Hai teman-teman, apa kabar? Di usia mulai menginjak kepala lima ini, saya menyadari banyak hal yang berubah—termasuk cara berpakaian. Saya mulai merasa pakai baju longgar dan gamis lebih nyaman. Apalagi baju dan celana panjang yang dulu jadi andalan, sekarang malah terasa "berisi" di pinggang dan paha. Katanya, seiring usia mengakibatkan metabolisme melambat, bikin perut jadi lebih menonjol dari biasanya. Dan itulah titik di mana saya sadar: fashion di usia 50 memang perlu pendekatan berbeda, lebih nyaman, tetap stylish, dan pastinya menyesuaikan bentuk tubuh yang berubah.
Awalnya saya sempat bingung. Gaya apa yang masih cocok? Apa saya harus benar-benar meninggalkan gaya lama dan hijrah ke gamis untuk pakaian sehari-hari?
Jawabannya: nggak harus.
Justru di usia 50, saya merasa makin mengenal diri saya sendiri termasuk selera berpakaian. Hal ini kemudian saya terapkan waktu staycation ke Bandung. Saya memilih bawa dua outfit favorit yang ringan: atasan navy dan cream longgar dengan motif sablon dan celana karet warna senada. Adem, nyaman, dan tetap kelihatan elegan. Apalagi buat jalan-jalan sore dan foto-foto, outfit ini terasa pas banget!
Kenapa Fashion di Usia 50 Perlu Disesuaikan?
Tubuh kita berubah. Metabolisme melambat, bentuk tubuh sedikit berbeda dari usia 30-an. Bukan berarti nggak bisa tampil kece, sih, justru saat inilah kita bisa tampil lebih berkelas dengan gaya yang sesuai usia dan karakter pribadi.
Buat saya, fashion di usia 50 bukan soal menutupi segalanya, tapi menonjolkan bagian yang paling kita banggakan, dan merasa nyaman dalam kulit kita sendiri.
Warna dan Potongan Pakaian yang Cocok untuk Wanita Usia 50
1. Pilih Warna Gelap yang Elegan
Hitam, putih, beige, navy, dan abu-abu tua sekarang jadi sahabat terbaik. Warna-warna ini membantu menciptakan siluet ramping dan lebih mudah dipadukan dengan aksesoris atau sentuhan outer berwarna cerah.
Menurut banyak literasi, meskipun penting untuk tampil modis tapi sebaiknya di usia 50 an hindari tren mode yang terlalu muda atau ekstrim. Gaya clasic is the best!
2. Pilih pakaian yang tidak terlalu longgar dan tidak terlalu ketat.
Saya sendiri suka pakaian yang semi longgar tapi tetap punya “ciri" dan tetap nyaman saat digunakan misal blues dengan panjang sepaha atau tunik dan bawahannya celana karet atau kulot.
3. Mainkan Motif dengan Strategi
Motif kecil atau ditempatkan di bagian tertentu bisa memberi karakter tanpa membebani penampilan. Motif etnik di bagian lengan atau bawah baju adalah favorit saya kali ini.
Bahan Pakaian Nyaman untuk Usia 50 Tahun Ke Atas
Bahan jadi penentu utama dalam kenyamanan berpakaian.
Saya hindari bahan yang panas atau kaku. Pilihannya jatuh ke:
- Rayon atau katun viscose: adem dan lembut di kulit
- Katun: bahan ini adem, nyaman dan menyerap keringat
Aksesori dan Sepatu: Simpel Tapi Berkelas
Di usia ini saya nggak lagi mengejar sepatu hak tinggi. Flat shoes, sandal bakpau atau sandal kulit yang empuk jadi andalan. Tapi tetap pilih yang tanpa banyak ornamen dan warnanya netral.
Aksesori juga saya sesuaikan—cukup bros mungil, gelang perak, dan tas ransel atau tas selempang. Simpel tapi tetap ‘niat’.
Yakin Itu Kunci Utamanya
Mau pakai apa pun, percaya diri adalah fashion statement paling utama. Nggak harus ikut tren, tapi tahu mana yang cocok dan bikin kita merasa jadi diri sendiri. Itu yang bikin kita bersinar, apapun usia kita.
Kini, gaya bukan soal mengejar tren. Tapi tentang menikmati proses memilih, mengenal bentuk tubuh, dan tampil apa adanya—nyaman, elegan, dan tetap stylish. Karena setiap wanita bisa tampil modis di usia 50, asal tahu tips dan trik fashion yang sesuai.
Bagaimana teman-teman, punya pengalaman serupa? Atau mungkin ada tips fashion andalan di usia 50? Cerita, yuk! Karena jadi kece dan percaya diri di usia 50 itu hak setiap perempuan ☺
Tidak ada komentar