Lowongan Pekerjaan Di Danone Indonesia Minta Sejumlah Uang, Hoax Atau Fakta?


Lowongan pekerjaan di Danone Indonesia minta sejumlah uang, hoax atau fakta? Membaca headline saya begini pasti teman-teman akan bilang, wow, sebagai tanda kaget, gitu kan? Apalagi kalau teman-teman membayangkan perusahaan sekelas Danone masak iya sampai hati, sih, meminta sejumlah uang pada calon pelamarnya.

Pernahkah teman-teman mengalami saat butuh kerjaan tapi ditolak sana sini? Giliran diterima bekerja tapi ada syarat yang tidak bisa ditolak, yakni ijazah harus disandera. Akhirnya, daripada menyandang status pengangguran, ibarat jual diri, terpaksa teman-teman mengambil pilihan tersebut.

Saya pernah mengalami kejadian tersebut. Namanya juga anak baru lulus. Tentu saja saya girang sekali ketika lamaran kerja saya dipinang juga oleh perusahaan Madu. Wooh, katanya lowongan pekerjaan di Jakarta itu susah nyarinya. Buktinya gampang, koq. Aiih, sombong benar saya waktu itu.

Setelah melalui proses wawancara dan psikotest kemudian saya dipanggil lagi oleh HRD dan diminta membawa ijazah asli. Katanya, karena saya membawahi bidang sales dimana waktu itu saya bertanggung jawab terhadap sejumlah madu yang saya bawa untuk dijual, jika ada yang hilang atau pecah saya harus menggantinya.

Okelah, karena di kepala saya cuma ada dua yakni bisa bekerja dan mendapat gaji saya pun menganggukkan kepala sebagai tanda menyetujui hak dan kewajiban saya sebagai karyawan. Hari demi hari saya bekerja bak anak ayam dilepas di belantara. Saya yang belum paham bagaimana memprospek orang atau perusahaan agar dealing bisnis dan tidak ada tuntunan dan panduan sama sekali dari atasan membuat saya kelimpungan. Intinya lakukan apa saja yang menurutmu bisa asalkan target penjualan terpenuhi. Tapi dari mana memulainya? Caranya bagaimana? Akhirnya, dalam sebulan saya mengundurkan diri karena kebingungan dengan atmosfer bekerja seperti itu.



Lagi-lagi feeling saya terbukti. Nyatanya tidak mudah mengambil ijazah saya yang disandera perusahaan. Saya harus membayar sejumlah uang untuk menebus ijazah saya. Katanya, saya melanggar aturan perusahaan yang menyatakan sebelum tiga bulan bekerja tidak boleh resign. Saya kaget. Sewaktu wawancara dan menandatangani Surat Perjanjian Kerja tidak ada pasal mengenai itu, lho.

Apa yang saya alami adalah sekelumit cerita suka dukanya anak fresh graduated dalam bekerja.  Banyak obrolan yang saya dapatkan dari teman-teman seputar susahnya mencari lowongan kerja. Apalagi persaingan dalam mencari kerja semakin ketat saja. Tidak heran event jobs fair kerap membludak pengunjungnya. Bahkan, sampai ada yang pingsan dan terinjak-injak karena kapasitas tempatnya tidak sebanding dengan jumlah pelamar. Saya bisa memahami fenomena tersebut.

Oleh karena ada peluang yang bisa diambil pihak-pihak yang berniat jahat untuk mencari uang, maka penipuan terhadap pencari kerja yang mungkin sudah putus asa karena belum berjodoh pun marak terjadi. Misalnya ada yang meminta transfer uang untuk biaya DP akomodasi seperti hotel dan pesawat bila calon korbannya tinggal di luar kota. Atau ada juga yang meminta transfer uang untuk pembelian seragam kerja calon korbannya. Ada-ada aja, deh modusnya.

Benarkah Danone meminta sejumlah uang pada calon pelamar?


Beberapa hari yang lalu saya dan teman-teman Blogger berkunjung ke kantor Danone di bilangan Kuningan Jakarta Selatan. Ibu Dewi Suryani selaku Management Trainee and Employer Branding Manager Danone Indonesia menegaskan bahwa bila ada pertanyaan mengenai lowongan pekerjaan di Danone Indonesia minta sejumlah uang, hoax atau fakta, maka jawabannya adalah HOAX.

Ibu Dewi menuturkan, bukan sekali dua kali kantor Danone didatangi pencari kerja dari daerah. Umumnya mereka menanyakan kepastian diterima tidaknya mereka bekerja di perusahaan ini karena mereka sudah mentransfer sejumlah uang untuk biaya ini itu. Padahal Danone sama sekali tidak pernah meminta uang. Proses rekruitmen berjalan dengan normal melalui tahapan alur seleksi dari mulai test sampai wawancara.

Berikut cara menghindari penipuan lowongan pekerjaan Danone Indonesia :


1. Umumnya penipu menggunakan alamat email gratisan seperti yahoo, gmail atau hotmail. Padahal perusahaan resmi umumnya menggunakan domain berbayar yang ujungnya .com atau .co.id. Untuk mengecoh calon korbannya penipu kerap menggunakan nama email dan logo perusahaan yang dimirip-miripkan dengan yang asli. FYI, dalam gambar tersebut, logo orang yang menghadap ke kiri nyatanya tidak digunakan lagi oleh Danone.

2. Website gratisan misalnya saja www.aqua.wordpress.co.id atau www.aqua.blogspot.co.id sebagai alamat website perusahaan abal-abal pun kerap dijadikan penipu untuk menggaet calon korbannya. FYI, Danone menggunakan website resmi www.aqua.com. So, cermati perbedaannya ya.



3. Penawaran gaji yang tidak wajar dan janji kenaikan gaji yang berlipat-lipat yang diumumkan di awal proses rekruitment apakah wajar? Penipu menyadari bahwa calon pelamar kerja pasti merasa senang dengan iming-iming yang ditawarkan. Padahal, perusahaan besar manapun hanya akan membayar gaji sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki calon tenaga kerjanya. Disamping itu, urusan dalam negeri yakni masalah gaji sifatnya rahasia dan tidak mungkin dijembreng saat pengumuman penerimaan lowongan pekerjaan.

4. Amati ciri-ciri isi email yang tidak profesional. Karena dibuat oleh penipu kerapkali kaidah penulisan dan tanda baca yang digunakan tidak tepat. Seperti dalam gambar berikut tertera kata RekruitmenKaryawan yang ditidak dipisah antara kata rekruitment dengan kata karyawan dan dua-duanya menggunakan huruf besar. Sepele kelihatannya, bukan? Tapi jelas, seseorang yang kapatible dalam menulis surat resmi tidak mungkin abai terhadap kaidah penulisan dan tanda baca.

5. Minta uang. Nah, dengan berbagai muslihat ujung-ujungnya penipu bakal meminta sejumlah uang pada calon korbannya. Tapi sebelumnya penipu akan menjaring calon korbannya dulu. Umumnya dia akan memilih calon korban yang tinggal di luar kota sehingga sulit untuk datang ke lokasi wawancara. Untuk memaksa calon supaya tidak bisa berpikir panjang penipu kerap memberi batasan waktu untuk segera datang ke tempat wawancara kalau tidak kesempatannya bakal diserahkan ke calon pelamar lain. Atau bisa juga dengan motif meminta sejumlah uang untuk down payment akomodasi calon pelamar. So, hati-hati ya.

Tipe Karakter Karyawan Seperti Apa Yang Direkrut Danone? 


Menempati lantai 9 hingga lantai 16 Gedung Cyber 2 di Kuningan Jakarta Selatan sedikit banyak saya bisa meraba bagaimana karakter orang yang bekerja di kantor pusat Danone Indonesia. Dimulai dari MC mas ganteng yang saya kenal jago ngocol ini rupanya sering jadi MC juga di luar jam kerjanya. Mau acara nikahan, sunatan, launching buku, talkshow, oke. Mau acara santai atau resmi, hayu. Mau pake bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, mangga. Saya simpulkan, untuk bisa menjadi karyawan Danone  talent unik yang seperti dimiliki Mpang alias Mas Novan ini menjadi point plusnya, deh.



Begitupun saat diajak keliling kantor Danone oleh Cika selaku Management Trainee Danone. Umurnya memang masih muda tapi asyik banget melihat cara dia menghandel saya dan teman-teman yang tidak berhenti bertanya. Bahkan saat skip sebentar terhadap pertanyaan saya karena harus menjawab pertanyaan teman yang lain, tapi Cika masih ingat lho. "Sampe mana tadi mba Diah?"



Melihat gaya Cika yang cekatan dan Mpang yang punya talent unik adalah contoh karakter karyawan yang disukai untuk direkrut Danone. Bapak Arif Mujahidin juga menegaskan, terkait dengan visi misi Danone yang mensinergikan bisnis dan sosial tentu saja dalam perekrutan karyawan Danone akan terbaca bagaimana karakter calon pelamar saat wawancara. Apakah orientasinya bekerja adalah mencari uang yang banyak saja?

Dipaparkan oleh Pak Arif, project sosial Danone melulu mengenai pelestarian alam dan kesehatan. Silakan baca tulisan saya sebelumnya berjudul kerja di danone, apa kelebihannya?  Oleh sebab itu karena namanya proyek volunteer maka tidak ada fasilitas gaji.

Lalu ada sebersit pertanyaan di hati saya, koq mau ya kerja ga dibayar? Nah, ini yang bakal jadi kuncinya saat wawancara (baca : karakter calon karyawan)

Danone tempat nyaman untuk bekerja 





Kesimpulan saya mengenai keunikan karakter karyawan yang kerja di Danone semakin jelas sewaktu mendengar cerita tiga orang MT Star Batch. Adapun program MT Star Batch merupakan proses rekruitment karyawan Danone yang diperuntukkan untuk kalangan milenial yang fresh graduated. Seperti halnya Cika yang menjadi teman saya keliling kantor head office Danone demi melihat berbagai fasilitas yang ada, ia pun telah melewati proses rekruitment menjadi seorang Management Trainee melalui program MT Star.






Dalam kesempatan tersebut hadir tiga orang karyawan Danone yang baru kembali dari masa tugasnya di luar negeri. Dwinta Astarini selaku Senior Brand Manager Nutricia dan Jovita Anggraeni selaku Supply Chain Network Optimation keduanya sama-sama melalui proses rekruitmen melalui program MT Star Batch di tahun yang sama yakni tahun 2014. Selain itu hadir pula Dedy Suwartono selaku Head of Comercial Finance.







Yang menarik, mereka ini masih muda-muda tapi sudah dikirim ke luar negeri. Asyik sekali tampaknya ya? Tapi teman-teman perlu ketahui bahwa hal ini bisa terjadi bila semua lini bersinergi. Danone selalu menawarkan tantangan pada karyawannya yang memiliki potensi, karakter, passion dan komitmen yang baik. Tipe karyawan seperti ketiga orang ini akan lebih mudah menerima skill baru dari mentor dan leader Danone daripada orang yang tidak punya komitmen.

Disamping itu, lingkungan kerja di kantor pusat Danone juga memahami bahwa karyawan pun perlu have fun di dalam kantor untuk menuangkan ide dan kreasinya. Untuk itu berbagai fasilitas misalnya main PS, Tussball (sepak bola meja), karaoke menjadi tempat untuk recharge pikiran karyawannya. Sebagai rumah kedua kantor yang nyaman tentu membuat karyawan betah berlama-lama di sana yang akhirnya produktifitasnya pun meningkat.

Nah, sudah siapkah teman-teman jadi MT Star Batch selanjutnya? Untuk info lebih lanjut silakan kunjungi http://www.dancommunity.com/career-opportunity/ karena lowongan pekerjaan di Danone Indonesia minta sejumlah uang, hoax atau fakta? jawabannya adalah hoax.







Tidak ada komentar