Pentingnya Edukasi Menyenangkan Untuk Anak


Katanya, masa kecil adalah masa yang paling indah. Bener banget itu. Akan tetapi, indahnya masak kecil anak jaman old dengan anak jaman now tidak sama. Jaman old, waktu saya main di luar rumah sampe ga ingat waktu dan dicariin ibu adalah surga banget. Jaman now lain lagi, anak lebih suka main games di gadget daripada main di luar. Sampe disuruh main ke luar aja susah banget.


Dalam soal pendidikan juga tidak bisa disamakan. Jika dulu, anak ibarat cangkir air yang hanya pasif menerima air (baca: ilmu) ke dalam cangkir (baca : otak)-nya sampai penuh sementara anak jaman sekarang lain lagi. Dengan inisiatifnya mereka justru mencari berbagai info dan pengetahuan dari berbagai sumber. Bisa dari tokoh di luar rumah yang menginspirasinya bisa juga berselancar di dunia maya melalui gadgetnya.
    bareng sosok humble Mr. Hernan Barbieri (Perwakilan Head Quarter KidZania Mexico). Baju kita kembar ya pak :)


Sifat kids jaman now yang sering disebut-sebut dengan generasi milenial lainnya memang tidak sama dengan jaman dulu. Mereka kreatif, kritis dan mudah beradaptasi pada setiap perubahan. Membuat orang tua mau tidak mau, suka tidak suka harus ikut beradaptasi juga terhadap pola pengasuhan pada anaknya.


ki  ka : Vera, Syahrul Gunawan, Arzettu Bilbinna, Zaskia Adya Mecca, Revalina S. Temat, dr Reisa Kartikasari 


Dalam talkshow mengenai pentingnya edukasi yang menyenangkan untuk anak di Kidzania Jakarta 24 November 2017 lalu hadir Nagita Slavina, Revalina S. Temat, Arzetti Bilbinna, Sogi, Desta, Syahrul Gunawan, Zaskia Adya Mecca, Melannie Ricardo dan lain-lain untuk sharing mengenai pola pengasuhan anak-anaknya. Dipandu oleh Vera Itabiliana seorang psikolog, seluruh selebriti yang hadir dalam talkshow tersebut mengatakan setuju sekali bahwa pendidikan untuk anak harus menyenangkan. Dan sebaliknya, hiburan pun harus mengedukasi.



Zaskia Adya Mecca menceritakan, sewaktu masih kecil dulu, ia seringkali menunggu-nunggu jam pulang sekolah usai. Dan ia merasa apa yang dipelajarinya waktu sekolah dulu tidak mempunya manfaat  sama sekali di kehidupannya sekarang. Ia juga tidak malu dan jaim bila anaknya tau kelakuan masa kecilnya dulu. Dengan bersifat terbuka pada anak layaknya sebagai teman ia mengharapkan pendidikan anaknya kalau perlu tidak usah melewati pendidikan formal seperti anak pada umumnya. Dengan bermain sekaligus belajar dan memberi contoh secara langsung menurutnya lebih efektif untuk mengedukasi dengan cara menyenangkan.

happy birthday song to Kidzania yeayyyy.... 

Nagita Slavina yang turut hadir dengan suaminya, Raffi Ahmad mengatakan, ia tidak bisa berkelit sama sekali bila A’a panggilan Raffa anaknya ikut-ikutan bermain gadget sebagaimana tren sekarang. Meski A’a masih kecil, ia mengambil jalan tengah dengan memilihkan tontonan yang baik untuk A’a. Caranya, pertama ia harus menonton terlebih dulu untuk melihat layak atau tidaknya ditonton untuk anak usia A’a, selanjutnya mama yang kerap dipanggil Mamsye ini mendonload di youtube dan selanjutnya baru bisa ditonton A’a. Dengan cara tersebut, paling tidak ia berusaha meminimalisasi supaya anaknya tetap mendapat pengetahuan informal melalui tontonan yang mengedukasi.

ki - ka : Ibu Uchu Riza Advisor Kidzania, Kerry Riza Presiden Kidzania

Talkshow yang diselenggarakan berbarengan dengan ulang tahun Kidzania yang ke-10 ini merupakan bagian dari misi Kidzania selama ini untuk memberi pendidikan dengan cara menyenangkan. Sebagaimana dikatakan ibu Uchu Riza selaku Advisor Kidzania Jakarta bahwa, “masa depan sebuah bangsa tergantung dari pendidikan anak-anak di masyarakat. Untuk membuat dunia menjadi lebih baik adalah suatu tujuan mulia yang harus diwujudkan. Sebuah tempat dimana anak-anak mendapatkan haknya secara adil. Tempat dimana anak-anak bisa belajar dan bermain dengan gembira, mencapai mimpi tanpa batasan dan halangan.”

Mr. Hernan Barbieri (Perwakilan Head Quarter KidZania Mexico)

Sebagai pelopor tempat hiburan anak-anak yang berkonsep edutainment, Kidzania merupakan sebuah kota bagi anak usia 2 – 16 tahun  dimana mereka seolah tinggal dalam sebuah kota yang disebut dengan kota malam. Dirancang dan dibangun seperti layaknya kota sungguhan, replika kota di Kidzania dibuat seperti kota sesungguhnya namun dalam skala anak-anak. Ada jalan raya, hotel, perkantoran, minimarket, rumah sakit, bank, mesin atm, taksi, dan lain-lain. Di kota ini setiap anak dapat bermain peran atau profesi orang dewasa. Misalnya menjadi pilot, dokter, polisi, juru masak, ilmuwan, hakim, penjaga toko, karyawan parbik dan lain sebagainya.

45 partner bisnis Kidzania 

Sebagaimana profesi orang dewasa pada umumnya, di kota malam Kidzania setiap orang anak yang bekerja juga akan mendapat uang gaji. Uang gaji dengan mata uang Kidzoz tersebut bisa digunakan untuk membeli berbagai keperluan di minimarket atau ditabung di ATM. Sangat menyenangkan sekali.

ki - ka : guru Rina Marlina, Ratih Ibrahim Psikolog, Effendy Ghazalie tokoh politik, Suhartono Chandra pakar marketing


Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke 10 ini, Kidzania selain mengadakan sesi sharing dengan selebriti mengenai pendidikan menyenangkan untuk anak, hadir juga para tokoh yang memiliki kepedulian sama yaitu bapak Effendi Ghazalie yang memberikan pandangannya dari kacamata politik, ibu Ratih Ibrahim melalui kacamata psikolog dan ibu Rina Marlina sosok guru yang memberikan pandangannya mewakili sisi sekolah dan murid-murid yang dibinanya.


Dalam perayaannya ini, turut hadir tamu-tamu perwakilan Kidzania mancanegara seperti dari Meksiko, Jepang, Singapura, Malaysia dan Filipina. Hadir pula 45 tamu dari partner industri Kidzania yang semuanya memiliki visi yang sama yaitu education for all dapat terwujud dengan melakukan penandatanganan prasasti marmer.

salah satu partner bisnis Kidzania setelah menandatangani prasasti 

tanda tangan 45 partner bisnis kidzania

Saya tertegun sekali mendengar kata-kata ibu Uchu Riza, “education is the beauty of human being. Education save lives. Education is the door for succes.” Selamat ulang tahun ke 10 Kidzania. Semoga tetap dapat menginsipirasi dan mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia menjadi nyata.



Tidak ada komentar