Cara Menciptakan Peluang Penghasilan Dari Blog (part 1)





Setiap orang mempunyai latar belakang yang ngga sama di awal mulanya terjun di dunia Blog. Ada yang ingin sekedar curhat urusan hati. Ada yang ingin membagi pengalaman. Ada juga yang ingin berbagi pengetahuan dan ketrampilan dari skill yang dimilikinya.

Luruskan niat ngeblog. Saya juga begitu. Tahun 2012 saya masih ingat sekali awal pertama saya nge-blog niatnya untuk membuat tutorial Craft, satu-satunya keahlian yang saya kuasai. Waktu itu saya sedih sekali setiap ke toko buku saya hanya bisa membuka lembar demi lembar buku craft yang saya inginkan, tapi ngga sanggup beli. Pikir saya, alangkah senangnya jika orang-orang seperti saya bisa mendapat ilmu gratis tanpa harus banyak keluar biaya seperti beli buku atau ikut kursus yang bikin neguk ludah aja. Mau cari duit aja koq susah nemen, pikir saya.  


Nah, dari situlah awal mula saya mengenal dunia nge-blog. Dari mulai mem-foto step by step project Craft yang saya kerjakan hingga saya tuliskan tutorialnya semua saya kerjakan sendiri. Otodidak. Toh niatnya kan mulia, saya cuma ingin membagi pengetahuan aja. Biar orang bisa cari duit dengan melihat sebagian kreasi-kreasi kerajinan tangan karya saya. Itu aja.

Dunia Blog itu dinamis. Saya yang ngga tau apa-apa sedikit demi sedikit jadi tau. Kebayang kan, setiap ngobrol dengan teman-teman Blogger lainnya saya cuma bertanya-tanya dalam hati aja, Alexa itu siapa? Kenapa Alexa rank jadi gossip yang asik dibahas. Blogwalking itu apa? Apa jangan-jangan itu julukan buat teman-teman Blogger yang narsis-narsis di timeline Sosmed sehabis diundang oleh Brand untuk jalan-jalan? Ahahaha…

Sejalan dengan itu, ke depannya saya juga baru tau bahwa dunia blog bisa menghasilkan peluang materi. Siapa aja bisa. Dari latar belakang pendidikan dan pekerjaan apa pun bisa. Tapi caranya gimana, dan amunisi apa aja yang harus dipersiapkan untuk ‘terjun’ total cari duit di dunia blog? Yuk simak hasil oleh-oleh ilmu saya dalam acara Bukber bersama CNI yang bertema How To Be A Blogpreneur di Casadena Café Kuningan pada 21 Juni 2016 lalu. Saya juga masih harus banyak belajar nih, hehehe…

Teh Ani Berta sedang memaparkan How to be A Blogpreneur

Teh Ani Berta sebagai Narasumber pertama sekaligus Mentor saya selama ini di dunia Blog menjelaskan, bahwa modal dasar yang harus dimiliki seorang Blogger ada tiga yaitu :

Modal Skill
a.       Pertama, untuk menjadi Blogger harus bisa menulis. Menulis di sini merupakan sebuah keahlian merangkai kata demi kata hingga menjadi kalimat. Kalimat demi kalimat hingga menjadi paragraf. Paragraf demi paragraf hingga menjadi suatu kesatuan cerita utuh yang bermanfaat untuk orang yang membacanya. Orang yang bisa menulis juga semestinya paham EYD,  contohnya aja penempatan huruf besar untuk nama kota atau pangkat jabatan. Selain itu seorang Blogger juga harus mengerti penempatan tanda titik, koma, tanda kutip, tanda tanya dan lain sebagainya.

Jadi untuk mengasah kemampuan menulis ini, membaca merupakan salah satu cara untuk mengasah kemampuan menulis seseorang.


b.      Selain menulis, untuk menjadi Blogger harus bisa mengoperasikan internet dan platform Blog. Maksudnya di sini, kan kita niat menulis di dalam blog bukan di buku tulis, kan? Nah untuk itu dari cara mendaftar di blogger.com hingga memposting tulisan, seorang Blogger harus paham hal-hal seperti ini. Caranya, buka Google deh, banyak tuh tutorial cara membuat blog dan mengisi content Blog.

Modal Kepemilikan Akun
Seorang Blogger harus memiliki akun sosmed dan nama blog yang gampang diingat. Gampang diingat di sini maksudnya jangan menggunakan nama Alay yang sama sekali ngga mencerminkan keprofesyonalan kitah. Contohnya nih, nama seperti 4ku c1nt4 k4mu. Bisa baca dengan cepat nama apa itu? hahahaa…

Untuk memudahkan ingatan orang/klien pada sosok kita, sebaiknya gunakan nama yang sama di semua lini yang kita punya, baik nama sosial media, nama blog dan alamat email ~ Ani Berta

Modal Inventaris
Untuk modal awal, seorang blogger harus punya laptop untuk menulis draft tulisan dan jaringan internet untuk mempublish tulisan. Belum cukup sampai di sini, ada kalanya seorang Blogger harus mereportase acara dengan cara merekam, memotret dan mencatat. Tentunya alat-alat pendukung seperti kamera, smartphone, voice recorder, tongsis, tripod dan power bank merupakan benda wajib yang dimiliki untuk inventaris kerja. Ngga mungkin kan, sebuah android digunakan untuk beberapa fungsi sekaligus yaitu memotret dan merekam atau bahkan untuk live tweet segala. Terus gimana caranya dong? Ya nabunglah dikit-dikit dari honor yang diterima. Beli yang urgent dulu. Hihihihi, kata siapa jadi seorang Blogger itu apa-apa gratisan ya? Heloooo…

Membangun Pondasi
Ingat ngga dengan pepatah ini, orang mengenal kita dari pakaian yang kita kenakan. Begitu juga dengan Blog, bagaimana kita ingin dikenal dan dilirik Brand untuk diberikan job jika tampilan blog kita asal-asalan? Hhmmm, ingat juga dengan iklan ini kan, kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Naaaaahhhh, itu dia. Buat kesan pertama yang menggoda, selanjutnya perkara job datang ya tinggal rezekinya aja gimana hehehe..

Menurut Teh Ani, biasanya Klien ‘melirik’ blogger yang mempunyai isi blog yang spesifik. Untuk itu dengan mengetahui passion kita ada di mana tentunya akan lebih baik lagi untuk memfokuskan nieche blog kita. Misalnya nih, jika kita suka masak dan kuliner kita bisa buat blog yang bertema food. Misalnya kita suka pelesiran dan foto-foto kita bisa buat blog travel dan atau fotografi. Pokoknya tentukan dulu deh minat kita di mana, oke…

Setelah menulis susah payah kita juga harus gencar mempromosikan diri kita sendiri. Lah ya iya dong, gimana caranya Klien tau keberadaaan kita jika kita sendiri ngga berusaha ‘tebar pesona’? Berdaya gunakan deh tuh yang namanya sosial Media yang kita miliki dengan share tulisan kita di Facebook, instagram, Twitter dan G+. Nah, kalau mau boleh juga tuh mention nama brand/klien. Namanya juga usaha, siapa tau ujug-ujug dapat job tambahan lagi. Ihiiiyyy….

Tadi kan sudah dibahas untuk tidak menggunakan nama alay di akun sosmed kita kan? Nah, menurut Teh Ani, sebaiknya kita menggunakan nama yang sama di seluruh akun sosmed kita. Foto profil gunakan foto asli diri kita sendiri. Untuk Blog juga begitu, gunakan foto avatar menarik dan jangan pernah menggunakan nama anonym. Intinya, untuk tebar pesona ini kita harus berani tampil, kan, maka sekalian pajang alamat email kita dan lampirkan profil diri kita. Biar apa? Biar ‘terlihat’ oleh calon klien atau brand dong aah…

Membangun interaksi
Seperti pencari kerja pada umumnya, kita sudah punya modal dasar, kita juga sudah bebenah ‘pakaian’ supaya ‘good looking’ nah selanjutnya kita tinggal memperbaiki attitude kita. Blog itu ibarat rumah kita. Sebagai tuan rumah yang baik sebaiknya setiap ada tamu yang berkunjung (baca : komentar-komentar di tulisan yang telah dipublish) kita jangan lupa untuk menyambutnya dengan membalas komentar-komentar tersebut.

Bagusnya sih jangan nunggu tamu yang berkunjung duluan. Beranikan diri untuk mendahului berinteraksi positif di sosial medial dan Blog teman-teman. Nah, pas ada pertemuan offline maksimalkan sekalian untuk memperluas networking. Siapa tau dari ngobrol-ngobrol kita mendapat kenalan link seputar job review dari teman ya kan?




Perluas Jaringan Interaksi
Setelah membangun interaksi dengan susah payah *halah, sebaiknya kita jangan terpaku pada teman yang itu-itu aja. Perluas terus. Kenalan deh dengan temannya teman. Bikin kartu nama yang mencantumkan nama, alamat email, blog, akun twitter dan nomor hape kita lalu bagikan ke teman-teman dan relasi lain. Setiap ada undangan acara, titipkan kartu nama kita ke panitia. Kenalan dengan pihak pengundang. Jalin silaturahmi dengan tetap keep in touch di setiap moment. Nah, moment seperti hari Raya seperti ini pas banget deh untuk ‘say hello’ pada teman dan relasi seperti pihak agency atau Brand-brand.

Marketing dan Portfolio
Sesuai perkembangan jaman, banyak orang yang menggunakan sosial media untuk berinteraksi apapun dalam berbagai hal. Nah, memanfaatkan fenomena seperti ini maka ngga ada salahnya apabila sosial media milik kita juga digunakan untuk men-share pencapaian prestasi kita yang bukan privasi. Misalnya apa aja? Ya kalau saya sih ketika menang lomba blog saya share. Toh niatnya bukan untuk pamer tapi untuk pemicu semangat teman-teman lain. Saya aja bisa masa kamu ngga. Gitu aja sih…

Oiya, namanya menulis ya menulis. Plis deh,hindari deh tuh ya menulis kalau dibayar aja. Ikhlas kuncinya. Meski tidak dibayar tulislah apa yang kita sukai secara bertanggung jawab dan sepenuh hati. Teh Ani membocorkan kisah, dulu ketika dia menulis menjadi contributor lepas di sebuah website siapa sangka beliau malah mendapat job dari institusi AUSAID karena tulisannya yang bermanfaat mengenai perempuan dan anak. Padahal saat itu dia sama sekali ngga mendapat fee apa-apa. Tapi sekali lagi, siapa yang sangka kan datangnya rezeki dari mana hehee…

Take ACTION
Selesai sudah persiapannya semua tinggal take action deh. Teh Ani menyarankan untuk membuat proyek kecil-kecilan dan membuat proposal untuk diajukan ke Brand terkait agar segera terealisasikan. Intinya, buat sesuatu yang unik dan mempunyai daya jual. Terlebih jika latar belakang pendidikan kita mendukung untuk membuat suatu content yang bermutu, jangan ragu deh dimanfaatkan. Sebagai contoh seperti mak Haya Aliya Zaki narasumber ke dua yang concern pada masalah kesehatan. Didukung latar belakang pendidikannya yang dari dunia medis mak Haya menang beberapa kali dalam lomba Blog mengenai kesehatan. Terakhir beliau posting di sosial media kalau baru dapet hadiah MacBook dari lomba blog. Asyik ga tuuhh…

Nah, di postingan berikut saya akan ulas sepak terjang mak Haya dan kiat-kiat menulisnya seputar dunia kesehatan oke…

Menjadi Blogger itu harus peka terhadap peluang. Menjadi Blogger itu harus mau belajar hal-hal baru ~ Ani Berta

Tidak ada komentar