Asah Kepedulian Anak Melalui Wahana Bermain Bebeland



"Pak, botolnya jatuh!" Seketika Dega membungkukkan badannya lalu memungut botol air mineral dan mengulurkannya kepada bapak itu. Bapak itu tampak terkejut. Dalam hitungan detik, badan kami kemudian terdorong orang-orang yang rebutan masuk ke dalam bis Transjakarta. Alhamdulillah, kami ga kenapa-napa. 

Kisah ini pernah saya tulis di blog saya. Ini linknya.... https://www.mba-diahworo.web.id/2015/10/pak-botolnya-jatuh.html

Rasa empati Dega dan kakak-kakaknya memang tidak muncul begitu saja. Sejak mereka masih kecil, saya dan ayahnya anak-anak selalu menstimulasi anak-anak dengan hal-hal sepele yang ditemui di sekitar. Misalnya, saat di perjalanan melihat pemulung yang sedang istirahat di trotoar. Saya ungkapkan betapa beruntungnya kita bisa berteduh di rumah sementara mereka kepanasan, kehujanan, kelaparan dan kehausan. Saat itu, Dega kecil matanya basah. "Kasihan ya, bu."




Perkembangan karakter anak sejatinya memang berawal dari lingkungan terdekatnya. Saya tak bisa menyalahkan sepenuhnya bila ada orang tua yang justru mengajarkan anak untuk berbohong. Misalnya, ada tetangga datang mau nagih hutang, si anak malah disuruh bilang ibunya lagi pergi. Duh, jangan gitu ya teman-teman. Anak akan meniru lho, apapun yang kita lakukan. 


Ingat, semua anak memiliki potensi kecerdasan intelektual (IQ) dan emotional (EQ) yang berhubungan dengan kecerdasan spirituilnya (SQ). Stimulasi yang tepat akan berdampak pada tumbuh kembangnya. 

Untuk mengasah intelektualnya, tak perlulah saya beberin. Pasti teman-teman sudah tau apa saja nutrisi dan asupan yang perlu disiapkan. Tapi kalau mengasah emosionalnya yang harus disentuh adalah sisi spirituilnya. Dari sini akan muncul rasa kepedulian dan bagaimana caranya memecahkan masalah yang dihadapinya. Anak yang mempunyai kepedulian tinggi biasanya cepat tanggap dan mudah bersosialisasi. 




Nah, kebetulan saya dan teman-teman diundang ke Bebeland di Sumarecon Mal Bekasi hari Sabtu, 7 September 2019 kemarin. Selama dua hari, sampai tanggal 8 September 2019 permainan edukatif di sini mengajak anak-anak mendapatkan pengalaman interaktif dalam mengembangkan kecerdasan IQ, EQ dan SQ nya. 

Ada 15 permainan edukatif yang terbagi di dalam tiga permainan besar yakni Bebe Town, Bebe Forest dan Bebe Sea yang diperuntukkan untuk anak usia satu tahun ke atas. Seluruh permainan yang direkomendasikan Roslina Verauli seorang psikolog dirancang dengan alur cerita 'masalah dan solusi'. Jadi anak-anak akan diajak melatih rasa pedulinya sebelum kemudiah diajak melatih daya pikirnya untuk cepat tanggap dan gimana caranya memberi solusi atas masalah yang dihadapinya. Yuk kita intip permainannya... 

1. Bebe Town. Ini merupakan replika sebuah kota yang di dalamnya ada beberapa permainanan, diantaranya connect the gear, rock the bike, halte, tractor, pets ambulance.

Di sini anak-anak diasah kepeduliannya ketika berada di kota yang listriknya mati dan jam kota rusak. Apa yang dapat mereka lakukan agar listrik menyala dan jam kota berfungsi kembali? Ya, rupanya anak-anak harus mengayuh sepeda di 'rock the bike' supaya listrik kota menyala, dan memperbaiki jam rusak di 'connect the gear'. 




Sementara itu, di 'halte' koq ga ada kursi padahal ada lansia dan ibu hamil yang kelelahan menunggu bis. Apa ya yang bisa dilakukan supaya mereka ga kesusahan begini? Oh rupanya ada kerat-kerat kayu yang bisa digunakan jadi bangku sementara. Jadi lansia dan ibu hamil ga kesusahan lagi. 

Kepedulian pada hewan tercermin di masalah 'pets ambulance' berikut. Wah, ada hewan terluka yang harus diobati. Sebagai tenaga medis anak-anak bertugas mengobati hewan dan segera membawanya dengan ambulan ke rumah sakit. 

Sementara itu dalam perjalanan ada pohon tumbang yang menghalangi. Padahal ambulance mau lewat. Apa ya yang harus dilakukan? Oh rupanya anak-anak yang berperan sebagai petugas 'tractor' harus memindahkan pohon tumbang ke pinggir jalan agar lalu lintas lancar. 






2. Bebe Sea. Di area ini ada harbour, collecting trash, saving people, turtle conversation, coral relief. 

Ada masalah di 'harbour'. Jembatannya rusak. Bagaimana caranya, nih, agar nelayan bisa lewat jembatan untuk naik kapal? Kan mereka harus mencari ikan. Oh rupanya anak-anak harus menyusun balok-balok agar jembatan bisa dengan mudah dilewati. 




Masalah lain di 'saving people'. Ada anak terdampar di pulau. Apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan orang yang terdampar itu? Dengan perahu virtual, anak-anak mendayung perahu menuju pulau dan menyelamatkannya. 

Untuk mengasah kepedulian pada satwa yang hampir punah di 'turtle conversation' anak-anak diajak mewarnai relief penyu dan melepaskannya ke laut. Sedangkan untuk melindungi terumbu karang yang jumlahnya makin berkurang anak-anak diajak menanam kembali terumbu karang di 'coral relief'.  




3. Bebe Forest. Di area ini ada wall climbing, river, find the way, grow the tree, feed the animal. 

Ada orang yang kebingungan karena kucingnya terjebak di atas pohon. Apa yang harus dilakukan untuk membantu kucing turun? Ya, anak-anak akan memanjat pohon untuk menyelamatkan kucing dan menyenangkan orang yang kebingungan tadi. Di 'wall climbing' ini seru banget, deh! Ada seluncurannya hehehe... 

Sementara itu, ketika ada di hutan, banyak hal yang dapat dilakukan anak-anak untuk mengasah kepeduliannya. Misalnya membantu melancarkan air sungai di 'river' dengan cara memindahkan batang-batang pohon agar lahan di hutan tak mengalami kekeringan. Anak-anak juga diajak menanam pohon kembali di 'grow the tree' agar hutan kembali indah dan hijau. 

Lantas bagaimana dengan binatang yang tinggal di hutan, kan mereka sering kelaparan. Ayo kita carikan dan berikan makanan yang tepat untuk binatang tersebut.





Waah, seru banget deh seluruh permainan di Bebeland. Sayang permainan ini hanya dapat dinikmati selama dua hari saja. Tapi jangan kuatir, Bebeland akan hadir lagi di Tunjungan Plasa Surabaya pada 28 - 29 September 2019 dan Plaza Medan Fair pada 26 - 27 Oktober 2019. So, jangan sampai ga ikutan yaa.... 

Tidak ada komentar