Lokasi Brawijaya Clinic FX Sudirman |
Sabtu 2 April 2016 kembali Brawijaya Clinic FX Senayan mengadakan talkshow edukasi kesehatan untuk masyarakat umum secara gratis. Bertemakan “Waspada Kelainan Pertumbuhan Pada Anak Dan Remaja Anda” hadir sebagai narasumber utama Dr Frida Soesanti, SPA(K) yang juga berpraktek di klinik tersebut. Berdasarkan pemaparannya saya menangkap beberapa hal penting mengenai jenis-jenis dan tanda-tanda kelainan pada pertumbuhan anak dan remaja.
Faktor Pendukung Perkembangan Dan Pertumbuhan Anak
Anak dikatakan mengalami pertumbuhan apabila mengalami pertambahan tinggi badan dan pertambahan berat badan. Fase pertambahan tinggi dan berat badan yang cukup pesat terjadi di usia 0 – 2 tahun. Untuk itu faktor-faktor seperti nutrisi yang diasup anak di usia 6 – 12 tahun berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu faktor genetik ayah bundanya juga ikut berperan dalam tinggi rata-rata anaknya nanti. Jadi, apabila tinggi ayah bunda rata-ratanya pendek, maka anak pun juga tinggi rata-ratanya tidak jauh dari tinggi ayah bundanya.
Berikut ini merupakan acuan tinggi berdasarkan Tinggi Potensi Genetik
Contoh :
Tinggi ayah 167cm
Tinggi Ibu 149cm
Berapa kira-kira tinggi anak perempuan dan anak lelaki nantinya di usia dewasa kelak?
Berapa kira-kira tinggi anak perempuan dan anak lelaki nantinya di usia dewasa kelak?
Tinggi anak perempuan rumusnya sbb = (tinggi Ayah – 13) + Tinggi Ibu : 2
Tinggi anak lelaki rumusnya sbb = (tinggi Ibu + 13) + tinggi Ayah : 2
Tinggi anak lelaki rumusnya sbb = (tinggi Ibu + 13) + tinggi Ayah : 2
Nah, selain faktor di atas, hormon juga mempunyai peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Di usia anak-anak hormon pertumbuhan dan hormon tiroid (gondok) berperan penting sekali sementara di usia remaja/pubertas hormon yang berperan yaitu hormon pertumbuhan dan hormon pubertas. Kenapa begitu? Mari kita simak dulu penjelasan mengenai pubertas.
Pubertas
Anak perempuan dan anak lelaki mengalami pubertas di waktu yang berbeda-beda. Secara fisik dan psikis anak yang mengalami pubertas memang kelihatan berbeda dari yang seperti biasanya. Adapun tanda-tanda pubertas normal pada anak perempuan diawali dengan pembesaran payudara di sekitaran usia 10 tahun. Setelah pembesaran payudara lalu ada perubahan tinggi badannya yang berkembang pesat diiringi tumbuhnya rambut kemaluan. Sekitar kurang dari 2 tahun kemudian barulah menstruasinya datang. Nah, apabila menstruasi si anak telah datang, pertumbuhan tinggi badannya akan melambat dan terhenti.
Untuk anak lelaki masa pubertasnya justru datang lebih belakangan dari anak perempuan. Diawali dengan membesarnya buah pelir (testis) dilanjutkan dengan tumbuhnya rambut kemaluan, lalu baru bertambah tinggi dan terakhir adanya mimpi basah. Jadi indikasi pubertas pada anak lelaki bukan dari MIMPI BASAH tapi dari membesarnya volume testis. Nah, Itulah sebabnya kenapa anak lelaki nantinya lebih tinggi dari perempuan.
“Anak perempuan pubertas di usia 8 – 13 sementara anak lelaki di usia 9 – 14 tahun. Apabila ada yang mengalami sebelum usia tersebut atau setelah usia tersebut maka ada yang salah.” ~ Dr Frida Soesanti, SPA (K).
Gangguan Pertumbuhan
Dalam banyak kasus yang ditangani oleh Dr Frida Soesanti, SPA (K) sebagian besar pasien mengindikasikan adanya kelainan pertumbuhan dan perkembangan. Ada yang terlalu cepat, dan ada juga yang terlambat. Pubertas yang datang lebih awal disebut pubertas prekoks dimana anak perempuan mengalami haid sebelum usia 8 tahun dan anak lelaki mengalami pembesaran testis sebelum usia 9 tahun. Sementara hal sebaliknya dimana pubertas terlambat diindikasikan dengan belum adanya tanda pubertas pada anak perempuan di usia 13 tahun dan anak lelaki di usia 14 tahun.
Beliau memberi contoh, ada anak perempuan berperawakan pendek dengan tinggi 81 Cm tapi berusia 6 tahun lebih. Apakah normal perkembangannya?
Ada lagi kasus dimana anak perempuan berusia 16 tahun dengan perawakan badan yang pendek tapi belum mendapat menstruasi? Apakah itu normal?
Ada lagi kasus dimana anak perempuan berusia 3 tahun lebih sudah tumbuh payudara dan 3 bulan kemudian mengalami menstruasi. Apakah itu normal?
Ada lagi kasus dimana anak perempuan berusia hampir 7 tahun dimana payudaranya sudah tumbuh dan belum tumbuh rambut kemaluannya. Apakah itu normal?
Menurut Dokter Frida Soesanti, SPA (K), permasalahan gangguan yang dialami pasien-pasiennya tidak sama penangannya. Ada yang memang harus mendapat penanganan khusus ada juga yang tidak diapa-apakan. Dari kasus pertama, dimana anak berusia 6 tahun yang seperti anak berusia dua tahun dimana tingginya hanya 81 cm beliau melakukan treatment hormon tiroid si pasien. Di usia 6 tahun ini sebagaimana dijelaskan di awal, pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan dan hormon tiroid.
Lain lagi dengan kasus-kasus yang lain. Pemberian hormon, pengecekan kromosom, asupan nutrisi secara simultan diberikan untuk mengerem lajunya pubertas dini atau justru memacu pubertas yang terlambat pada kondisi-kondisi tersebut. Beliau menegaskan, “jadi jika anaknya mau jadi Polisi, jangan datang ke saya ketika usia anaknya sudah 17 tahun, ya. Sudah terlambat sekali penanganannya.”
Setelah selesai acara tambah lagi deh ilmu saya. Kesimpulannya, beberapa anak memang tumbuh lebih lambat karena faktor genetik ayah bundanya. Akan tetapi, ada pula yang memiliki gangguan sesungguhnya dimana anak tidak bertambah tinggi dan berat badan sampai remaja. Jangan sampai terlambat mengetahui apabila ada kelainan, karena treatment dan pengobatan bisa jadi akan sia-sia sejalan dengan bertambahnya usia anak.
Tidak ada komentar