![]() |
Wujudkan impian pergi Umrah dan Haji dengan Tabungan Emas BSI |
Ada satu doa yang hampir selalu saya bisikkan setiap selesai salat. Bukan tentang rezeki yang melimpah atau hidup yang nyaman, tapi tentang sebuah perjalanan: semoga saya bisa pergi umrah dan menunaikan ibadah haji. Harapan ini tumbuh sejak lama, bahkan sebelum saya benar-benar paham berapa besar biayanya atau bagaimana caranya.
Ustadzah di majelis taklim kami pernah berkata yang kalimatnya sangat nempel di kepala, "Pergi ke Baitullah itu berat. Bukan hanya berat ongkos, tapi juga berat niat. Karena niat sering bercampur dengan urusan dunia." Ia memahami sebagai ibu rumah tangga pasti isi kepalanya berisik yang harus ikut memenuhi urusan keluarga. Sejak saat itu saya belajar, bahwa untuk mewujudkan mimpi suci ini, bukan hanya butuh strategi keuangan, tapi juga niat yang bersih dan cara yang berkah.
Salah satu amalan yang disarankan oleh beliau adalah sedekah subuh. Setiap hari setelah salat subuh, sedekahkan sedikit dari apa yang kita punya. Tak perlu banyak, yang penting rutin. Dan yang terpenting, niatkan untuk perjalanan ibadah. Saya pun mulai melakukannya. Pelan-pelan, sederhana. Tapi terasa menenangkan. Karena saya tahu, setiap receh yang saya sisihkan diniatkan untuk mendekatkan diri ke tanah suci.
Dari Tradisi Ibu ke Pilihan Investasi Sendiri
Saya tumbuh dengan melihat ibu saya membeli emas sebagai bentuk tabungan. Kalung, cincin, gelang—semua tersimpan rapi sebagai harta yang sewaktu-waktu bisa dijual saat butuh. Saya pun ikut-ikutan. Tapi karena dana terbatas, saya memulainya dari yang kecil: anting bayi setengah gram. Awalnya lucu-lucuan, tapi ternyata dari situlah saya belajar mencintai konsistensi.
![]() |
logam mulia investasi paling aman untuk pemula karena risikonya rendah dan cocok untuk jangka panjang |
Seiring waktu, saya mulai sadar kalau membeli perhiasan sebenarnya kurang cocok untuk investasi. Setelah ngobrol dengan teman yang lebih dulu berkecimpung di dunia investasi, saya baru mengerti: saat membeli perhiasan, kita bukan hanya membayar emasnya saja, tapi juga desain, biaya pembuatan, dan kadang ada tambahan batu permata. Masalahnya, saat dijual kembali, nilai-nilai tambahan itu tidak diperhitungkan. Bahkan bisa membuat harga jualnya jauh lebih rendah dari harapan.
Teman saya menyarankan: kalau mau benar-benar investasi emas, pilihlah Logam Mulia (LM). Emas murni 24 karat, tanpa tambahan desain atau batu. Nilainya lebih stabil dan transparan. Sejak saat itu, saya beralih. Setiap kali ada rezeki lebih, saya cicil LM lewat platform terpercaya.
Logam Mulia dengan Gramasi Kecil
Dari pengalaman pribadi, saya lebih suka menyicil LM dengan ukuran kecil. Biasanya saya pilih 1 gram sampai 5 gram. Rasanya lebih ringan di kantong dan lebih fleksibel. Suatu hari kalau ada kebutuhan mendadak, saya bisa jual atau gadaikan sebagian saja. Nggak perlu menjual semua.
Tapi pernah juga saya ambil yang 10 gram. Pertimbangannya, cicilan 12 bulan untuk 10 gram terasa lebih aman dibanding cicilan 6 bulan untuk 5 gram. Dan yang paling penting, saat mencicil emas, harga sudah dikunci sejak awal. Jadi, walaupun harga emas tiba-tiba naik, saya tetap membayar harga lama. Ini yang membuat saya tenang. Rasanya seperti punya dana darurat yang nilainya terjaga dan bisa dipegang secara fisik.
Mimpi yang Terasa Lebih Dekat Bersama BSI
![]() |
Prita Ghozie - financial planner |
Kebetulan kemarin saya datang ke event BSI International Expo di JCC Senayan, Jakarta. Acara yang benar-benar membuka mata saya. Salah satu sesi yang saya hadiri adalah talkshow bertajuk #PunyaEmasJadiMudah dengan narasumber Prita Ghozie, financial educator yang sudah lama saya kagumi.
Tema Investasi Emas untuk Generasi Gemas, Prita mengawali pembahasan tentang kondisi finansial yang makin menantang. Biaya kuliah naik rata-rata 10% per tahun. Harga rumah melesat jauh dibanding pertumbuhan gaji. Hanya 1 dari 10 orang yang punya dana pensiun pribadi. Sementara gaya hidup terus menuntut, banyak orang jadi terjebak FOMO dan keuangan tanpa arah. Generasi Z sendiri kebanyakan belum tertarik investasi dikarenakan lebih tertarik travelling, beli fashion dan gadget.
Lalu beliau menyampaikan fakta menarik: sejak jaman dahulu investasi emas ternyata bukan hanya aman, tapi juga menguntungkan. Disebutkan tahun 2020 imbal hasil emas mencapai 25,75%. Tahun 2025 diproyeksikan naik menjadi 27%. Bahkan BSI mencatat pertumbuhan hingga 57% pada tahun 2025 dari tahun sebelumnya. Ini bukan angka kecil.
Investasi Bukan untuk Orang Kaya Saja
Prita menegaskan bahwa investasi bukan hanya milik orang kaya. Justru sebaliknya, investasi adalah cara kita menjaga dan menumbuhkan uang. Emas adalah pilihan yang ideal untuk pemula, terutama bagi mereka yang tidak ingin terjebak risiko tinggi.
Di BSI, cara investasi emas saat ini difokuskan pada tabungan emas digital. Jadi bukan membeli fisik langsung atau cicilan batangan, tapi kita bisa menabung emas mulai dari nominal kecil, bahkan mulai dari Rp100.000-an. Melalui aplikasi BYOND Mobile BSI, semuanya jadi mudah dan praktis. Emas yang dibeli tersimpan dalam sistem, bisa dicetak bila saldo cukup, bisa dijual kembali secara digital, bahkan bisa digadaikan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
![]() |
Bismillah diawali dengan membuka rekening emas |
Saya pun akhirnya memutuskan untuk mencoba. Dengan dana sekitar Rp400 ribuan, saya membeli sekitar 0,2 gram emas. Alhamdulillah, ada promo spesial di event itu. Saya bahkan mendapat hadiah langsung! Pilihannya ada beberapa, dan saya pun tanpa pikir panjang memilih... minyak goreng 2 liter! Hehe, tipikal emak-emak banget ya. Tapi jujur, itu membuat saya merasa bahagia. Sudah bisa investasi, dapat reward pula.
Riko Wardhana, Supervisor Bullion Business Group dari BSI, juga hadir dan menyampaikan hal senada. Ia mengakui bahwa generasi Z sering menganggap investasi emas itu kuno dan ribet. Mereka lebih tertarik ke saham atau crypto karena bisa dilihat di aplikasi dan kelihatan keren.
![]() |
Riko Wardhana - Supervisodr Bullion Business Group BSI |
Padahal emas adalah aset nyata. Bisa disentuh, digadaikan, dijual sewaktu-waktu. Bisa dimulai dari gramasi kecil, tidak perlu menunggu sampai punya uang banyak dulu. Dan kalau dihitung-hitung, risikonya lebih kecil dibanding instrumen lain.
Keunggulan Produk Emas BSI
Salah satu keunggulan utama menabung emas di BSI yang membuat hati saya tenang adalah kepraktisan, keamanan, serta kepastian dari sisi teknis dan syariah. Produk emas BSI tersedia dalam bentuk Logam Mulia (LM) Antam resmi dengan harga beli yang sangat kompetitif bila dibandingkan dengan pembelian fisik di luar. Hal ini tentu memberikan nilai lebih bagi nasabah, karena bisa mendapatkan emas murni dengan biaya yang efisien. Proses pembeliannya pun sangat mudah dan fleksibel—bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, cukup dengan membuka aplikasi BYOND by BSI di ponsel kapan saja, 7x24 jam, tanpa perlu repot antre atau datang ke kantor cabang.
Kesesuaian dengan aspek syariah juga menjadi prioritas. BSI memastikan bahwa hanya emas yang sudah tersedia secara fisik di bank yang boleh dijual kembali oleh nasabah, sehingga prosesnya terjaga transparansi dan bebas dari unsur riba maupun spekulasi. Tak hanya itu, emas yang dibeli bisa dijual kembali secara real-time, dan hasil penjualannya akan langsung terkredit di rekening rupiah nasabah secara instan setelah dipotong pajak. Untuk keamanan, emas fisik disimpan oleh BSI di tempat yang aman dan terpercaya, sehingga nasabah tidak perlu cemas akan risiko kehilangan atau kerusakan. Semua fitur ini menjadikan tabungan emas BSI sebagai pilihan investasi yang cerdas, aman, dan sesuai prinsip syariah.
Inspirasi dari BSI International Expo
Expo ini benar-benar kaya pengalaman. Ada 330 tenant dari 25 kategori berbeda. Semuanya menawarkan produk dan layanan berbasis halal. Mulai dari fashion, kuliner, properti syariah, hingga otomotif. Saya seperti masuk ke dunia baru yang semuanya serba berkah.
Yang paling menyenangkan, ada banyak promo menarik. Mulai dari cicilan emas dengan diskon khusus, diskon pembelian kendaraan, hadiah langsung, hingga berbagai games interaktif. Selain talkshow inspiratif, ada juga workshop edukatif dan hiburan dari musisi ternama. Semua dikemas dengan nuansa islami yang hangat dan ramah keluarga.
Setapak Demi Setapak Menuju Baitullah
Setelah pulang dari event itu, saya merasa semangat baru tumbuh dalam diri. Ternyata, merajut mimpi suci seperti umrah dan haji bukan sekadar menunggu rezeki turun dari langit. Tapi tentang menyusun langkah, sekecil apa pun itu.
Setiap hari saya akan melanjutkan sedekah subuh saya. Dan setiap bulan saya akan rutin menabung emas digital di BSI. Satu gram demi satu gram, atau bahkan sepuluh gram jika bisa. Dan saya menjaga niat agar tetap lurus. Saya percaya, impian suci ini bisa menjadi nyata jika saya istiqomah.
Saya membayangkan suatu hari nanti, di antara jutaan orang yang thawaf mengelilingi Ka’bah, ada saya di sana. Mungkin sambil menitikkan air mata bahagia. Dan saya akan mengenang, bahwa semua dimulai dari anting bayi setengah gram dan keberanian berinvestasi emas.
Waktu Tidak Bisa Menunggu
Ngomong-ngomong soal haji, ternyata Pemerintah Arab Saudi sudah mulai bergerak cepat untuk persiapan musim haji 1447 H (tahun 2026). Sejak tanggal 8 Juni 2025 lalu, mereka sudah memberikan timeline penyelenggaraan haji tahun depan. Lengkap banget urutannya—mulai dari penetapan kuota, lokasi di kawasan Masya’ir (area pelaksanaan puncak ibadah haji), kontrak layanan, hingga jadwal pelunasan.
Menurut Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, informasi ini akan segera mereka koordinasikan dengan para stakeholder haji di Indonesia. Tujuannya, supaya semua persiapan bisa dilakukan lebih awal. “Semoga prosesnya dipermudah dan dimudahkan,” kata beliau. Aamiin.
Sementara itu, penyelenggaraan haji 1446 H (tahun ini) juga masih berjalan. Fase pemulangan jemaah gelombang I dari Jeddah sudah selesai, dan gelombang II dari Madinah sudah mulai sejak Kamis, 26 Juni 2025 lalu.
“Puncak pelayanan tahap akhir ada di Madinah,” kata Hilman. Beliau juga berpesan agar para jemaah tetap patuh pada prosedur yang sudah ditetapkan, mulai dari perjalanan Makkah ke Madinah, ibadah di Masjid Nabawi, tinggal di hotel kawasan Markaziyah, sampai saat ziarah.
Proses pemulangan seluruh jemaah diperkirakan berlangsung hingga 11 Juli 2025. Jadi, meskipun suasana sudah mulai lengang, para petugas haji tetap diminta siaga penuh hingga benar-benar tuntas.
Sampai Jumat, 27 Juni 2025, sudah ada 280 kloter dengan total 108.857 jemaah (sekitar 53,33%) yang tiba di Tanah Air. Namun ada juga yang masih perlu perawatan: 92 jemaah dirawat di rumah sakit Arab Saudi dan 26 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Semoga semuanya segera pulih dan bisa kembali ke tanah air dalam keadaan sehat walafiat.
Warisan Kebiasaan Baik: Mengajak Anak Menabung Emas
Kini, ketika usia saya sudah memasuki kepala lima, saya sering merenung: waktu berjalan begitu cepat. Anak-anak saya yang dulu saya gendong dan saya antar sekolah, sekarang sudah dewasa. Dua di antara mereka sudah mandiri secara ekonomi. Satu sedang kuliah dan mulai menyusun mimpinya sendiri.
Saya mulai membagikan kebiasaan baik yang dulu saya pelajari dari ibu saya: menabung emas. Saya ajak mereka duduk dan memperlihatkan bagaimana saya membeli emas kecil-kecilan melalui aplikasi BYOND Mobile BSI. Saya tunjukkan grafik harga emas, jelaskan apa itu gramasi, dan bagaimana menyicil emas itu seperti merajut harapan sedikit demi sedikit.
Anak sulung saya sempat berkata, “Wah, ternyata nggak ribet ya, Bu. Aku pikir investasi emas itu harus langsung beli batangan besar.” Saya tersenyum. Itulah anggapan banyak orang, padahal nyatanya, kita bisa mulai dari Rp100 ribu saja. Bahkan, sekarang mereka berdua tertarik punya akun BYOND sendiri dan mulai mencoba membeli 0,1–0,2 gram per bulan.
Mereka bilang ingin menabung untuk traveling, untuk DP rumah, dan bahkan untuk dana nikah. Saya tidak membatasi mimpi mereka. Saya hanya berharap, mereka belajar bahwa menabung emas bukan hanya soal uang, tapi soal disiplin, konsistensi, dan kesabaran.
Dan siapa tahu, seperti saya dan nenek mereka dulu, mereka pun kelak akan punya mimpi ke Baitullah. Mungkin belum sekarang, tapi langkah kecil itu sudah dimulai.
Menyemai Mimpi, Menebar Manfaat
Menabung emas, buat saya, adalah bentuk doa yang nyata. Setiap gram yang tersimpan adalah simbol dari kepercayaan saya pada masa depan. Dan kini, saya tidak lagi berjalan sendirian. Ada anak-anak saya yang juga menabung bersama. Mungkin belum seberapa, tapi saya tahu, mereka sedang belajar.
Mereka belajar bagaimana cara mengelola uang, bagaimana bersabar, dan bagaimana menakar keinginan dengan kemampuan. Dan lebih dari itu, mereka belajar bahwa mewujudkan mimpi tidak cukup dengan berharap, tapi juga butuh strategi, niat, dan tindakan yang nyata.
Penutup: Menabung Emas adalah Menabung Harapan
Merajut impian emas bukan hanya soal logam dan nilai tukar. Tapi juga soal harapan, tentang keyakinan bahwa langkah kecil bisa membawa kita ke tujuan besar.
Bersama BSI, saya merasa tidak sendiri. Ada sistem, ada aplikasi, ada pendampingan syariah, dan ada semangat untuk tumbuh bersama. Jadi untuk kamu yang punya mimpi, apa pun itu—mari kita mulai dari sekarang. Dari satu gram, satu niat, satu langkah.a
Catatan: Ingin mulai investasi emas secara syariah? Coba buka aplikasi BYOND Mobile BSI atau kunjungi kantor BSI terdekat. Yuk, kita rajut impian kita sama-sama. Siapa tahu, satu gram hari ini jadi tiket menuju Baitullah esok hari.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-7985257/kemenag-temui-kementerian-haji-saudi-dapat-pesan-untuk-persiapan-haji-2026
Tidak ada komentar