Pingin Kaya dan Terkenal? Yuk Jadi Youtuber!



Ada yang ingat, dialog seorang anak dengan Presiden Jokowi pada peringatan hari anak beberapa tahun lalu? Waktu itu Presiden Jokowi bertanya pada Raffi, kalau sudah besar mau jadi apa? Dengan spontan anak SD kelas VI itu menjawab, "mau jadi Youtuber, pak."

Jlebbbb 😂

Kisah sukses dari Youtuber-youtuber ternama memang mampu membuat sebagian besar orang bercita-cita ingin jadi Youtuber. Pun anak kicik-kicik seperti Raffi. Mereka melihat pesona Atta Halilintar atau Ria Ricis yang penghasilannya sekian miliar dalam sebulan. Dikiranya, untuk bisa menjadi Atta atau Ria itu mudah, murah dan tanpa usaha. Simpelnya, ga usah belajar dan sekolah tinggi-tinggi gitulah 😎

Youtuber adalah seseorang yang mengunggah, memproduksi atau tampil di video yang ada di situs berbagi video Youtube. Setiap orang memiliki motivasi berbeda-beda untuk jadi Youtuber. Ada yang ingin mengeskpresikan pandangan dan opini pribadi, ada yang karena hobi, ada yang ingin sharing ilmu, buat promosi bisnis atau ingin jadi terkenal. 

Sebenarnya mau jadi apapun ya monggo saja. Yang penting serius menjalankannya aja dan selalu berpijak pada realitas. Karena pada kenyataannya jadi youtuber itu ga mudah. Banyak di luar sana yang sudah habis-habisan keluar modal banyak bikin video, tapi belum menghasilkan uang sama sekali. View-nya sedikit. Apalagi aturan Youtube sekarang makin ketat. Syarat watchtime minimal 4000 jam dan subscriber-nya 1000 orang. Itulah sebabnya Youtuber pemula harus kerja keras agar bisa populer.



"Makanya jadi youtuber itu ga mudah. Ada proses, ketekunan dan modal yang ga sedikit. Jadi gimana, masih mau jadi Youtuber, ga?" Tanya Jefferly Helianthusonfry dalam workshop Yuk Jadi Youtuber, Sabtu, 12 Oktober 2019 lalu di Gramedia Mal Kelapa Gading. 

Mauuuu... 

Seluruh peserta workhop yang hadir termasuk saya dan teman-teman komunitas Blomil jelas tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Sebagai Blogger, saya pikir, sesekali memvisualisasikan bahasa tulisan di Youtube kenapa tidak? Toh ini adalah cara agar branding saya semakin dikenal. Apalagi selama ini saya sudah punya channel Youtube, tapi masih belum ditelateni. Link-nya baru 20 puluhan dan subscribernya baru menginjak angka seratus. Hohohoho, ntu mah masih jauh, Jamilaaah... 😵

Tiga Langkah Memulai 
Menurut Jefferly, sebelum memutuskan menjadi Youtuber alangkah baiknya kita bertanya dulu pada diri sendiri. Apa sih yang ingin kita tawarkan melalui channel youtube kita? Mau berbagi inspirasi, keahlian, hobi, dan lain sebagainya. 


Kalau masih bingung ada cara termudah menentukan nieche video kita yakni hobi. Kalau suka masak dan kulineran bisa membuat video kulineran atau review resto misalnya. Kalau suka music bisa membuat review artis-artis atau apa saja yang bisa diulik seputar musik. Kalau suka travelling bisa membuat video wisata dan perjalanannya naik apa. Kalau suka menjahit bisa membuat video step by step menjahit gorden misalnya. 

Setelah menentukan nieche, maka selanjutnya kita tentukan rencana kontennya mau gimana. Apakah kemasannya dalam video animasi, video rekaman layar komputer atau ponsel, video yang langsung menampilkan wajah kita di dalamnya, atau video slide show? Kalau masih bingung juga Jefferly menyarankan untuk cari referensi dari youtuber-youtuber lain, sesuaikan saja dengan kemampuan dan minat kita. Namun sebaiknya tetap ada ciri khas yang membedakan dengan youtuber lain.

Nah, pertanyaannya, sanggup ga ni kalau bikin video satu kali seminggu dalam setahun? Atau kalau ga mungkin, gimana kalau sebulan sekali atau dua minggu sekali? Intinya, konsisten. Jangan kaya saya ebok ebookk, ngisi channel youtube kalau lagi pingin aja hihihi... 

Menyikapi kebuntuan ide, yuk balik lagi ke hobi. Kalau kita suka pada hobi tertentu tentu kita akan punya seribu ide dari hobi kita tersebut. Yang penting mulai aja dulu, karena ide kadang didapat bisa sambil jalan, koq.


Oiya, kita juga bisa menggunakan tools untuk mencari ide melalui SocialBlade.com, Statfire.com, Google Trend, Google Keyword Planner, dan situs Quora. Apa aja itu? Semuanya ada di buku Yuk Jadi Youtuber, koq, teman-teman.

Berikut hal menarik yang dibahas dalam buku ini:
- Panduan lengkap memulai channel Youtube, mulai dari menemukan ide menarik, membuat saluran, hingga mengembangkan channel Youtube

- Panduan lengkap membuat video screencast (video rekaman layar komputer/ponsel)

- Panduan memproduksi dan editing video untuk channel Youtube

- Kiat segera mendapatkan ribuan penonton dan subscriber di channel Youtube

- Fitur-fitur unggulan untuk mengoptimasi channel Youtube

- Teknik optimasi video agar ditonton puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang

- Cara menghasilkan uang dari saluran Youtube.

- Panduan memanfaatkan Youtube analityc untuk pengembangan channel Youtube dari segudang data bermanfaat yang ditemukan di sana.

Buku Yuk Jadi Youber Jadi Best Seller
Jefferly sendiri tak menyangka kalau video-video yang diunggahnya kini sudah memiliki 463.000 subscriber. Kemudian saya sedikit stalking dan langsung tau kalau video-videonya yang diunggahnya jelas laris manis, karena berisi hal-hal informatif dan sharing ilmu yang dipakarinya.



Sebagai praktisi dan penulis digital marketing, keahlian Jefferly di bidang SEO memang sudah tak diragukan lagi. Silakan googling deh agensi digital marketing kelingking.id yang menyediakan layanan pembuatan website, SEO, company profile, dan solusi digital marketing untuk bisnis. Nah, belio adalah foundernya, gaess. Kepakarannya dalam bidang ini juga diwujudkan melalui tulisan dalam blog pribadinya dan 40 sekian buku-buku digital marketing yang ditulisnya. Salah satunya, ya, ini, buku merah berjudul Yuk Jadi Youtuber yang laris manis di toko buku dan jadi best seller dan beberapa kali dicetak ulang ribuan eksemplar sejak dilaunching September 2018 lalu. Kereeennn 😍

Buku Yuk Jadi Youtuber adalah buku panduan lengkap setebal 166 halaman yang berisi bagaimana memulai dan mengembangkan channel youtube hingga memonetize-nya. Warna covernya merah terang, bikin penasaran membuka halaman demi halamannya. Sekilas membaca layoutnya saya langsung jatuh cinta.  Wa ini, ga monoton. Bahasa yang digunakan bahasa praktis, jadi mudah dimengerti. Bagi orang awam terutama emak-emak seperti saya yang suka lola alias loadingnya lama pasti akan mudah mengikuti step by stepnya.

Harganya juga terjangkau. Saya membelinya di Gramedia saat workshop berlangsung, dari harga Rp 64 ribu didiskon jadi Rp 58 ribu. Ada bonusnya juga nih, tanda tangan dari Jefferly langsung. Penting lho, buat motivasi diri. Karena belio menantang seluruh peserta yang hadir konsisten membuat video setiap seminggu sekali. Ayo, siap ga, kamu? Iyaaa kamuuu 😘















Tidak ada komentar