur dan buah daripada dengan cara menyajikannya langsung.
Ditambahkan oleh Jansen Ongko, founder Lagizi yang juga penggiat hidup sehat, bahwa mengkonsumsi sayur dan buah adalah hal penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan serat dalam tubuh. Sayangnya, orang masih sering salah mengolah sayur dan buah sehingga nutrisinya jadi hilang. Misalnya saja merebus sayur terlalu lama atau membuang kulit buah yang sejatinya di sanalah banyak mengandung nutrisi dan vitamin.
"Mengkonsumsi sayur dan buah dalam bentuk smoothie atau jus membantu kita dalam mencukupi kebutuhan serat dan vitamin untuk tubuh, sehingga kita bisa menerapkan gaya hidup sehat dengan cara praktis."
Nah, supaya smoothie atau jus yang kita buat dapat bermanfaat bagi tubuh, kita perlu mengetahui jenis dan kandungan buah atau sayuran apa yang cocok jika dikonsumsi dalam bentuk smoothie atau jus. Dengan begitu, kita bisa berkreasi membuat paduan buah dan sayur untuk menghindari rasa bosan, jelas lelaki yang mendalami ilmu gizi di Amerika Serikat ini.
Jansen Ongko kemudian mendemokan pembuatan Red Velvet Juice. Bahannya terdiri dari 3 buah bit ukuran kecil, 2 buah apel, 1 buah naga dan potongan es batu yang diproses sampai halus dengan menggunakan Masticating Slow Juicer HR 1889.
Masticating Slow Juicer HR 1889 paling cocok untuk memproses buah dan sayur yang teksturnya keras seperti apel dan wortel sehingga mudah dikonsumsi tanpa harus melalui proses penyaringan lagi. Plusnya, dengan teknologi soft squeezing yang dimiliki dapat mengekstrak sari nutrisi buah dan sayur hingga 80%.
Red velvet Juice mengandung 750 kalori dimana dalam jus ini terkandung buah bit yang konon bermanfaat untuk mengatasi berbagai penyakit kanker. Saya sendiri juga beberapa kali mengolah bit untuk dijadikan puding. Baunya langu ya, jadi selama ini untuk mengurangi baunya saya tambahkan perasan air jeruk nipis yang cukup banyak.
Untuk membuktikan enaknya Red Velvet Juice ala Jansen Ongko, saya mencicipinya segelas. Segelas lho ya, bukan seteguk, sodara-sodara. Enak deh, hehehee..
Sebagai penyebar virus pola hidup sehat dan olahraga, Jansen menjelaskan bahwa kebutuhan gizi dan nutrisi setiap orang tidak bisa disamakan. Begitupun dengan atlet, ia harus menjaga stamina dengan olahraga rutin dan menjaga asupan makanan, terlebih lagi saat menjelang pertandingan.
Dellie Threesyadinda seorang atlet panahan yang hadir dalam bincang-bincang tersebut mengamini perkataan Jansen. "Selain menjaga fisik dengan latihan cardio, jogging dan mengkonsumsi vitamin, jenis dan banyaknya asupan juga penting bagi saya dalam menjaga stamina agar tetap sehat dan bugar serta mempercepat masa recovery. Untungnya dari kecil saya suka mengkonsumsi jus atau smoothie, karena enak, praktis dan tidak membosankan," jelasnya sambil tertawa.
Bagi orang-orang yang aktivitasnya tinggi seperti Dellie, Jansen Ongko pun telah menyiapkan resep Yobana Smoothie yang kalorinya ####. Bahannya terdiri dari 2 pisang ambon matang, 4 sdm oatmeal, 100 ml susu cair full cream, 100 ml yoghurt plain, 2 sdm madu dan potongan es batu yang diproses dengan Blender Philips Duravita Tritan Jar HR 2157.
Terus terang saya concern mendengar suara blender saat memproses yoghurt banana smoothie. Suaranya cempreng dan bau gosong , ga ya? Oatmeal dan es batunya kira-kira bisa hancur, ga ya?
Ibu Maria Simanjuntak Senior Marketing Manager Kitchen Appliance Philips Indonesia menjelaskan, kelebihan blender Philips Duravita Tritan Jar HR 2157 memiliki pisau dengan teknologi pro blend 5 yang terbuat dari stainles dan berbentuk satu lempengan gerigi sehingga mudah dibersihkan. Tidak perlu kuatir ada bekas yang tertinggal seperti pisau lain yang terdiri dari dua lempengan.
Daya motornya sebesar 350 watt, kuat dan mampu menghancurkan es batu 20 persen lebih cepat dibandingkan blender Philips lainnya. Tentu saja, produk ini cocok sekali untuk membuat smoothies segar sempurna.
Keunggulan lainnya terletak pada material tritan yang 20 kali lebih tahan pecah dibandingkan jar yang terbuat dari plastik ataupun gelas. Ibu Martha kemudian menjelaskan, bahan tritan mempunyai berbagai kelebihan dibandingkan material gelas atau plastik yang umumnya mudah pecah, mudah tergores, mudah terkontaminasi bau makanan dan noda yang ditimbulkan tidak bisa hilang. Blender Philips Duravita Tritan Jar HR 2157 tidak hanya kuat, tapi juga tidak meninggalkan noda dan bau.
So, mau pilih Juicer, Blender atau Slow juicer semua pilihannya ada di tangan kita. Amati dulu minuman sehat kesukaan kita dan keluarga itu apa, supaya tidak salah membeli produk. Sayang, mubazir hehehe..
Yaelah, sudah. Sering malah. Tapi blendernya yang ga kuat. Jarnya gampang pecah karena saya emak medit, maunya beli yang murah tapi awet dan kuat. Dipikir-pikir, kalau ada produk yang kuat ; kuat ngeblend es batu dan kuat jar-nya tentu saya ga perlu beli jus lagi, kan supaya anak-anak tidak susah makan sayur dan buah lagi.
Susah makan sayur dan buah nyatanya menjadi problema tersendiri yang harus dicarikan solusinya. Miris ga sih, negara kita adalah penghasil aneka ragam sayur dan buah, lho. Tapi kenyataannya, berdasarkan penelitian riset kesehatan dasar (Riskesda) tahun 2010 masih banyak penduduk yang mengkonsumsi sayur dan buah di bawah anjuran. Malah di tahun 2013 data Riskesda menyebutkan bahwa 93,5% penduduk berusia kurang dari 10 tahun mengkonsumsi buah dan sayuran di bawah anjuran. Padahal, konsumsi sayur dan buah adalah satu bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
Beruntung saya berkesempatan hadir dalam peluncuran inovasi terbaru dari Philips Indonesia yaitu Blender Philips Duravita Tritan Jar. Sebagai bagian dari Royal Philips sebuah perusahaan teknologi kesehatan yang berfokus pada peningkatan kehidupan masyarakat dengan peningkatan gaya hidup sehat, permasalahan saya bagaikan mendapat pencerahan, deh. Cieee....
Konsumsi sayur dan buah merupakan bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang. Untuk itu, kini, minuman sehat seperti smoothie ataupun jus digandrungi masyarakat karena dapat membantu memenuhi kebutuhan serat yang diperlukan tubuh. Minum smoothie atau jus juga menjadi cara praktis, cepat dan enak untuk mengatasi susah makan sayur dan buah daripada dengan cara menyajikannya langsung.
Ditambahkan oleh Jansen Ongko, founder Lagizi yang juga penggiat hidup sehat, bahwa mengkonsumsi sayur dan buah adalah hal penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan serat dalam tubuh. Sayangnya, orang masih sering salah mengolah sayur dan buah sehingga nutrisinya jadi hilang. Misalnya saja merebus sayur terlalu lama atau membuang kulit buah yang sejatinya di sanalah banyak mengandung nutrisi dan vitamin.
"Mengkonsumsi sayur dan buah dalam bentuk smoothie atau jus membantu kita dalam mencukupi kebutuhan serat dan vitamin untuk tubuh, sehingga kita bisa menerapkan gaya hidup sehat dengan cara praktis."
Nah, supaya smoothie atau jus yang kita buat dapat bermanfaat bagi tubuh, kita perlu mengetahui jenis dan kandungan buah atau sayuran apa yang cocok jika dikonsumsi dalam bentuk smoothie atau jus. Dengan begitu, kita bisa berkreasi membuat paduan buah dan sayur untuk menghindari rasa bosan, jelas lelaki yang mendalami ilmu gizi di Amerika Serikat ini.
Jansen Ongko kemudian mendemokan pembuatan Red Velvet Juice. Bahannya terdiri dari 3 buah bit ukuran kecil, 2 buah apel, 1 buah naga dan potongan es batu yang diproses sampai halus dengan menggunakan Masticating Slow Juicer HR 1889.
Masticating Slow Juicer HR 1889 paling cocok untuk memproses buah dan sayur yang teksturnya keras seperti apel dan wortel sehingga mudah dikonsumsi tanpa harus melalui proses penyaringan lagi. Plusnya, dengan teknologi soft squeezing yang dimiliki dapat mengekstrak sari nutrisi buah dan sayur hingga 80%.
Red velvet Juice mengandung 750 kalori dimana dalam jus ini terkandung buah bit yang konon bermanfaat untuk mengatasi berbagai penyakit kanker. Saya sendiri juga beberapa kali mengolah bit untuk dijadikan puding. Baunya langu ya, jadi selama ini untuk mengurangi baunya saya tambahkan perasan air jeruk nipis yang cukup banyak.
Untuk membuktikan enaknya Red Velvet Juice ala Jansen Ongko, saya mencicipinya segelas. Segelas lho ya, bukan seteguk, sodara-sodara. Enak deh, hehehee..
Sebagai penyebar virus pola hidup sehat dan olahraga, Jansen menjelaskan bahwa kebutuhan gizi dan nutrisi setiap orang tidak bisa disamakan. Begitupun dengan atlet, ia harus menjaga stamina dengan olahraga rutin dan menjaga asupan makanan, terlebih lagi saat menjelang pertandingan.
Dellie Threesyadinda seorang atlet panahan yang hadir dalam bincang-bincang tersebut mengamini perkataan Jansen. "Selain menjaga fisik dengan latihan cardio, jogging dan mengkonsumsi vitamin, jenis dan banyaknya asupan juga penting bagi saya dalam menjaga stamina agar tetap sehat dan bugar serta mempercepat masa recovery. Untungnya dari kecil saya suka mengkonsumsi jus atau smoothie, karena enak, praktis dan tidak membosankan," jelasnya sambil tertawa.
Bagi orang-orang yang aktivitasnya tinggi seperti Dellie, Jansen Ongko pun telah menyiapkan resep Yobana Smoothie yang kalorinya ####. Bahannya terdiri dari 2 pisang ambon matang, 4 sdm oatmeal, 100 ml susu cair full cream, 100 ml yoghurt plain, 2 sdm madu dan potongan es batu yang diproses dengan Blender Philips Duravita Tritan Jar HR 2157.
Terus terang saya concern mendengar suara blender saat memproses yoghurt banana smoothie. Suaranya cempreng dan bau gosong , ga ya? Oatmeal dan es batunya kira-kira bisa hancur, ga ya?
Ibu Maria Simanjuntak Senior Marketing Manager Kitchen Appliance Philips Indonesia menjelaskan, kelebihan blender Philips Duravita Tritan Jar HR 2157 memiliki pisau dengan teknologi pro blend 5 yang terbuat dari stainles dan berbentuk satu lempengan gerigi sehingga mudah dibersihkan. Tidak perlu kuatir ada bekas yang tertinggal seperti pisau lain yang terdiri dari dua lempengan.
Daya motornya sebesar 350 watt, kuat dan mampu menghancurkan es batu 20 persen lebih cepat dibandingkan blender Philips lainnya. Tentu saja, produk ini cocok sekali untuk membuat smoothies segar sempurna.
Keunggulan lainnya terletak pada material tritan yang 20 kali lebih tahan pecah dibandingkan jar yang terbuat dari plastik ataupun gelas. Ibu Martha kemudian menjelaskan, bahan tritan mempunyai berbagai kelebihan dibandingkan material gelas atau plastik yang umumnya mudah pecah, mudah tergores, mudah terkontaminasi bau makanan dan noda yang ditimbulkan tidak bisa hilang. Blender Philips Duravita Tritan Jar HR 2157 tidak hanya kuat, tapi juga tidak meninggalkan noda dan bau.
So, mau pilih Juicer, Blender atau Slow juicer semua pilihannya ada di tangan kita. Amati dulu minuman sehat kesukaan kita dan keluarga itu apa, supaya tidak salah membeli produk. Sayang, mubazir hehehe..
Tidak ada komentar