Domus Revo, Solusi Masa Kini Wujudkan Rumah Permanen Instant Untuk Ibukota Baru



Hari gini siapa sih yang ga pingin punya rumah. Gapapalah ya punya rumah mungil dan jauh dari pusat kota, asalkan rumah sendiri. Tau sendiri kan gimana rasanya tinggal di Jakarta. Macet. Sumpek. Polusi. Wuiihhh, saya jadi berandai-andai, gimana rasanya ya kalau punya rumah di ibu kota baru nanti? 

Wacana pemindahan ibu kota negara kita sudah menggaung sejak jaman Soekarno. Tapi eksekusinya jalan di tempat. Baru beberapa bulan terakhir ini wacana pemindahan ibu kota meruak kembali. Saya bahkan sempat menghadiri diskusi media yang membahas kira-kira di mana letak ibu kota baru kita nanti. Kalau tak meleset, rencananya pemerintah akan membuka lahan baru di daerah Kalimantan yang masih kosong. 



Di ibu kota baru nanti pembangunannya akan dimulai dari nol. Desainnya diatur sedemikian rupa sehingga dari awal sudah memiliki tata kota dan urban planning. Kotanya nanti akan berkonsep forrest city dan liveable. Tentunya hal ini agar kenyamanan penghuninya bisa menjadi daya tarik agar betah menetap di ibu kota baru nanti. 

Terkait dengan pemindahan ibu kota baru, dalam ajang Pameran Konstruksi Indonesia 2019 yang digelar pada 6 - 8 November 2019 silam saya dan teman-teman Blogger berkesempatan main-main di booth PT Tatalogam Lestari. Lokasinya ada di Hall A 931 JIEXPO Kemayoran Jakarta. FYI aja, bukan kali ini aja PT Tatalogam Letari berpartisipasi dalam ajang bergengsi yang diresmikan pembukaannya oleh Presiden Jokowi. Kalau ga salah, ini sudah yang ke tiga kalinya, lho. Selamattttt.... 



Nah, poin penting keterlibatan Tatalogam Group dalam Pameran Konstruksi Indonesia tak lain sebagai perusahaan yang fokus dalam industri baja ingin berpartisipasi aktif dalam pembangunan bersama pemerintah dan BUMN lainnya untuk Indonesia yang lebih baik. 

Peranserta Tatalogam Group telah dimulai dan ditunjukkan dalam pembangunan rekonstruksi pasca bencana di wilayah Lombok, Palu dan Konawe. Saat itu Tatalogam bekerjasama dengan Kementerian PUPR dan BNPB melakukan percepatan pembangunan hunian tetap bagi warga korban bencana dengan menerapkan teknologi Domus. 

Teknologi Domus adalah sebuah sistem pembangunan rumah yang cepat, kuat dan indah juga tahan gempa. Dengan komponen struktur dinding menggunakan kanal U dan rangka atap baja ringan, Tatalogam Lestari sebagai perusahaan genteng metal dan rangka baja ringan terbesar di Indonesia berupaya menghadirkan rumah murah, aman dan nyaman serta tahan gempa. 

Menariknya, teknologi Domus dapat diterapkan jadi hunian permanen maupun hunian sementara. Tinggal disesuaikan saja bahan material struktur dindingnya. Kalau hunian permanen menggunakan bata kalau hunian sementara diganti pakai triplek, panel gypsum, bilik ataupun terpal. 




Karena terbuat dari rangka baja yang terjamin kualitasnya sehingga teknologi Domus bisa diaplikasikan untuk bangunan rumah tinggal, pasar, ruko, pabrik, dan gudang. Dengan komponen struktur dinding memakai kanal U dan rangka atap baja ringan, menjadikan Domus sebagai bangunan permanen yang dibangun cepat, kuat, indah dan tahan gempa. 

Memang ya, dalam membangun rumah, dibandingkan sistem konvensional dengan teknologi Domus jadi sangat praktis. Waktu pengerjaannya singkat. "Dalam pengerjaan huntara Domus dengan luas standar 36M2 bisa dibangun dalam waktu dua hari saja. Bila masyarakat yang akan menempati bersedia, maka pada lahan terbatas bisa didesain dengan sistem kopel. Satu atap terdiri dari lebih dari satu unit rumah," Stephanus Koeswandi - Vice President PT Tatalogam Lestari. 



Huntara dengan teknologi Domus sistemnya model knock down, jadi bisa dibongkar bila sudah tak terpakai atau mau dipindahkan ke lokasi baru untuk dijadikan hunian tetap. Tinggal diganti aja struktur dindingnya dengan bata ringan. Pun, buat yang punya rencana pindah ke ibu kota baru nanti, tentu pengeluaran pembangunan rumah jadi lebih hemat dengan menggunakan teknologi Domus. 



Jelas lebih hemat, kita bisa merakitnya sendiri karena komponen-komponennya jelas. Setiap komponen dikemas terpisah dan diberi label penjelasan secara mendetil tentang cara merakitnya. Pabriknya juga sudah melubangi panel sehingga konsumen tinggal merangkai dengan baut. Ini memudahkan sekali bagi masyarakat awam seperti saya. Kalau kata pak Stephanus, ibarat lidi, dia ga akan kuat kalau hanya sendiri. Tapi bila digabungkan menjadi sapu lidi akan kuat. Begitulah kira-kira definisi dari teknologi Domus Revo. 

Domus Revo adalah teknologi baru dari Tatalogam Lestari untuk menghadirkan rumah knock down yang proses pembangunannya sangat cepat. Tak butuh tenaga kerja yang banyak, serta asiknya lagi, tak ada bahan terbuang dalam membangun rumah sebagaimana yang sering dialami orang yang membangunn rumah konvensional. Salah hitung bahan material biasanya. 

Dengan kelebihan ini, otomatis biaya pembangunan rumah jadi lebih hemat. Ini saya bisikin ya, Domus Revo dibanderol mulai dari Rp 2,2 juta permeter persegi tergantung finishing rumah. Harga tersebut sudah termasuk biaya pasang. Gimana, menarik juga ya punya rumah dengan teknologi Domus begini. Selain hemat juga kuat pula strukturnya. Jadi ga usah deg-degan lagi. Dan, kalau mau pindah ya tinggal bongkar pasang lagi di lahan baru, kalau jadi pindah ke ibu kota baru nanti. Doain ya, ada rezeki, aamiin 😍 












Tidak ada komentar