Bogor Jazz Reunion 2015, Ajang Reuni Musisi Jazz dan Kumpul Asinan Blogger

Hello, We are Asinan Blogger ^^

Yeayyyy… akhirnya sampai juga di lokasi. Terkena macet, sempat nyasar dan dilanda lapar, wuuzzz… bablas semua rasa ketika saya mendarat dengan manis di depan gate 2 Kebun Raya Bogor. Gimana ngga girang coba deh, saya baru dapet kabar jika saya diminta hadir dalam perhelatan music bergengsi Bogor Jazz Reunion dan Tutur Tanah Air semalam sebelumnya. Ketar ketir berganti seneng banget pastinya deh.   

Rute lokasi perhelatan musik BJR 

Senengnya itu, karena di Bogor akhirnya ada juga acara keren yang melibatkan musisi kenamaan seperti Fariz RM, Iga Mawarni, Rieka Roeslan (eks vokalis the Groove), Endah n Rhesa, Idang Rasjidi dan lain-lain. Kemudian yang menarik, konser Jazz ini dilaksanakan di area terbuka Wisma Tamu Nusa Indah Kebun Raya Bogor hari Minggu 31 Oktober 2015, pukul 12.00-23.00 WIB kemarin. Wiiyh, kebayang kan kerennya seperti apa? J

Setelah mengisi registrasi, gelang tanda masuk melingkari tangan saya dan saya diberi gulungan selembar alas duduk dari spoon dan jas hujan. Koq tumben amat, aneh begini gudibeg-nya, pikir saya selintas. Katrok banget deh. Kedepannya saya akhirnya tau mengapa gudibeg seperti itu dipilih. Wess, nanti ya ceritanya… J



Batu penunjuk jalan yang sederhana tapi menarik 


Beberapa kru yang standby di beberapa titik kemudian memandu langkah saya ke pusat acara berlangsung. Di pertigaan jalan setapak, deretan angklung dan batu penunjuk arah menarik perhatian saya sehingga saya sempatkan memotretnya dulu. Terus terang saya semakin penasaran. Seperti apa sih acaranya? Konser Jazz sih memang sudah ada gambarannya di kepala, tapi konsepnya seperti apa, masih abstrak. Bikin penasaran aja. J


Sebagian besar penontonnya pelajar SMA yang sengaja diundang penyelenggara. Salut deh dengan antusiasme mereka dengan musik Jazz ^^



Semakin dekat dengan area, terlihat dua panggung berdekorasi bambu di sisi kiri dan satu panggung di teras bangunan permanent di sisi kanan. Dari jauh alunan alat music tiup tradisional dengan nada Jazzy saya dengarkan penuh penghayatan sekali. Lembut, dan penuh perasaan, bikin saya merinding. Bergegas saya menghampiri, dan baru saja menggelar alas duduk dari panitia tadi (nah, jelas ya fungsi alas duduk ini?), mereka menyudahi performance-nya. Aaaaakk, kentang (baca:tanggung)  banget inih, saya ngga terima… huhuhuhu…
  
Tanpa buang waktu lama, segera MC menampilkan Kang Ndang Sumitra Ka sub bagian rumah tangga Istana dan pemrakarsa acara kang Idang Rasjidi, musisi Jazz kawakan jaman saya masih kinyis-kinyis dulu. *aiishh*

Dalam obrolan yang berlangsung penuh keakraban, kang Ndang menceritakan sekelumit sejarah Kebun Raya Bogor dan sejarahnya.

“Kebun Raya Bogor itu dibangun jauh sebelum masa Raffles memimpin, namun pada masa Prabu Siliwangi.”

“Gunung Salak bukan berasal dari dari kata buah Salak, tapi dari kata Salaka yang artinya ‘perak’.”

“Siapa yang tau arti Paledang?”

“Siapa yang tau arti Panaragan?”

“Ada yang tau, di Kebun Raya Bogor ini ada biji kenari yang ukurannya sekepalan tangan?”

Saya dan mungkin juga sebagian besar penonton yang duduk bersama saya, tercenung.  Tau apa saya selama ini mengenai Bogor? Ahhh…
 
Hanya berjarak dua meter, antara kang Ndang, kang Idang dan kami para penonton hanya dibatasi sound system ini. :)


Giliran Kang Idang Rasjidi bicara, sambil berseloroh dia mengumpamakan, “Bogor Jazz Reunion ini adalah acara berkelas tinggi, dengan panggung sederhana tapi isinya pemusik-pemusik luar biasa.”

Bener juga apa kata Kang Idang. Konser Jazz setau saya biasanya memang diselenggarakan di tempat classy dengan hidangan yang juga waaah, tapi di BJR kita bisa nonton Fariz RM dkk manggung sambil lesehan dan ngemil Cilok, Pizza Con, Doclang, Soto Mie, Bandrek Susu, Bajigur dan lain-lain. Saya jadi bayangin, jaman taun 80-an era Layar Tancap kaya begini kali ya suasananya? Hihihihi…

Nonton Jazz sambil ngemil Cilok, Ayam Galau, Pizza cone, Bajigur, Bandrek cuma ada di BJR. Ajiibbb :)


Mengusung tema Respect The Nature, kesederhanaan kentara sekali antara Kang Idang dan Kang Ndang dengan para penonton.  Hanya berjarak dua meter aja, obrolan berlangsung dengan cair. Sesekali kang Idang melemparkan joke yang bikin penontonnya senyum simpul, geli sendiri. “Ayo siapa yang mau nanya? Biasanya kalo diem-diem begini, antara emang udah paham atau ngga ngerti sama sekali nih?” ahahahhaa..

foto by :Rani Novariany. Thank you Ran :)

 
BJR ajang reuni musisi jazz dan kumpul anggota asinan Blogger. Yeaayyy :)



Oiya, Bogor Jazz Reunion bukan aja bentuk reuni musisi Jazz dengan penggemarnya, tapi ajang kumpul Asinan Blogger juga. Saya bisa ketemu Rani Novariany, mak Ei dan misua, mak Ratna Amalia dan misua, dan terakhir pas sorenya ketemu mak Almazia . Kapan lagi kita bisa ngobrol heboh  seperti ini? Bisa sambil nyeruput kopi bareng-bareng setelah hujan deras mengguyur (nah, jadi ketahuan kan fungsi jas hujannya untuk apa?) pula.

Setelah hujan, banyak burung beterbangan di atas wisma tempat saya berdiri. Iih koq mendadak saya jadi merasa romantis ya? Hahaha…
 
Hujan deras, tapi buat yang suka main air bakal seneng deh jas hujannya kepakai. Saya milih neduh aja sambil godek kepala sama Ei dan Rani di selasar sebelahnya hihihih... 


Sayang, saya banyak melewatkan performance musisi-musisinya dan lebih memilih berteduh agar ngga kena hujan. Maklum, faktor U ga bisa bohong hehehee…

Sayang juga, saya ngga bisa menuntaskan acaranya sampai malam, karena saya harus segera pulang ke Cileungsi, takut ga kebagian bus. Semoga tahun depan jika ada acara seperti ini, mungkin ada shuttle bis yang memudahkan pengunjung dan penontonnya dateng seperti saya ini ya? *Ngayal :)

Tapi biar gimana pun, kekecewaan saya tetep ada obatnya. Saya tetap bisa menikmati performance Fariz RM, Iga Mawarni dan Rieka Roeslan via foto-foto yang diunggah teman-teman asinan Blogger di Whatapp. Dan kami bernyanyi bersama-sama 

"... hanya satu yang kusadar dengan pasti, sungguhh aku cinta kamuu..tak dapat kupungkiri suara hati ini lagi..."









10 komentar

  1. Mba, tau ngga? Aku kepengin banget nonton jazz lhoo, eeh pas acaranya ada aku pas ngga bisa dateng.
    Kebayang ya suasananya di sana, pasti seru

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduuh sayang banget mbak.. seru banget beneran.. semuanya klop banget deh, musiknya asik2, cuacanya sama lokasinya romantis banget, makanannya juga cocok sama lidah ndesoku hehehe

      Hapus
  2. petunjuk jalannya kalau diisengin gimana tuh..seru ya,kalau di bogor gak kehujanan, namanya belum ke Bogor

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaa.. iya ya, kalo ada yg isengin, aku nyasar ke kuburan belande dah hahhaa..

      bener juga mak, namanya juga kota hujan ya.. hihihii

      Hapus
  3. asinan blogger itu boleh bukan orang bogor ga ? ah tapi kalo aku join namanya nanti berubah jadi manisan gak yaa, aku kan manis *kemudianditendang*

    BalasHapus