Prudential Dan YOAI Beri Sentuhan Berbeda Dalam Penanganan Kanker Melalui Ruang Rawat Inap Remaja Pertama Di RS Kanker Dharmais




Setiap menjejakkan kaki di RS Kanker Dharmais hawa suram selalu menyambut kedatangan saya. Entahlah. Rasanya di sini seperti mengingatkan saya akan sosok si Malaikat Maut dalam drama korea Goblin. Seolah-olah dia dan teman-temannya ada di sekitar saya sedang mengamati setiap gerak gerik sambil memegang kartu kematian.

Ya, penyakit kanker nyatanya masih menjadi momok sebagian besar masyarakat. Begitupun saya. Dua anggota keluarga saya meninggal dunia hanya berselang 20 hari akibat kanker. Alm mas Bambang (keponakan) dan Kak Amrul (kakak ipar) terpaksa menyerah juga. Sejak diketahui, - sekitar lima bulanan aja - leukimia yang bersarang di dalam tubuh mas Bambang dan  - seminggu saja - kanker kelenjar getah bening yang bersarang di dalam tubuh Kak Amrul akhirnya merenggut kehidupan keluarga saya.

Kalau diingat-ingat, selama mendampingi mereka menjalani pengobatan, Kak Amrul saya amati ikhlas menjalaninya. Beliau menyadari penuh akan makna qada dan qadar di setiap kehidupan manusia. (baca : https://www.mba-diahworo.web.id/2018/07/pelajaran-kecil-soal-kanker.html ) Akan tetapi lain lagi dengan mas Bambang. Awal-awal menjalani pengobatan dia selalu semangat dan yakin akan kesembuhannya. Tapi lama-lama dia bosan menjalani rangkaian kemoterapi. Hanya berdiam di tempat tidur kamar pasien dari hari ke hari merontokkan semangatnya. Pilu hati kami setiap membujuk dia untuk menelan makanan dan menjalani setiap tahap pengobatannya.


Faktor Pendukung Proses Penyembuhan Kanker 
Dalam upaya penyembuhan kanker ada faktor-faktor yang mempengaruhi survivor kanker dalam proses penyembuhannya. Diketahui untuk mematikan penyebaran sel-sel kanker pasien harus menjalani tiga cara dalam pengobatannya yakni operasi, kemoterapi atau terapi radiasi. Tindakan tersebut dapat menyebabkan hilangnya napsu makan. mual, timbul luka (kalau mas Bambang sariawan), lelah (mood swing), rambut rontok, diare hingga kerusakan saraf.



Demikianpun bagi survivor kanker anak. Gejala gangguan psikologis seperti rasa marah, cemas, sakit, depresi dan hilang harapan jika tidak ditangani dengan baik dapat memperburuk kesehatannya.

Agar pasien anak mampu mengatasi kondisi psikologis yang dialaminya maka pendampingan psikologis dari keluarga dapat membantunya menjalani beragam pengobatan dengan nyaman. Peran lingkungan yang kondusif di rumah sakit sebagai rumah keduanya pun memiliki peran dalam membantu mereka untuk sembuh. Sebab itu Prudential bekerjasama dengan YOAI (Yayasan Onkologi Anak Indonesia) berinisiatif memberikan sentuhan lebih di ruang perawatan anak. Bangsal perawatan yang menarik dan pelayanan yang lebih ramah di RS Kanker Dharmais diharapkan membuat anak-anak merasa nyaman menjalani beragam pengobatan yang seringkali tidak nyaman.





Survivor Remaja Pun Butuh Privasi
Akan tetapi dalam pelaksanaannya, perawatan bagi pasien anak dan remaja tidaklah bisa dipukul rata. Boleh dibilang usia remaja adalah masa yang tanggung. Mau dicampur dengan pasien dewasa tidak mungkin apalagi dicampur dengan anak-anak. Remaja punya privasi yang berbeda. Kebutuhan mereka pun jauh lebih kompleks dibandingkan anak-anak. Di usia ini remaja dengan mudah dapat berkomunikasi langsung dengan dokter tanpa melalui orang tuanya terkait penyakit dan pengobatannya. Mereka bisa searching sendiri di internet dan kemudian membahasnya dengan dokter atau orang tuanya.

Imam asal Bekasi yang baru empat hari dirawat menginginkan dirinya segera dipindahkan ke ruang rawat inap remaja. "Kalau di sini saya ga tega denger anak nangis. Saya ngerti mereka lagi kesakitan cuma saya kasian aja denger tangisannya."

Adanya kebutuhan yang berbeda dari pasien usia 0 - 18 tahun mendapat jawaban dengan kehadiran ruang rawat inap untuk anak usia di atas 11 tahun hasil pengembangan dari ruang rawat anak di RS Kanker Dharmais. Ruang rawat inap remaja ini adalah yang pertama di Indonesia.





Ruang rawat inap remaja ini berada di ruangan seluas 1000 meter persegi ada 46 tempat tidur yang didisain unik, khas remaja. Selain itu hadir fasilitas lain berupa ruang untuk bersosialisasi (teen lounge). Di ruang ini juga dilengkapi dengan internet dan televisi besar seperti berada di ruang keluarga yang nyaman. Menariknya, di sini juga ada ruang konsultasi dengan psikolog serta ruang khusus loker untuk pasien dan pendampingnya.

"Kami harap fasilitas tersebut dapat membantu memberikan semangat untuk pasien anak dan remaja agar cepat sembuh," kata Direktur Utama RS Kanker Dharmais Prof. dr. H. Abdul Kadir, PhD., Sp.THT KL (K), MARS yang mengantarkan saya dan teman-teman Blogger serta Media akan fasilitas terbaru di RS Kanker Dharmais, Jakarta.


Peresmian Ruang Rawat Inap Remaja RS Kanker Dharmais 


Dalam peresmiannya pada 27 Februari 2019 silam sekaligus memperingati acara puncak dari peringatan World Cancer Day di auditorium RS Kanker Dharmais hadir pula Jeins Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia, Rahmi Adi Putra, Ketua Umum YOAI (Yayasan Onkologi Anak Indonesia) dan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) Menteri Kesehatan.

Dalam sambutannya Jeins Reisch menyampaikan, sebagai perusahaan asuransi yang telah berdiri di Indonesia sejak 23 tahun lamanya Prudential percaya bahwa menjalankan bisnis dengan baik harus diikuti dengan memberi kembali kepada masyarakat. Melalui lingkup Community Investment (CSR Prudential) Prudential berfokus pada empat pilar yakni pendidikan, filantropi kesehatan dan keselamatan dan pemberdayaan Indonesia Timur.

Dalam rangka mewujudkan pilar kesehatan dan keselamatan bersinergi dengan taglinenya WE DO GOOD Prudential telah memberikan bantuan pada korban bencana dan memiliki kepedulian pada anak-anak penderita kanker. Sejak tahun 2003 Prudential dan YOAI berkomitmen membantu anak-anak survivor kanker untuk mendapatkan bantuan pengobatan dan ruangan yang memadai di rumah sakit saat perawatan. Dan kini kita bisa lihat, di tahun 2005 bangsal anak-anak telah berdiri dan di awal tahun 2019 bangsal remaja telah dapat dinikmati saat menjalani pengobatan di rumah sakit yang tak sebentar.

"Ini adalah upaya yang dapat kami lakukan dalam menciptakan Indonesia lebih sehat," tegasnya kemudian.



Ucapan senada disampaikan Rahmi Adi Putra Tahir, Ketua Umum YOAI. Beliau menyampaikan, YOAI telah bekerjasama dengan berbagai pihak baik dari pemerintah maupun swasta untuk mendukung pengobatan kanker pada anak di Indonesia.

"Selain itu kami juga berkomitmen terus menyediakan informasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker dan mengedukasi orang tua tentang kanker pada anak dengan mengadakan berbagai kegiatan. Salah satunya yakni seminar remaja peduli kanker dengan pembahasan seputar penyakit kanker, penyebab dan beban kanker seperti hari ini."



Ditambahkan oleh Ibu  Menkes Nila Moeloek, masalah kanker adalah masalah yang harus diselesaikan bersama. Kehadiran remaja-remaja yang dibentuk YOAI dalam naungan Cancer Buster Community sebagai pionir di lingkungannya diharapkan dapat menghambat penyebaran kanker melalui perilaku sehat sehari-hari melalui program Germas (Gerakan Masyarakat Sehat).

"Jadi kalau ada bapaknya atau teman-temannya yang masih merokok jangan dibiarkan. Cegah, ya?!" pesannya kemudian.


Raksasa Baik Hati itu... 
Jeins mengatakan, Prudential telah berkolaborasi dengan YOAI sejak tahun 2003. Kala itu bantuan berupa pengobatan yang memadai untuk anak-anak penderita kanker diwujudkan dengan pengadaan ruang rawat inap yang nyaman. Prudential memahami kondisi lingkungan yang kondusif melalui desain warna ruang rawat inap yang menarik dapat membangkitkan mood pasien anak-anak setelah kemoterapi atau radiasi. Hal ini diharapkan dapat mengatasi tekanan psikologis pasien serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Pada awalnya, RS Kanker Dharmais memiliki ruangan khusus untuk anak-anak seluas 500 meter persegi saja. Pasti rasanya ga betah ya kalau pasien menumpuk di ruangan tersebut? Akhirnya diperluas menjadi 1000 meter persegi dengan biaya total mencapai 4,5 miliar.


Nini Sumohandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia yang juga hadir mengatakan, "dana yang disalurkan Prudential Indonesia didapatkan perusahaan dari setiap pembelian polis PRUSyariah pada 2017. Dalam rangka memperingati sepuluh tahun kehadiran Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia dananya dialokasikan untuk renovasi ruang rawat inap remaja yang berada di lantai empat RS Kanker Dharmais Jakarta.

Satu pertanyaan muncul, atas alasan apa sehingga RS Kanker Dharmais ini kembali dipilih Prudential untuk menerima bantuan dana renovasi ruang rawat inap anak dan remaja? Sederhana saja jawabannya teman-teman. RS Kanker Dharmais adalah pusat rujukan rumah sakit di seluruh Indonesia. Terlebih sekarang ini penderita kanker semakin meningkat saja, dan sebagian besar anak-anak menderita leukimia seperti anaknya Denada.


Dari data KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) pada 2015, di Indonesia terdapat sekitar 4.100 kasus kanker anak-anak per tahun, dimana sebagian besarnya adalah leukimia. 

Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) pada 2013 menunjukkan prevalensi kanker anak umur 0 - 14 tahun sebesar sekitar 16.291 kasus. Sedangkan data dari Kemenkes mengungkapkan bahwa setiap tahunnya ada lebih dari 175 ribu anak di dunia didiagnosis mengidap kanker dan sekitar 90 ribu diantaranya meninggal dunia. Kurangnya deteksi dini membuat kanker sulit disembuhkan. 


Hal ini menyebabkan terjadinya antrian panjang yang melelahkan untuk bisa menjalani perawatan. Ga terbayangkan gimana rasanya kalau pasien berasal dari luar kota. Pendampingnya pun mau tinggal di mana? Berapa biayanya lagi yang keluar? Belum lagi masih harus memikirkan kondisi psikologis pasien. Pasti hal itu amat sangat melelahkan jiwa raga semuanya.




Syukur alhamdulillah, peresmian renovasi ruang rawat remaja ini merupakan kelanjutan komitmen perusahaan asuransi Prudential Indonesia dengan YOAI, yayasan yang diinisiasi beberapa orang tua yang anak-anaknya pernah menderita kanker dan telah sembuh.

Selain merenovasi ruang rawat inap, sejak tahun 2002, untuk menunjang pengobatan kanker pada anak-anak Prudential juga menyediakan tujuh mesin apheresis yang dialokasikan ke tujuh rumah sakit diantaranya RS Kanker Dharmais. Kegunan mesin ini untuk memisahkan sel-sel darah baik untuk terapi pasien maupun donasi komponen darah dari donor ke pasien yang membutuhkan transfusi. Dengan alat ini pasien kanker anak lebih cepat penanganannya dan tentu bisa lebih cepat proses penyembuhannya.

Jadi, tidak salah ya, bila Rahmi Adi Tahir mengatakan kalau Prudential adalah raksasa yang baik hati. Love you Prudential!








Tidak ada komentar