Minyak Telon Halal Dan Minyak Kayu Putih Halal Huki Sehangat Cinta Ibu

Yang jauh dideketin, yang deket dijauhin. Kamu mudik apa pedekate? Hayolohhh, siapa itu? Membaca spanduk-spanduk nyeleneh dari Kepolisian seperti itu di sepanjang jalan raya Rancaekek kemarin sore membuat saya tersipu sendiri. Iya juga sih, bikin dosanya di mana, maaf-maafaannya di mana? Eiitt, sampe lupa, buat yang katanya lagi mudik tapi jangan lupa siapkan minyak kayu putih dan minyak telon halal di dalam tas ya. 

Bicara soal mudik nyaman bersama anak yang bertepatan dengan libur lebaran tentu banyak kehebohan menyertainya. Yang pasti, di sepanjang jalan, saya menemukan beberapa titik spot kemacetan. Pertama di Ciawi Puncak Bogor. Kedua di daerah Padalarang. Yang paling panjang di Rancaekek terus ke arah Nagrek nembus ke Malangbong. Kemacetan yang melelahkan, sehingga membuat banyak pemotor yang memutuskan menepi untuk beristirahat sejenak, sesuai himbauan polisi untuk setiap empat jam sekali beristirahat di pos-pos yang disediakan. 

Terus terang saya tidak tahu harus bilang apa. Tapi sepanjang mata saya memandang, sebagian besar pemudik membonceng anak dan istrinya. Ada yang membawa bayi ada juga yang membawa dua anak. Satu anak didudukkan di depan di atas tas-tas besar, dan anak yang kecil digendong ibunya di boncengan belakang. Saya lihat setiap anak kecil sudah diberi pengamanan kepalanya dengan dipakaikan helm. Tapi yang bayi rata-rata cuma dipakaikan topi rajut saja. Bisa dipahami sih, karena memang tidak ada helm ukuran bayi sih, ya.  Duuh, semoga bayi dan anak-anak itu tidak masuk angin, deh. 

Beruntung, mudik saya dan keluarga tidak jauh. Hanya dari Cileungsi ke Rawa Belong saja. Jalurnya melawan arus, jadi tidak kena macet seperti yang orang-orang alami. Setengah jam juga sampai. Jadi saya tidak bisa menceritakan pada anak-anak bagaimana traumanya saya ketika masih kecil setiap mau mudik ke Wonogiri. Lamanya perjalanan, digoyang-goyang di dalam kendaraan dan bau aroma jeruk parfum mobil membuat saya sering muntah. Diakali dengan dikipasi jadi enegh. Tapi kalau dibuka jendelanya malah masuk angin. Menyusahkan sekali, deh. Untung ibu saya mengoleskan minyak kayu putih yang selalu ada di tasnya, sehingga saya aman tertidur setelah diolesi minyak kayu putih yang hangat dan menenangkan. 

Nah, dari ketiga anak saya, hanya Dega saja nih yang nuruni 'hobi' saya ini setiap melalukan perjalanan panjang. Kalau dia sudah pasang muka kecut, keluar keringat yang bila saya raba tengkuknya terasa dingin, langsung deh saya tembak, "De, kamu enegh, ya. Muka kamu udah aneh gitu?" 

Sebelum 'kejadian' buru-buru saya oleskan minyak kayu putih anak ke seluruh tubuhnya. Tidak lupa tengkuknya saya pijat-pijat lembut, maksudnya sih biar seperti yang dulu sering ibu saya lakukan, supaya anginnya keluar. Tapi Dega bukannya keenakan dipijat malah jerit-jerit ga jelas. Sambil ketawa sambil meringis sepertinya dia kegelian atau justru malah kesakitan. Yelaah, acting bukan sih? 

Teknik Memijat Bayi
Sabtu, 9 Juni 2018 lalu dalam acara Baby Huki Moms Blogger Gathering bersama Brawijaya Hospital Clinic saya dan teman-teman dari Blogger Crony Community diajari teknik memijat bayi oleh dr. Armendi, dokter spesialis Rehab Medik Brawijaya Hospital. FYI, rumah sakit yang berlokasi di bilangan Jakarta Selatan ini memiliki memiliki layanan unggulan baby massage atau pijat bayi yang didukung oleh dokter spesialis rehab medik dan terapis profesional yang terpercaya. 

Pijat bayi mempunyai banyak manfaat, diantaranya : 

  • mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil melalui stimulasi sentuhan yang dapat merangsang semua sistem sensorik dan motorik untuk pertumbuhan otak, membentuk kecerdasan dan perkembangan sesuai usia anak. 
  • membantu menjaga kesehatan saluran cerna, meredakan ketidaknyamanan saat kolik atau tumbuh gigi, membuat bayi tidur lebih lelap dan bermanfaat juga meredakan stress pada orang tua. 
  • Untuk memperkuat bonding antara orang tua dan anak, alangkah baiknya bila yang memijat bayi adalah orang tuanya sendiri, baik ayahnya ataupun ibunya. 
Adapun teknik pijat ini penting sekali diketahui kita nih wahai ibu-ibu. Supaya ga salah teknik seperti yang saya lakukan kala memijat Dega. Terlebih sosialiasi ini juga bertepatan dengan rangka Hari Pijat Internasional pada 7 Juni 2018 kemarin, jadi bisa segera kita praktekkan ke anak dan bayi kita nih. Apalagi momennya pas sekali. Buat yang ga ke mana-mana, memijat anak menjadi solusi untuk memperkuat bonding dengan anak di rumah selama liburan Hari Raya yang nyambung dengan Liburan Tahun Ajaran Baru sekarang. Sedangkan, buat yang mudik, tentu dengan memijat anak dan bayi setelah menempuh perjalanan jauh ke kota tujuan dapat mengatasi kerewelannya karena urat-urat di seluruh tubuhnya kaku. 

Mumpung ga kemana-mana, Dega pun kebetulan lagi mau disayang-sayang sama saya, tanpa perlawanan berarti dia menurut saja ketika disuruh tidur telentang. Saya mau pijat mempraktekkan sesi mba Arina, fisioterapis Brawijaya Hospital Antasari kala memijat bayi.  

Karena Dega agak sensitif ketika disentuh, saya meminta dia menarik nafas pelan-pelan dulu agar relax. Saya minta dia memejamkan mata dan kupingnya saya tambal dengan musik lembut. Tau ga lagu apa yang saya putar? Itu lho lagu di drama korea Kill Me Heal Me. Melo deh, hehehehe.... 

Kemudian saya mulai di bagian dada
Saya memuat gerakan love motion dengan cara membuat gambar imajiner hati yang dimulai dari ulu hati mengarah ke bahu atas lalu turun ke ulu hati lagi dengan tekanan konstan. Saya ulangi sebanyak 3 kali. 

Kemudian saya berpindah ke gerakan Cross dengan cara membuat gerakan menyilang dari bagian bawah kiri ke atas bahu kanan lalu pindah dari bagian bawah kanan ke atas bahu kiri. Saya ulangi sebanyak 3 kali. Dega koq kamu senyum-senyum? hihih... 

Sekarang di bagian perut 
Saya membuat gerakan I LOVE YOU dengan cara membuat gambar imajiner berupa huruf I - L - U dari sebelah kiri sebanyak 3 kali. 

Kemudian gerakan Walking Finger dengan cara membuat tap dengan tiga jari searah dengan usus besar dari bagian kanan ke bagian kiri perut. 

Selanjutnya di bagian lengan tangan 
Saya membuat gerakan Milking atau memerah dengan cara membuat gerakan seperti memerah dari atas ke bawah lengan tangan sebanyak 3 kali. 

Selanjutnya membuat gerakan rolling atau memutar dengan menggunakan tangan kita dari pangkal lengan sampai ke pergelangan tangan. 

Dan terakhir membuat gerakan Finger Shake dengan cara membuat gerakan memijat setiap celah jari satu persatu. Buat gerakan memutar-mutar di setiap jari dari pangkal ke ujung jari. Dega mulai enjoy, nih. Assiiikkk. 

Setelah tangan lalu di bagian tungkai kaki
Saya membuat gerakan Milking atau memerah sama seperti membuat gerakan milking pada lengan tangan. Dimulai dari bagian bagaian atas ke pergelangan kaki, kemudian naik lagi ke pangkal paha. 

Setelah itu membuat gerakan squuezing atau memeras dengan cara membuat gerakan memutar dengan satu tangan dari pangkal paha ke arah pergelangan kaki yang diikuti dengan membuat gerakan Finger Shake dengan cara membuat gerakan memijat jari satu persatu dari pangkal jari ke ujung. 

Pelahan-pelahan Dega saya bangunkan lalu saya minta untuk telungkup. Kali ini bagian punggung yang akan saya pijat. 
Pertama saya membuat gerakan LOVE motion dengan cara membuat gambar imajiner hati dimulai dari bagian tengah punggung ke arah bahu kemudian kembali ke arah tengah punggung. 

Lalu membuat gerakan spiral dengan cara membuat gerakan memutar dari bawah leher di sepanjang tulang belakang sampai ke arah bokong. 

Dan yang terakhir membuat gerakan menggaruk dengan cara membuat gerakan menggaruk-garuk di lokasi yang sama ketika membuat gerakan spiral yaitu  dari bawah leher di sepanjang tulang belakanga sampai ke arah bokong. 

Oiya sampai lupa, sebelum memijat jangan lupa tuangkan dua atau tiga tetes minyak telon misalnya minyak telon hangat yang kadar minyak kelapanya lebih tinggi dari minyak kayu putih sehingga sering disebut dengan minyak pijat bayi. Nah, kadar minyak yang banyak membantu pelumasan gerakan saat memijat supaya terasa licin dan ga keset. Kalau keset dan kering, bayi dan anak-anak pasti merasa tidak nyaman karena rasanya seperti diamplas. Panas. Kasihan ah. 

Dokter Armendi menyarankan, saat memijat waktu yang paling pas adalah sekitar 15 menit saja supaya anak tidak merasa bosan. Dan waktu yang paling tepat untuk memijat yakni pagi hari sebelum mandi atau malam hari sebelum tidur. Dan pastikan, lakukan eye contact dengan anak dan terus berkomunikasi dengan suara lembut sehingga anak merasa nyaman. 

Minyak Kayu Putih dan Minyak Telon Halal Huki
Terkait dengan ibadah kita di bulan suci ini, menggunakan produk yang sudah terjamin kehalalannya membuat perasaan kita jadi lebih tenang, bukan? Minyak kayu putih dan minyak telon halal Huki contohnya. Dikatakan mba Risa Trisanti, Marketing Manager Baby Huki, "minyak telon dan minyak kayu putih HUKI sejak dulu sudah terjamin kehalalannya dari MUI sejak dari proses awal hingga akhir dan aman digunakan, lho!" 

Duh, saya baru tau lho, padahal produk HUKI selalu digunakan ketiga anak saya untuk dot botol susunya. Herannya, anak-anak saya lebih suka dot susu yang berwarna kuning bukan yang elastik berwarna transparan. Lebih boros sih memang karena anak-anak hobi menggigit-gigit jadi lubangnya gampang bolong. 

Menurut Mba Risa, kelebihan produk minyak telon dan minyak kayu putih halal HUKI dibandingkan produk merk sejenis adalah zat aktif yang terdapat di dalam kayu putih bernama sineol lebih tinggi dari merk lainnya. Zat ini mempunyai kandungan manfaat untuk menghangatkan badan, mengatasi kembung, mual, muntah dan mengobati bekas gigitan serangga. Nah, wanginya jadi bukan essence, lho. Catattt... 

Lalu apa bedanya antara minyak kayu putih halal dan minyak telon halal HUKI bila keduanya sama-sama memiliki kandungan sineol? 

Minyak Telon cocok untuk usia bayi hingga 3 tahun. Minyak kayu putih cocok untuk usia anak-anak hingga dewasa. 

Kadar hangatnya minyak lebih rendah dibandingkan minyak kayu putih. Minyak kayu putih kadar hangatnya lebih terasa dibandingkan minyak telon sebagai obat masuk angin dan obat kembung anak. 

Minyak telon memiliki kandungan minyak kelapa yang berfungsi sebagai pelicin dan melembabkan kulit bayi yang sensitif. Minyak kayu putih tidak memiliki kandungan minyak kelapa di dalamnya sehingga ketika digunakan akan cepat menguap. 

Disamping itu, kemasan minyak telon dan minyak kayu putih Halal HUKI sangat praktis digunakan karena terbuat dari plastik. Jadi cocok sekali untuk dibawa bepergian seperti mudik kali ini karena tidak mudah pecah kalau terjatuh. Tutupnya juga flip cover jadi kita tidak perlu membuka tutup dengan memutarnya. Tinggal klik buka, lalu klik tutup, deh. 

Ukurannya pun terdiri dari tiga macam, ukuran 30 ml, 60 ml dan 125 ml. Sehingga untuk bepergian saat mudik seperti ini kita bisa memperhitungkan dengan menyiapkan ukuran kecil khusus untuk travelling. Lebih hemat juga kan membeli sesuai kebutuhan. 

Minyak telon dan minyak kayu putih halal HUKI dengan mudah dapat dibeli di supermarket, hypermarket, baby shop dan apotek serta toko obat. 

So, buat yang mau mudik, jangan lupa siapkan minyak kayu putih dan minyak telon halal HUKI di dalam tas ya supaya perjalanan mudik jadi nyaman dan menyenangkan buat anak-anak. Karena minyak telon halal dan minyak kayu putih halal Huki hangatnya sehangat cinta ibu selalu. Selamat mudik :) 

Untuk info lebih lanjut hubungi : 
Facebook : @BabyHukiOfficial
Instagram : @BabyHukiOfficial






 





Tidak ada komentar