Women Talk : Membangun Komunikasi Asik dengan Anak

Women Talk 


Sabtu, 3 Agustus 2024, saya berkesempatan menghadiri acara Women Talk di Blue Stork Gading Serpong. Acara ini diadakan oleh RS Premier Bintaro dan Asuransi Generali dengan tema “Diskusi Asik dengan Anak,” dan dipandu oleh Monica S, M.Psi, seorang psikolog klinis yang sangat inspiratif. Rasanya seperti mendapat hadiah istimewa bisa hadir di acara ini. Izinkan saya berbagi beberapa hal menarik yang saya pelajari.


Komunikasi Asik, Gimana Sih?

Acara dimulai dengan pertanyaan yang bikin saya mikir: "Apa sih sebenarnya komunikasi asik itu?" 

Awalnya, saya kira komunikasi asik itu berarti bisa ngobrol santai dan ketawa bareng anak. Tapi Monica menjelaskan kalau ini lebih dari sekadar bercanda. Komunikasi asik adalah tentang menciptakan suasana nyaman bagi anak untuk bisa menceritakan apa pun, bahkan topik yang mungkin sensitif seperti masalah pacar atau orientasi seksual, tanpa takut dihakimi.


Monica mengingatkan bahwa komunikasi yang efektif bukan sekadar pembicaraan satu arah, yang satu ngomong, yang satu mendengar. Tidak, tidak seperti itu teman-teman.

Berkomunikasi yang baik artinya kita sebagai orang tua mampu menjelaskan secara jelas, singkat, padat dan sistematis. Tidak merembet keluar dari topik. Pun kita mampu mendengar untuk merespons apa yang disampaikan anak,  di sini kita benar-benar diharapkan bisa mendengarkan untuk memahami. 

Sebagai orang tua tentu kita memiliki "feeling kuat" terhadap anak-anak kita. Itulah mengapa kita dilarang mentriger emosi anak. 

Saya jadi sadar betapa pentingnya kita, sebagai orang tua, untuk benar-benar hadir dan memberikan respons yang bijak. Tidak selalu nyaman, tapi itulah kunci komunikasi yang sebenarnya.


Menghadapi Berbagai Tipe Anak

Monica juga berbicara tentang dua tipe anak yang mungkin kita hadapi: anak pasif-agresif dan anak aktif-agresif. Anak pasif-agresif cenderung menyimpan perasaannya dalam diam, sementara anak aktif-agresif lebih vokal menunjukkan ketidakpuasannya. 

Ini membuat saya berpikir ulang tentang bagaimana saya berkomunikasi dengan anak-anak saya. Monica menekankan pentingnya menghindari verbal bullying yang bisa merusak hubungan. Contohnya seperti apa? Memarahi anak dengan kata "bodoh" Misalnya. 


Prinsip Komunikasi Sehat

Salah satu hal yang paling menancap di benak saya adalah kutipan dari Oprah Winfrey yang dibagikan oleh Monica: “Great communication begins with connection.” 

Monica menjelaskan bahwa komunikasi yang baik dimulai dari membangun koneksi yang kuat dengan anak. Dimulainya sejak anak masih dalam kandungan. 

Dia juga membagikan beberapa prinsip dasar yang sangat berguna saat orangtua khususnya para ibu mengalami parental burn out:


1. Sehat Itu Wajib (PEASE):

   - Jaga Kesehatan Fisik: Pastikan tubuh sehat agar komunikasi tidak terganggu.

   - Makan Makanan Sehat: Dukungan nutrisi yang baik untuk tubuh dan pikiran.

   - Hindari Obat yang Mengubah Mood: Ini bisa mempengaruhi komunikasi kita.

   - Tidur yang Cukup: Agar tetap fokus dan responsif.

   - Olahraga Teratur: Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.


2. Kompak dan Mesra dengan Pasangan: Monica juga mengingatkan pentingnya menjaga keharmonisan dengan pasangan. Walaupun sibuk, tetap luangkan waktu untuk berdua. Ini membantu menciptakan suasana yang mendukung komunikasi sehat dalam keluarga.


Kasih Ibu Sedalam Samudera

Sesi yang paling mengena di hati saya adalah testimoni dari Ibu Vivi dan Ibu Ana. Ibu Vivi bercerita tentang perjalanannya merawat anaknya, Abigail, yang baru sembuh dari leukemia. 

Selama 1,5 tahun ibu Vivi menjadi full caregiver, akhirnya putrinya menyadari betapa besar kasih sayang yang ia dapatkan dari orang tuanya, meski mungkin tak selalu terlihat. 

Hal ini menjadi sebuah tamparan keras untuk ibu Vivi. Ia merasa selama ini sudah menjadi figur orang tua yang baik. Dibawah didikan dan asuhannya, sebagai ex guru, terbukti ketiga anaknya membanggakan baik dalam perilaku maupun prestasi akademik. 



Saya pun tersentuh, mengingat apa yang diceritakan bu Vivi adalah refleksi saya menjadi ibu rumah tangga yang mengurus segala sesuatunya sendirian. Demi berhemat saya memilih mendampingi anak sendiri di rumah mengerjakan tugas sekolah, tanpa ikut les ini itu. Demi tugas rumah yang menumpuk dari pagi sampai malam saya menghindari bersosialisasi dengan teman dan komunitas. Tanpa saya sadari anak-anak saya tuntut  untuk 'bisa - bisa - bisa' dan saya melupakan "self love". Terjebak dengan rutinitas sehingga melupakan bonding. Ya Allah, maaf 😔

Senada dengan ibu Vivi, ibu Ana juga berbagi tentang tantangan yang dihadapi dengan putrinya. 

Balik lagi, semua ibu sepertinya diberi 'penglihatan lain' sehingga ia melihat putrinya hampir terjerumus dalam pergaulan yang salah. Mereka sempat bertengkar hebat dan akhirnya saling mendiamkan. 

Pada akhirnya, berkat kasih seorang ibu dan dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, anaknya berhasil kembali ke jalur yang benar. 

Kisah mereka menunjukkan bagaimana dukungan dari Asuransi Generali sangat membantu mereka dalam mengambil peran sebagai ibu dan tetap berkarier. 


Check-Up Gratis dan Penutup yang Menyenangkan

Oh ya, acara ini juga menyediakan mini check-up gratis. Kesempatan yang nggak saya lewatkan begitu saja, karena siapa tahu kapan lagi bisa dapat layanan kesehatan cepat dan praktis seperti ini. 



Secara keseluruhan, Women Talk di Blue Stork Gading Serpong adalah pengalaman yang luar biasa berharga. Saya pulang dengan banyak wawasan baru tentang cara berkomunikasi lebih baik dengan anak-anak dan pasangan. 

Terima kasih, Monica S., RS Premier Bintaro, dan Asuransi Generali, atas kesempatan ini. Semoga acara seperti ini bisa terus diadakan untuk membantu kita menjadi orang tua yang lebih baik dan keluarga yang lebih bahagia. 


5 komentar

  1. Iya juga ya, dalam keluarga komunikasi gak bisa searah, harus dua arah, sehingga keluarga jadi orang pertama yang sebagian tahu apa yang terjadi pada si anak, bukan curhat dengan yang lain

    BalasHapus
  2. Ini kok keren banget sih acaranya, materinya bermanfaat banget buat para ibu yang punya remaja agar tetap asik berkomunikasi tanpa ada miss

    BalasHapus
  3. Keluarga memang harus jadi rumah yg nyaman untuk pulang ya mbak. Interaksi dan komunikasi yg baik antar anggota keluarga bisa mewujudkan keluarga yg harmonis

    BalasHapus
  4. Wuih asik banget acaranya jadi paham bagaimana harus berkomunikasi asik dengan anak sesuai dengan tipe anaknya. Memang sih tiap anak memiliki caranya berkomunikasi sendiri2...

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah, terimakasih ka Diah karena sudah merangkumkan materinya dengan sangat jelas. Aku jadi introspeksi juga..
    Yakin bahwa semua orangtua gak ada yang sempurna. Tapi senantiasa belajar, tentu hasilnya akan berbeda dengan yang tidak mau belajar.

    BalasHapus