Rekam Jejak-Antologi Kedua




Ikutan lagi event lomba menulis cerpen ah. Kali ini dari Goresan Pena Publishing dengan tema Masa Lalu Yang Membekas Di Hati. Bersama dengan puluhan penulis lainnya, naskah cerpen saya ada di Antologi buku ke-2 dari empat yang diterbitkan. Alhamdulillah.

Tidak banyak ide yang saya tuangkan di buku ini selain murni pengalaman sendiri mengenai  susahnya punya anak dengan sedikit tambahan bumbu agar menarik.  Jangan Ambil Anakku merupakan judul naskah cerpen saya yang ketiga yang lolos untuk dijadikan Antologi selama beberapa bulan aktif di dunia literasasi. 

Berikut saya kutip sedikit paragraph terakhir cerpen Jangan Ambil Anakku :

Samar-samar kudengar tangis bayiku. Tak seperti bayi lain, tangisnya terdengar lirih. Lemah, seperti tak bertenaga.

Kudengar percakapan dokter Rizal dan mas Tito. Ya Allah, ada apa? Selamatkan anakku. Aku hanya bisa berdoa dalam hati. Aku lelah. Berat sekali kelopak mata ini membuka.

Aku percaya mereka akan melakukan yang terbaik untuk bayiku. Aku hanya ingin memejamkan mata saja. Sebentar saja…

2 komentar