Yuk Bermain Bersama Anak Karena Masa Kecil Cuma Sekali





Namanya juga anak-anak, mendengar kata ‘main’ langsung deh si bontot Dega jingkrak-jingkrak kesenangan. Gimana dia ngga senang, kesempatan bermain merupakan hal yang sangat istimewa baginya. Jam belajar di sekolah dan les ini itu yang menyita waktunya sehari-hari sudah bikin dia cape duluan. Boro-boro mau main deh, mana sempat waktunya.

dari semalam Dega udah nyiapin ATM, SIM dan uang kidzos sisa main setahun yang lalu :)

Ngomong-ngomong soal bermain saya jadi ingat penyebab minus mata Dega sehingga dia jadi harus berkacamata. Waktu itu, kurang lebih setahun yang lalu, saya pernah kebablasan membiarkankan Dega berlama-lama main game di gadget. Setiap ada waktu luang Dega buru-buru ambil gadget untuk menuntaskan level permainannya. Pikir saya waktu itu, gapapalah main game, toh di rumah, toh saya jadi lebih gampang mengawasinya. Tapi, ya begitulah, saya salah rupanya. Main game di gadget  bukanlah solusi. Tantangan bermain solitaire di gadget beda banget dengan bermain sesungguhnya yang membutuhkan proses sosialisasi dengan teman. Dan lagi, dampak yang jelas-jelas saya rasakan akibat membiarkan berlama-lama bermain gadget adalah minusnya mata Dega. :(



Kebiasaan Baik di Rumah
Memang sih ya jadi orang tua itu susah-susah gampang atau gampang-gampang susah. Saya sendiri meski sudah punya anak tiga tapi masih selalu kehausan informasi mengenai ilmu parenting. Bagaimanapun, setiap anak kan adalah pribadi yang berbeda. Itulah yang membuat saya dan suami perlu menerapkan pola yang berbeda-beda dalam pengasuhan anak-anak kami. Namun, untuk kebiasaan baik tetap ketiga-tiganya mendapat didikan yang sama. Nah, kebiasaan baik apa aja yang saya dan suami ajarkan buat ketiga anak kami adalah :

1.       Jujur pada diri sendiri dan jujur pada orang lain. Contohnya ketika mengerjakan ujian di sekolah merupakan kejujuran yang harus ada pada dirinya sendiri. Jujur berkata apa adanya pada orang tua dan guru. Ngga dikurangi dan ngga dilebihi. Yang terakhir jujur dengan teman misalnya saat bermain dengan ngga main curang.

2.       Hormat dan patuh pada orang tua dan yang lebih tua. Hal-hal sederhana seperti berkata santun, mencium tangan, mengucapkan salam, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda dengan sendirinya mereka contoh dari sikap saya dan suami sehari-hari kepada yang lebih tua.

3.       Bisa dipercaya. Bolak balik saya selalu mengingatkan anak-anak untuk menjaga barang miliknya di sekolah supaya ngga hilang. Di rumah juga mereka saya ajarkan disiplin, kemandirian dan bisa dipercaya dengan aktivitas melipat selimut dan menata bantal guling sendiri di kamarnya. Bila malam hari mereka dibiasakan menyiapkan buku sesuai jadwal pelajaran dan mengerjakan PR setelah makan malam.

4.       Santun dan menghargai teman bisa dicontoh dari perilaku kita sendiri dengan ngga berkata kasar. Mereka juga diajarkan untuk berteman dengan siapa aja tanpa pilih-pilih.

Alhamdulillah, kebiasaan-kebiasaan baik tersebut dengan gampang diterapkan Dega saat ikut saya menghadiri re-launching establishment Larutan Cap Kaki Tiga Anak di Kidzania 25 Agustus 2016 lalu. Sebuah theme park yang dirancang menyerupai replica sebuah kota lengkap dengan jalan raya dan fasilitas kota bernama Kidzania, Dega dan teman-teman barunya yang which is anak-anak dari teman-teman Kumpulan Emak Blogger berkenalan dan bermain bareng. Seneng deh mereka melebur ga malu-malu. Lucunya, waktu saling mengenalkan diri mereka saling bilang kalo Mama mereka lagi ada acara Blogger di Kidzania. Ahahaha, percakapan bocah ada-ada aja ya hehehe…

Haloo, kenalkan, ini Bloggers Cilik lho :)

Kemasan Baru Larutan Cap Kaki Tiga Anak
Establishment Police Station Larutan Cap Kaki Tiga Anak ini sendiri sebenarnya sudah diresmikan pada bulan Juli tahun lalu. Dalam rangka pergantian kemasan baru Larutan Cap Kaki Tiga Anak yang lebih eye-catching, re-launching kali ini diadakan dengan segudang aktivitas seru. Berada di Teather Balai Kota Kidzania, pertama-tama saya dan teman-teman menonton  opera music dan lagu  yang sangat kocak. Sayang, si bontot Dega dan sebagian teman-temannya sudah menghilang dari sisi Mamanya semua, sepertinya mereka sudah asyik main sendiri di suasana malam kota Kidzania. Baiklah…

penampilan Opera Musik dan Lagu



Setelah pertunjukan Opera giliran Pak Kerry Riza (City Mayor Kidzania) yang mengungkapkan kegembiraannya terhadap peresmian Establishment Larutan Cap Kaki Tiga Anak Police Station Kidzania Jakarta. Dijelaskannya, “di  sini anak-anak bermain peran sebagai polisi. Sambil bermain, anak-anak juga diedukasi untuk menjadi polisi yang baik sekaligus berani menangkap penjahat yang mencuri formula rahasia Larutan Cap Kaki Tiga Anak.”


Permainan jadi Polisi ini sangat seru dan menantang sehingga menjadi permainan favoritnya anak-anak. ~ Kerry Riza

Selanjutnya, rasa terima kasih dan harapan diucapkan pula oleh Ibu Merliana (General Manager Marketing PT. Kino Indonesia, Tbk). Dalam pemaparan singkatnya beliau menyampaikan, “dalam re-launching ini selain mengenalkan kemasan baru Larutan  Cap Kaki Tiga Anak kami juga menyiapkan aktivitas seru dan baru bagi anak-anak yaitu lomba mewarnai kaleng.”

peresmian kemasan baru Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga Anak

aaiih, tekun banget deek :)


Establishment Larutan Cap Kaki Tiga Anak Police Station Kidzania
Selesai peresmian kemasan baru Larutan Cap Kaki Tiga Anak, kemudian saya dan teman-teman diajak menuju ke depan Establishment Police Station Kidzania. Karena sama sekali ngga tau lokasinya dimana saya hanya mengikuti suara Marching Band yang dari kejauhan sudah memanggil-manggil kami untuk mendekat. Benar aja, suasana ‘kantor polisi’ di kota malam Kidzania memang dibuat persis aslinya. Anak-anak yang bermain peran menjadi polisi disini juga menggunakan seragam dan mengenakan topi polisi untuk mengesankan menjadi polisi sungguhan. Wiiyyh, asyik banget ngebayanginnya deh… 


Di lokasi ini setelah meresmikan establishment Larutan Cap Kaki Tiga Anak Police Station kembali Pak Kerry Riza dan Ibu Merliana menjelaskan mengenai Establishment Larutan Cap Kaki Tiga Anak Police Station. Di establishment ini, anak-anak yang bekerja menjadi polisi akan mendapat gaji sebesar 5 Kidzoz, mata uang yang berlaku di kota malam Kidzania.  




Dan yang boleh bekerja eh koq kerja, yang boleh main di sini minimal berumur 6 tahun. Bisa dimengerti sih, kalau anak dibawah umur 6 tahun kan belum mengerti cara bermainnya. Kesimpulannya, untuk menjadi seorang Polisi sang penegak kebenaran anak-anak harus mengumpulkan clue, menganalisa dan menyimpulkan lokasi penjahat untuk kemudian menangkapnya. Ini artinya, bermain peran jadi Polisi bisa mengembangkan logika berpikir anak. Dalam prakteknya, permainan ini juga melatih fisik karena anak-anak harus kejar-kejaran dengan penjahat.


  
Masa Kecil Anak Cuma Sekali
Hal yang sama juga disampaikan oleh pakar Psikolog yang concern sekali pada dunia anak yaitu ibu Efnie. Menurutnya, kecerdasan akademik anak Indonesia sudah ngga diragukan lagi. Buktinya, meski ditimpa banyak pelajaran dan segudang PR tapi anak-anak di Indonesia survive-survive aja. Yang dicemaskan oleh Ibu Efnie adalah justru kecerdasan emosi anak misalnya kesantunan bersikap, hormat dan peka pada sesama yang semakin luntur aja. Untuk itulah, sarannya, sejak kecil anak harus dilatih untuk berfikir dan melakukan hal-hal kreatif sehingga sudut pandangnya kelak juga berubah, ga sama dengan kebanyakan orang. Diharapkan ketika dewasa nanti, hal tersebut akan mempengaruhi proses berpikirnya juga. 

ki - ka : Ibu Efnie, Ibu Merliana, Bapak Kerry Riza
Untuk itu, pesannya, peran orang tua sangat diperlukan sekali untuk pembentukan karakter anak hingga dewasa nanti. Banyak kegiatan positif yang bisa dirancang orang tua untuk menyeimbangkan kecerdasan akademis dan kecerdasan emosi anak dengan menciptakan pengalaman-pengalaman baru pada anak. Manfaatnya, anak akan terasah kreatifitasnya, perkembangan otaknya lebih optimal dan membuat anak jadi lebih percaya diri. 

Larutan Cap Kaki Tiga Anak  

Ada tiga rasa Leci, Strawberry, Jeruk
Selama bermain di Kidzania, pasti Dega jadi lupa ingatan untuk makan dan minum nih. Meski sudah disiapkan botol minum, tapi antusias bermainnya seperti yang sudah-sudah mengalahkan kebutuhannya untuk rajin minum. Dan benar aja. Setelah saya mencari Dega dengan terlebih dulu menemui Kantor Imigrasi Kidzania. Di tempat ini, gelang tangan saya di-scan dan dengan mudah lokasi keberadaan Dega saya temukan. Beginilah kata Dega, "Bu, koq tenggorokan aku sakit ya?" 


Heeeemm, segera saya berikan Larutan Cap Kaki Tiga Anak yang terpercaya ampuh sejak lama untuk mencegah panas dalam, sariawan, nyeri tenggorokan dan susah buang air besar. Saya ingat ketika Ibu Merliana menjelaskan tadi bahwa larutan cap kaki tiga anak boleh kapan aja dikonsumsi karena bukan obat. Jadi apabila anaknya suka, sehari mau sekali dua kali atau bahkan tiga kali ngga masalah.



Habis gajian nabung di ATM :)

ceritanya lagi jadi agen rahasia :)
nah yang ini jadi Dokter Gigi :)

Kelebihan Larutan Cap Kaki Tiga Anak untuk anak memang rasanya berbeda dengan larutan  cap kaki tiga untuk dewasa. Rasa yang disukai anak seperti Leci, Strawberry dan Jeruk dengan desain kemasan yang khas anak-anak pasti disukai anak-anak.

Sekali lagi saya hanya bisa mengucap syukur bisa mengajak Dega kali ini mengunjungi Kidzania. Di sela-sela kesibukan saya dan rutinitas sehari-hari Dega kami bisa punya ‘me time’ seharian. Kepedulian PT Kino Tbk dalam kiprahnya di Kidzania yang ikut berpartisipasi terhadap tumbuh kembang anak dimana perkembangan jaman yang membuat anak lebih akrab dengan gadget dibanding bersosialisasi dengan teman-temannya patut diacungi jempol. Apalagi masa kecil anak yang cuma sekali sayang sekali jika hanya diisi dengan beban kewajiban dan mengabaikan hak anak untuk bermain. Bukankah kita tau, pekerjaan utama anak adalah bermain, ya kan?



Tidak ada komentar