Boleh dibilang, semakin hari saya merasa makin pintar, cantik dan mempesona deh. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari saya menemukan 'pencerahan-pencerahan' yang bermanfaat sekali untuk menunjang kemampuan diri. Misalnya saja, sewaktu ramai isuue mengenai vaksinasi campak rubella yang sempat heboh di mata masyarakat. Katanya beginilah, katanya begitulah. Tapi, rumor tersebut dapat saya tepis karena saya mendapat informasi akurat dari ahlinya langsung sewaktu menghadiri event-event kesehatan.
Disamping itu, selama aktif menulis di blog (baca : jadi Blogger) saya pun memiliki kesempatan berpartisipasi langsung dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk upgrade diri. Misalnya seperti hari Sabtu minggu lalu, ketika saya dan teman-teman Blogger diajak membuat korsase bunga oleh Sparks Fashion Academy di sela-sela ramainya hari terakhir ajang Jakarta Fashion Week 2018.
Selama ini saya mengenal yang namanya korsase adalah assesories bros besar berbentuk bunga. Tidak salah juga sih, bila melihat definisinya korsase sesungguhnya adalah asessories kecil berbentuk bunga yang disematkan pada kerah pakaian pengantin wanita atau diikatkan di pergelangan tangannya.
Namun jaman mulai bergeser. Saya juga tidak tau persis bagaimana akhirnya korsase yang tadinya adalah benda spesial yang digunakan pasangan pengantin di hari pernikahannya lama kelamaan menjadi hal biasa. Pengiring pengantin dan tamu yang hadir juga mengenakannya. Dan kini, korsase pun diaplikasikan di jilbab yang malah menambah kesan anggun pemakainya. Betul apa betul? hehehe...
Peluang Usaha Rumahan Dari Ketrampilan?
Membuat korsase dikategorikan sebagai seni kerajinan tangan atau crafts. Seni menyatukan warna, bentuk, bahan dan pernak pernik lainnya hingga menjadi sebuah benda memerlukan imajinasi dan kreasi si pembuatnya.
Hasil karya masing-masing crafter terlihat berbeda meskipun membuat benda yang sama. Di samping itu setiap Crafter mempunyai kreatifitas masing-masing sehingga memunculkan sisi unik. Kelebihan produk handmade dibandingkan produk sejenis lainnya tentu saja karena dibuat dengan tangan, bukan mesin. Jadi, terbayang kan bagaimana effort untuk membuatnya? Nah, jadi kira-kira seperti itulah daya tarik produk-produk Crafts.
Perkembangan dunia usaha melalui dunia crafts nyatanya semakin lama semakin berkembang pesat. Terlihat setiap ada pameran crafts, baik peserta maupun pengunjungnya selalu membludak. Kertas koran misalnya. Mungkin di mata masyarakat umum yang tidak punya imajinasi dan kreasi, koran bisa menghasilkan uang bila dijual di tukang loak. Akan tetapi, di tangan Craafter kertas koran bisa menjadi aneka hiasan, pajangan dan barang multi guna lainnya yang justru mempunyai nilai jual puluhan kali lipat dibandingkan bila dijual jadi loakan baca
Saya sendiri menggeluti dunia crafts sejak saya memutuskan berhenti bekerja dan jadi ibu rumah tangga saja mengurus anak-anak yang waktu itu masih kecil-kecil. Saya memilih flanel sebagai media crafts buatan saya karena flanel tergolong bahan yang paling gampang digunakan meski untuk pemula sekalipun. Flanel juga mudah dicari di toko-toko alat tulis atau toko alat jahit dan warnanya pun banyak.
Alhamdulillah, saya tidak salah pilih. Dari bahan flanel saya bisa meraup keuntungan yang lumayan bikin saya tertawa senang karena bisa saya kerjakan di sela-sela sibuknya mengurus rumah. Proyek giant saya, halah bahasanya heheh, yaitu ketika diminta oleh sekolah TK Hangtuah untuk membuat kaos kelas murid-muridnya yang lulus sebagai kenang-kenangan.
Proyek giant saya lainnya, ketika saya iseng membuat toples hias flanel berbentuk cake yang menggoda untuk dicicipi. Waktu itu, saya hanya membuat empat jenis cake yang saya upload di akun sosial media lalu membuat caption, bahwa saya menerima teman-teman yang ingin menjadi Reseller produk buatan saya. Waaah, ga nyangka, rupanya respon teman-teman Facebook luar biasa. Kalau diingat-ingat, jelang bulan puasa sampai lebaran permintaan toples hias saya mencapai 8 lusin lho. Senangnya produk saya bisa menginjak Tanah Datar Sumatra Utara dan Balikpapan Kalimantan.
Saya akui tidak semua Crafter pandai berdagang. Ada yang lihai membuat produk saja, ada pula yang pandai menjualnya juga. Saya sendiri tipe yang pandai menjual tapi tidak pandai menghitung modal plus labanya. Tidak mengapa untung tipis, yang penting hati senang. Alasan yang tidak bisa dipahami oleh pengusaha bukan? hehehe...
Nah, dalam rangkaian kegiatan membuat korsase bersama Mommiesdaily dan Sparks Fashion Academy, BNI Life hadir memberikan masukan yang penting untuk Crafter enterpreneur yang terkendala modal. Sayangnya, saya tidak terlalu menyimak karena fokus mengerjakan korsase di tangan. Beginilah ya, yang dinamakan otaknya tidak stereo hehehe...
Diberi waktu hanya 30 menit untuk menyelesaikan korsase, alhamdulillah karya saya dinilai ada kreatifitasnya oleh tim juri dari Sparks Fashion Academy. Sehingga saya bisa membawa pulang hadiah beasiswa belajar di Sparks Fashion Academy senilai satu juta rupiah. Thanks God :)
Kuncinya hanya satu. Imajinasikan saja di kepala bagaimana bentuk bunga lalu manfaatkan pernik pernik yang ada untuk mempercantik korsase. Begitu saja koq :)
Hasil karya masing-masing crafter terlihat berbeda meskipun membuat benda yang sama. Di samping itu setiap Crafter mempunyai kreatifitas masing-masing sehingga memunculkan sisi unik. Kelebihan produk handmade dibandingkan produk sejenis lainnya tentu saja karena dibuat dengan tangan, bukan mesin. Jadi, terbayang kan bagaimana effort untuk membuatnya? Nah, jadi kira-kira seperti itulah daya tarik produk-produk Crafts.
Perkembangan dunia usaha melalui dunia crafts nyatanya semakin lama semakin berkembang pesat. Terlihat setiap ada pameran crafts, baik peserta maupun pengunjungnya selalu membludak. Kertas koran misalnya. Mungkin di mata masyarakat umum yang tidak punya imajinasi dan kreasi, koran bisa menghasilkan uang bila dijual di tukang loak. Akan tetapi, di tangan Craafter kertas koran bisa menjadi aneka hiasan, pajangan dan barang multi guna lainnya yang justru mempunyai nilai jual puluhan kali lipat dibandingkan bila dijual jadi loakan baca
Saya sendiri menggeluti dunia crafts sejak saya memutuskan berhenti bekerja dan jadi ibu rumah tangga saja mengurus anak-anak yang waktu itu masih kecil-kecil. Saya memilih flanel sebagai media crafts buatan saya karena flanel tergolong bahan yang paling gampang digunakan meski untuk pemula sekalipun. Flanel juga mudah dicari di toko-toko alat tulis atau toko alat jahit dan warnanya pun banyak.
Alhamdulillah, saya tidak salah pilih. Dari bahan flanel saya bisa meraup keuntungan yang lumayan bikin saya tertawa senang karena bisa saya kerjakan di sela-sela sibuknya mengurus rumah. Proyek giant saya, halah bahasanya heheh, yaitu ketika diminta oleh sekolah TK Hangtuah untuk membuat kaos kelas murid-muridnya yang lulus sebagai kenang-kenangan.
Proyek giant saya lainnya, ketika saya iseng membuat toples hias flanel berbentuk cake yang menggoda untuk dicicipi. Waktu itu, saya hanya membuat empat jenis cake yang saya upload di akun sosial media lalu membuat caption, bahwa saya menerima teman-teman yang ingin menjadi Reseller produk buatan saya. Waaah, ga nyangka, rupanya respon teman-teman Facebook luar biasa. Kalau diingat-ingat, jelang bulan puasa sampai lebaran permintaan toples hias saya mencapai 8 lusin lho. Senangnya produk saya bisa menginjak Tanah Datar Sumatra Utara dan Balikpapan Kalimantan.
Saya akui tidak semua Crafter pandai berdagang. Ada yang lihai membuat produk saja, ada pula yang pandai menjualnya juga. Saya sendiri tipe yang pandai menjual tapi tidak pandai menghitung modal plus labanya. Tidak mengapa untung tipis, yang penting hati senang. Alasan yang tidak bisa dipahami oleh pengusaha bukan? hehehe...
Nah, dalam rangkaian kegiatan membuat korsase bersama Mommiesdaily dan Sparks Fashion Academy, BNI Life hadir memberikan masukan yang penting untuk Crafter enterpreneur yang terkendala modal. Sayangnya, saya tidak terlalu menyimak karena fokus mengerjakan korsase di tangan. Beginilah ya, yang dinamakan otaknya tidak stereo hehehe...
Diberi waktu hanya 30 menit untuk menyelesaikan korsase, alhamdulillah karya saya dinilai ada kreatifitasnya oleh tim juri dari Sparks Fashion Academy. Sehingga saya bisa membawa pulang hadiah beasiswa belajar di Sparks Fashion Academy senilai satu juta rupiah. Thanks God :)
Kuncinya hanya satu. Imajinasikan saja di kepala bagaimana bentuk bunga lalu manfaatkan pernik pernik yang ada untuk mempercantik korsase. Begitu saja koq :)
Tidak ada komentar