Bangun 99 Masjid di 8 Penjuru, Mau?



Pernahkah teman-teman merasakan keajaiban sedekah?

Saya pernah dan ketagihan. Sama sekali tak berharap apa-apa ; sedekah seribu nanti dapat sejuta. Hati dan otak saya cuma merespon, layakkah saya membiarkan seorang nenek di depan saya yang terlihat letih dan lapar? Itu murni rasa kemanusiaan semata.



Tapi ga tau juga, deh. Apakah yang saya lakukan tersebut salah atau benar? Katanya, kan, ga boleh ada unsur kasihan saat bersedekah. Karena bersedekah adalah upaya untuk mendekatkan diri dengan Allah. Makanya kita dianjurkan untuk bersedekah baik saat lagi lapang maupun lagi sempit.

Namun, yang pasti, melalui sedekah nyatanya saya merasakan bahagia yang tak bisa saya ungkapkan ketika mendapati sorot mata dan senyum berseri-beri dari mereka yang saya bantu. Saya ga kapok membantu meskipun diantaranya ada yang coba-coba cari keuntungan dengan playing victim, misalnya. Biarlah. Itu urusan dia dengan Allah. Pun saya, urusan kebahagiaan absurd seperti ini cuma antara saya dan Allah aja. Pertanyaannya, mungkinkah kebahagiaan absurd itu keajaiban sedekah? Wallahu alam.

________

Alhamdulilah, kembali saya dianugerahi rezeki bisa bertemu lagi dengan pak Johari Zein, 17 Oktober 2019 silam, di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta. Sehat-sehat terus ya, pak. Jujur, banyak filosofi hidup beliau yang menjadi pencerah buat saya. 
Makanya pertemuan kali ini membuat hati saya tergetar lagi. Saya menangkap ada konsep menarik - yang mungkin ini adalah keajaiban sedekah - dalam agama yang dimulai dari berbuat baik. Pak Johari menawarkan kita untuk kembali ke 'rumah' yakni masjid. Inilah tempat kita untuk kembali pulang.


Sejarah Masjid
Pada awalnya, masjid dibangun sebagai pusat kehidupan umat muslim (centre of excellent-nya masyarakat). Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar diselenggarakan di masjid. Bahkan kalau kita flash back sejenak ke masjid Nabawi di jantung Madinnah, tadinya tempat ini justru berfungsi sebagai tempat belajar agama, menyusun strategi militer hingga perencanaan kota.

Ga heran ya kalau saat itu masjid disebut-sebut sebagai laboratoriumnya umat muslim. Karena di sanalah lahir peradaban yang unggul dan beradab. Nah, sejarah juga mencatat, kalau bangsa Indonesia rupanya pernah mencapai peradaban yang tinggi. Namun sejalan dengan waktu, banyak peradaban bangsa yang mulai luntur akibat pengaruh luar yang negatif. Kemiskinan, pembodohan dan perpecahan rupanya telah mengkotak-kotakkan bangsa. Masjid kini hanya dijadikan tempat ritual ibadah semata. *Sigh



Bangun 99 Masjid di 8 Penjuru
Atas keprihatinannya tersebut beliau menggagas pembangunan 99 masjid di 8 penjuru Indonesia. Karena tak ada cara lain untuk mencegah keterpurukan peradaban bangsa selain mem
perkuat dan memakmurkan masjid. Diharapkan nantinya masjid tak lagi sepi karena hanya difungsikan sebagai tempat melepas penat aja. Tapi masjid juga berfungsi sebagai tempat peribadatan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Apalagi negara kita dikenal sebagai negara dengan pemeluk agama islam terbanyak di dunia. lho. Ga bisa saya bayangkan kalau negara kita runtuh karena tipisnya iman 😢



Adapun 99 masjid yang dibangun akan diberi nama sesuai Asmaul Husna. Ini adalah nama-nama Allah dalam Al Quran yang sangat indah. Dari 99 masjid, saat ini telah dibangun masjid Zeinurrahim di desa Medana Lombok Utara yang sebelumnya hancur akibat gempa tahun 2018 lalu. Sedangkan masjid Zaenurrahman di desa Brantas, Batu Malang dan masjid Zeinulmalik di Pandeglang Banten sampai sekarang masih sedang dalam pembangunan. Alhamdulillah...

Johari Zein Foundation
Untuk mendirikan 99 masjid tentu bukanlah hal mudah. Darimana biayanya? Dalam pemaparannya pak Johari Zein memberi kiasan, untuk langkah besar sering dimulai dengan langkah kecil. Tergantung niatnya. 


Untuk itu, tanpa ragu beliau menggagas berdirinya yayasan amal Johari Zein Foundation pada 3 Mei 2017 silam. Dan tidak disangka - mungkin ini adalah keajaiban sedekahnya - rencana mulia itu mengundang simpati banyak dermawan. Mereka turut berpartisipasi untuk mewujudkan misi yayasan yakni :
  • untuk mendirikan 99 masjid di 8 penjuru dunia,
  • mengamalkan nilai-nilai Asmaul Husna dalam seluruh kegiatan dan
  • mensyiarkan nilai-nilai islam sebagai rahmatan lil'alamin. 

"Misi ini akan terwujud bila kita mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk menjadikan masjid sebagai tempat berjamaah, tempat bersinergi, berkolaborasi, merapatkan dan meluruskan shaf dalam praktek kehidupan sosial kita," ~ Johari Zein 

Indonesia Berseri
Pak Johari Zein memang tak mau tanggung-tanggung. Melalui yayasan Johari Zein beliau menggagas program Indonesia Berseri. Program ini merupakan sebuah gerakan mengajak para dermawan untuk ikut serta membangun 99 masjid di 8 penjuru dunia bersamanya dengan cara berwakaf.


Bicara soal wakaf, banyak dari kita yang maslh salah persepsi. Menganggap berwakaf harus dengan sebidang tanah. Duuh, boro-boro punya tanah lebih, ya. Buat KPR aja udah ngos-ngosan. 

Padahal syarat harta yang dapat diwakafkan (Al-Mauquf) ada tiga jenis : 
1. benda tak bergerak, jenisnya tanah, rumah, toko dll
2. Benda bergerak, jenisnya mobil, hewan, dll
3. Uang

Nah, perlu digaris bawahi, kita ga perlu menyediakan uang tunai yang dikonversikan dengan nilai biaya pembangunan masjid. Kontribusi wakaf bisa dengan uang berapapun. Yang penting keikhlasannya. Inilah yang disebut dengan wakaf tunai. 

"Jangan berbuat kebaikan hanya karena ingin mendapat balasan. Tapi lakukanlah kebaikan sebagai wujud syukur atas apa yang kita terima selama ini, " Johari Zein - Presiden Komisaris PT TIKI JNE dan pendiri Johari Zein Foundation. 

Saya menangkap ada pesan tersirat untuk kembali ke niat baik dan keikhlasan untuk mewujudkan sesuatu. Jangan berpikir dan ragu-ragu bila sudah terbersit mau melakukan kebaikan. Mau berwakaf ayo segera wujudkan. Mau menjadi relawan bangun masjid, ayo segera laksanakan. 





Sebagai pendiri perusahaan-perusahaan besar seperti PT TIKI JNE, Global Basket Mulia Investama, Gorilla, Alien Design Consultant, Kirai Adiwarna Nusantara (KAWAN), Omiyago Indonesia, dan PAXEL beliau percaya untuk sampai seperti ini tentu itu atas izin Allah SWT. FYI, beliau menerapkan konsep keseimbangan dalam bisnisnya, keuntungan dan sosial harus seimbang. Kalau berat sebelah pasti mudah goyah. Ada aja masalah yang dihadapi.

Kemudian beliau menjelaskan isi QS : (107) Al-Ma'un Ayat : 1 - 7 berikut :
1. Tahukah kamu (orang) yang membatalkan agama?
2. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim
3. dan tidak mendorong memberi makan orang miskin
4. Maka celakalah orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya
6. yang berbuat riya,
7. dan enggan (memberikan) bantuan

Dari ayat-ayat tadi beliau sadar betul akan kalam Allah ini, "kalau sudah mengenal Al-Quran insha Allah kita tidak akan tersesat. Kalau sudah beriman, insha Allah kita tidak akan berbuat zalim."

Masya Allah. Lagi-lagi saya terkesiap. Filsafat ilmu agamanya sungguh luar biasa. Hatinya sungguh mulia. Beliau tak ingin sukses di dunia dan akhirat sendirian. Beliau ingin mengajak kita semua berwakaf membangun 99 masjid di 8 penjuru bersamanya. Bersama orang-orang yang kita sayangi berkumpul di al-jannah dengan ridho-Nya. Mau?







Tidak ada komentar