Sehat Raga Sehat Dana Bersama Danareksa





courtessy : Mak Icoel. Thank you mak :)

Namaste …

Salam khas tersebut menunjukkan tanda berakhirnya Yoga saya bersama Emak-emak KEB dan dari komunitas lain hari Sabtu pagi, 22 Januari 2016 kemarin. Fyuuhh, cape banget! Betul kata pepatah ya, No pain No gain, ngga ada keberhasilan tanpa perjuangan. Serius. Kalau pengen sehat badannya ya harus mau keringatan bakar kalori. Kalau pengen sehat keuangan ya harus mau nabung dan investasi. Rasanya perih deh dua-duanya. Tapi kalo ngebayang gimana hasilnya nanti, saya belum pernah denger sih kalo ada yang complain penuh penyesalan!

Hujan dari malam sampai pagi sama sekali ngga menyurutkan langkah saya menuju Senayan National Golf Range. Kali ini saya dan Emak-Emak Blogger diundang Danareksa untuk mengisi weekend pagi kami dengan Yoga bersama sekaligus menyimak Talkshow bertajuk “Investasiku Masa Depanku”. Hhm, sudah kebayang bakal gimana serunya deh. 

seperti biasa, foto bareng mah teteupp :)


Bener saja, sejak acara dimulai oleh MC. Prabu Revolusi yang juga penyiar Televisi, Talkshow berlangsung dengan sangat menarik. Berbagi pengalaman mengenai keuangan dan aneka tips dari Farhan (Penyiar Radio dan Selebriti), Prita Goetzy (Financial Planner Independent), Wiko Harry Tanata (Produk Manager Danareksa sekaligus Penulis buku) menjadi tambahan satu lagi ilmu baru buat saya. Simak yugh… 



Masa Pensiun Tidaklah Seindah Kenyataan
Masa pensiun itu seharusnya disebut masa yang paling indah. Masa di mana keterbatasan fisik di usia senja membuat kita tidak lagi produktif tapi kita bisa menikmati jerih payah kita selama ini. Sayangnya, pensiun pun diikuti rasa khawatir banyak orang karena keinginan memiliki masa-masa indah di masa pensiun itu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Nah, gimana caranya mempersiapkan dana selagi kita masih produktif?

Prita Goetzy menjelaskan, mempunyai tabungan itu berbeda dengan mempunyai investasi. Dulu ketika kita masih kecil kita diminta menabung di celengan tanah liat. Setelah celengan penuh baru boleh kita pecahkan. Saat kita memecahkan celengan, kita tidak tau persis berapa rupiah yang kita dapatkan. Resiko pun tidak ada, kecuali celengannya hilang. Sementara investasi itu ibarat kita mempunyai benih pohon. Dari 5 benih yang kita tanam tentunya kita menginginkan semuanya tumbuh menjadi pohon. Tapi sayangnya, terkadang dari 5 benih yang kita tanam tidak semuanya jadi. Jadi, berinvestasi itu seperti menanam pohon, kita harus tau resikonya. Berapa  yang kita tanamkan, kita berharap hasilnya akan melebihi jumlah pokoknya.


Ki-ka : Prabu Revolusi, Farhan, Prita Goetzy, Wiko Harry Tanata


Prita menegaskan, “Investasi itu bukan tujuan keuangan lho. Investasi adalah kendaraan kita untuk mencapai tujuan kita. Sementara tujuan setiap orang itu berbeda-beda, ada yang panjang, ada yang pendek. Ada yang ingin liburan, ada yang ingin naik Haji, ada yang ingin pensiun bahagia.”

Hal senada disampaikan Farhan, menurutnya, kebutuhan manusia tidak ada batasnya. Gaya hidup masyarakat kota dengan budaya konsumtifnya sulit dielakkan. Untuk itulah kita harus KONSISTEN mengatur keuangan kita. Yang jadi masalah, sulitnya kemauan untuk terus konsisten bisa jadi problem tersendiri. Kiatnya cuma satu, ikut program tabungan otomatis yang bisa mendebet langsung tiap bulannya.

Yang kedua, jangka waktu investasi  panjang itu juga mempunyai keuntungan lebih. Kita bisa menyisihkan lebih sedikit uang untuk mendapatkan nominal yang kita inginkan dari pada jangka waktu pendek. Misal untuk biaya uang kuliah anak tahun sekarang di fakultas ekonomi sudah mencapai Rp 100.000.000,-. Untuk mencapai angka tersebut di tahun ke 10 dengan tahun ke tiga, angka perbulan yang harus kita sisihkan amat jauh berbeda.

Tidak Ada Kata Terlambat
Baik Prita maupun Farhan menyarankan untuk mengalokasikan minimal 10 persen dari penghasilan untuk investasi. Apabila istri bekerja, alokasikan juga 20 persen penghasilannya untuk investasi. Logikanya, suami sebagai pencari nafkah utama menghabiskan biaya untuk keperluan rumah tangga lebih besar dari pada istrinya. Menurut riset, peluang usia hidup wanita lebih lama dari suami, jadi jangan sampai ketika suaminya sudah meninggal, istrinya tidak punya apa-apa. Nah lho!

Meskipun setiap perusahaan mewajibkan karyawannya mengikuti BPJS ketenagakerjaan, tapi dari 5,7 persen yang disetorkan tiap bulan itu tetap tidak akan cukup. Diperlukan upaya lain untuk untuk menambah  pendapatan kita kelak di kemudian hari. Farhan mempunyai skema tersendiri, baginya dengan menyebarkan instrument investasi di berbagai bidang itu merupakan langkah tepat. Properti menurutnya mempunyai nilai investasi bagus menilik dari kenaikan harga tanah setiap tahunnya, tapi property tidak liquid. Bila dalam keadaan mendesak sulit sekali dijual, berbeda dengan logam mulia atau reksadana

Nah, sekarang kita sudah bersiap untuk berinvestasi, tapi melihat sebegitu banyaknya perusahaan investasi, kita harus mewaspadai hal-hal berikut agar terhindar dari Investasi Bodong :

1.       Perusahaan investasi sebagai pengelola keuangan harus ada ijinnya, orang yang mengerjakannya disebut Manajer Investasi juga harus mempunyai lisensinya. Untuk mengeceknya kita bisa lihat di website OJK atau dulu lebih dikenal dengan Bapepam. Jadi periksa dulu ya. Nah, Danareksa Investement Management, anak perusahaan PT. Danareksa (persero)  telah mempunyai ijin sebagai Manajer Investasi dari Bapepam sejak tahun 1992. 
2.       Cek Manajer Investasinya yang kerjanya bagus. Seperti apa bagusnya, tentunya dia harus mempunyai produk yang cocok untuk kita pakai. Contoh produknya adalah pasar uang, pendapatan tetap, dollar atau saham yang tentunya mempunyai proteksi.
3.       Hasil pengelolaannya seperti apa. Cari tau kemana mereka mengelola investasi kita.
4.       Cari manajer investasi yang mau menerima uang kita apa adanya. Sebagai contoh, kemampuan tiap orang berbeda-beda untuk berinvestasi, ada yang mampunya hanya Rp 100.000,-/bulan dan ada yang sanggup lebih dari itu. Alangkah baiknya jika Manajer Investasi bisa mengakomodir investor seperti ini.


Pahami yang anda beli yang anda paham agar bisa memberi manfaat di kemudian hari. Quote – Prita Goetzy

Invest Asik, Liburan Asik, Pensiun Asik


Reksadana ya Danareksa!
Wiko Harry Tanata menjelaskan mengenai serba serbi Reksadana. Di pasaran kita mengenal 4 jenis Reksadana  yaitu :
1.       Reksa dana pasar uang
2.       Reksadana pasar tetap
3.       Reksadana campuran
4.       Reksadana saham

Dari empat jenis reksadana di atas kita bisa pilih mana yang paling sesuai dengan profil resiko kita. Reksadana merupakan alternatif untuk berinvestasi yang paling sesuai untuk investor pemula. Cukup dengan Rp 200.000 kita sudah bisa berinvestasi. Selain itu Reksadana juga liquid alias mudah untuk dijual kembali. Sekarang ini Danareksa Investment Management (DIM) menawarkan program Investasiku Masa Depanku. Program yang bertujuan untuk mempersiapkan pensiun dengan kemapanan financial dikelola oleh Manajer Investasi Reksadana pertama di Indonesia.

antusias emak Blogger di Booth Financial Consultant
Cara berinvestasi lewat Reksadana  sangat mudah, investor cukup melakukan registrasi online di website http://reksadana.danareksaonline.com . Setelah itu, dengan hanya Rp 200.000,- investor sudah bisa berinvestasi untuk pensiun nanti. Bekerjasama dengan BCA proses autocollection alias pendebetan langsung secara otomatis sehingga investor ngga perlu repot-repot lagi datang menyetorkan uangnya. Di Danareksa Investment Management, pajak reksadana pendapatan tetap hanya 5% hingga tahun 2020. Selain itu untuk menjaga transparansi, setiap bulan investor akan menerima laporan lewat rekening Koran yang akan dikirimkan ke alamat Investor setiap bulannya.

Penyerahan simbolis mengenai Sponporship

Sebelum menutup, Prita menegaskan kembali Manfaat investasi, yaitu  :
1.       Untuk Insecure hidup kita agar sejahtera di masa depan
2.        Yang seringkali tidak dirasakan adalah kemampuan kita mengatur hidup. Apabila kita suka berinvest, kita akan mampu mengelola hidup.
3.       Manfaat yang tidak terlihat, secara tidak langsung kita mengajarkan generasi anak kita untuk mengontrol masa depan dengan siap berivestasi. They do what the see. Jadi jangan salahkan ya, jika anak sering melihat orang tuanya hobby shopping setiap baru turun gaji, maka anak pun kelak akan meniru gaya kita.
4.       Investasi bisa merancang hidup kita untuk mencapai tujuan keuangan yang kita inginkan. Misal kita ingin liburan, sementara biaya liburan itu ngga murah. Tapi dengan berivestasti semuanya bisa aja terjadi. See?

Prita berpesan, jangan tunggu banyak uang untuk memulai berinvestasi, karena kita ngga akan pernah punya uang cukup. Lain lagi dengan Farhan, ia mengingatkan kita untuk selalu Konsisten berinvestasi setidaknya selama 5 tahun, kita lihat nanti hasilnya. Sementara itu, sisihkan bukan sisakan pendapatan kita, pungkas Wiko Harry Tanata.

Yugh, segera sisihkan bukan sisakan pendapatan kita. Jangka waktu panjang memungkinkan kita menabung atau berinvestasi secara rutin dengan dana terjangkau. Lebih awal, lebih murah. Ngga ada kata terlambat koq!











20 komentar

  1. Wah, ringan banget kalo 200rb perbulan ya, meluncur ke websitenya deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, meski terjangkau tapi yang penting itu kkonsisten aja mba syaratnya ^^

      Hapus
  2. Ibu diah sendiri sudah investasi di danareksa belum.. Saya masih ragu2 sebenarnya.. Tapo seharusnya dengan semakin dipermudah dan dana semakin terjangkau.. Harusnya berani mencoba ua...nanti kalau ada kesempatan saya mau ikutan ah.. ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tadinya ngga pengen bang, tapi setelah konsultasi keuangan di booth-nya jadi deg degan juga mengingat slama ini cuma mnengandalkan dana hari tua dr BPJS aja yang ga bakal cukup ^^

      Hapus
  3. Bner banget mbak. Banyak deh contohnya di sekitarku yg masa pensiunnya jd menyedihkan. Smg qta ga termasuk yg begitu yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin.. pasang kaca mata kuda kalo ada sale ya mba :)

      Hapus
  4. Ayo kita mulai berinvestasi, daripada beli sesuatu yg gak begitu penting ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. setujuuu... lebih baik kalo ada dana di invest aja.. dkit-dikit lama jadi bukit ya kan :)

      Hapus
  5. Ternyata investasi reksadana semudah itu ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah sekali mba.. yang sulit itu kemauan dan konsistennya hehee

      Hapus
  6. Mudah banget yaaa caranya utk invest reksadana :)
    Maaf sedikit koreksi itu nama Mba Prita yg betul adalah Prita Ghozie :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mak.. mudah dan praktis banget,, tinggal konsistennya aja nih yang kudu disiplin hehee
      eh iya, makasih koreksinya mak, segera diedit :)

      Hapus
  7. kayaknya harus diundang lagi nih, tiba tiba banyak pertanyaan yg mencuat dikepala

    BalasHapus
  8. Org kampung kaya aku mikir invesnya ke tanah

    BalasHapus
    Balasan
    1. selama ini kalo aku mikirnya ke LM, kalo tanah susah jualnya mba meski harga tanah setiap tahun akibat inflasi pasti naik :)

      Hapus
  9. Sudah lama dengar investasi reksadana mba, baru ngeuh baca tulisan mba Woro ini, cukup detail.
    Ternyata mudah ya mba, trims infonya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mba tite, katrok kita ya selama ini mengenai reksadana, aku juga baru tau mba setelah mengenal reksadana kemarin itu hahaha

      Hapus
  10. pernah ikut yoga dan hasilnya perutku kram semua mbak...hahahaha

    BalasHapus
  11. aku sukaaa yogaa :)...dan reksadana memang menarik ya..plus penting untuk masa depan :)

    BalasHapus