Tiga Macan Safari, Ajarkan Makna Cinta Pada Sesama dan Satwa

Succesfull people are not gift, they just work hard, then succed on purpose ~ G.K. Nielson

Kalimat bijak di atas menunjukkan pada kita bahwa hidup itu tak mudah. Orang yang mau bekerja keraslah yang akan menikmati hasilnya. Pendiri Taman Safari Indonesia pernah melaluinya. Kisah jatuh bangun, perjuangan dan sepak terjang sosok Tiga Macan mendirikan Oriental Sirkus yang berkembang menjadi Taman Safari Indonesia adalah makanan jiwa bagi siapapun yang butuh inspirasi dan motivasi. 


Pesona Jakarta Aquarium
Beruntung saya dan teman-teman dari Komunitas Blomil berkesempatan main-main di Jakarta Aquarium, Neo Soho Mall, Jakarta, pada 14 Desember 2019. You knowlah bagaimana excitednya saya bisa masuk sini. Soalnya kalau beli sendiri tiketnya, huffftt, pricey banget. Well, memang sudah takdir bisa juga mampir ke sini. Alhamdulillah. 




Jakarta Aquarium adalah wahana rekreasi keluarga sekaligus pusat konservasi satwa dalam ruang yang pertama ada di Indonesia. Komitmen Jakarta Aquarium untuk memberikan edutainment berkelas sekaligus melestarikan satwa telah membuahkan penghargaan bergengsi Yakni : 
1. Indonesia Leading Conservatian destination 2017/18 dari ITTA (Indonesia Tourist and Travel Award)
2. Penghargaan Adhi Karya dari pemkot  DKI di bidang hiburan dan rekreasi. 

Keberhasilan Jakarta Aquarium  sebagai pusat rekreasi dan edukasi tak terlepas dari tangan-tangan dingin yang telah menorehkan berbagai prestasi di Taman Safari Indonesia grup. Dari hasil voting masyarakat umum nyatanya Taman Safari grup mampu membuktikan layanan dan kepuasan bagi pengunjungnya. Congrats. 

Kesan pertama saya, whoaah memang berasa banget nuansa bawah lautnya. Aneka ikan yang entahlah apa namanya, berenang kian kemari bikin saya mampir-mampir dulu di setiap spot. Lucunya saya sempat hilang arah karena tempatnya kan remang-remang. Jadilah saya mengekori langkah staf Jakarta Aquarium menuju panggung acara berlangsung (baca: takut kesasar). 😂




Tidak berapa lama, teaser pertunjukan theater ala drama musikal dimulai. Biasanya, kalau ada special show artinya akan ada tarian putri duyung dari aquarium besar di panggung. Hmm, tak sabar menunggu akutuu. 

Lantunan suara George (begitulah yang saya dengar namanya dari MC) yang menjiwai tampak serasi dengan aktraksi hebat beberapa pemain sirkus. Ada yang juggling, bermain holahop, atraksi color guard, dan akrobat. Saya dan penonton lain bertepuk tangan riuh. 




Melihat penampilan George dkk sontak mengingatkan saya pada film Greatest of Showman. Film bergenre drama musikal yang tayang sekitar dua tahun lalu. Dalam film ini kita bisa merasakan jatuh bangunnya sosok Barnum dalam mengelola pertunjukan sirkusnya. Kita ikut terlarut dalam rasa pahit ketika dia harus merelakan gedung museum yang sudah tua - modal satu-satunya- terbakar habis. 

Perjuangan Barnum memiliki kesamaan dengan tiga bersaudara yang kerap dipanggil Tiga Macan di Taman Safari Indonesia. Mereka adalah sosok-sosok yang mengajarkan kita makna kerja keras dan cinta dalam kehidupan sirkus. Yuk mari kita kenalan. 

Peluncuran Buku Tiga Macan Safari 
Peluncuran buku Tiga Macan Safari pada 14 Desember 2019 kemarin berlangsung meriah. Tepuk tangan tamu undangan tak henti-henti saat selubung mock up buku Tiga Macan Safari dibuka oleh dua putri duyung cantik. Yeayy akhirnya bisa melihat langsung putri duyung yang berenang hahaa... 

Tampak hadir, sosok Tiga Macan yang disebut-sebut dalam buku Tiga Macan Safari. Mereka adalah Jansen Manansang, Frans Manansang dan Tony Sumampau. Di barisan bangku VIP terlihat Dirut PT Gramedia Pustaka Utama, Wandi S Brata, Ketua Yayasan Badak Indonesia Widodo S Ramono. 








Tiga Macan Safari biasa disingkat menjadi M1, M2, dan M3 adalah kata sandi yang digunakan staf Taman Safari Indonesia kepada Jansen Manansang, Frans Manansang dan Tony Sumampau. Saat itu, karyawan saling memberitahukan via HT kalau para pimpinan sedang mendekat. Takut ke gap niye 😂

Jujur saya ketawa mendengarnya, jadi ingat jaman saya kerja dulu. Daripada ke-gap pimpinan mendingan tukar-tukaran informasi dengan teman-teman kalau target (alias pimpinan) mulai mendekat ke kantor cabang dimana saya ditempatkan. 

Yah, begitulah sebuah hubungan yang terjadi dengan orang yang ditakuti, disegani dan sekaligus dihormati. Makanya karakter tiga bersaudara tersebut persis seperti Macan loreng. Dan karakter tersebut tumbuh tak lain berkat didikan Hadi Manansang kala tiga Macan kecil. FYI, julukan tersebut melekat sampai sekarang. 



"Cinta kadang-kadang terlihat kejam. Waktu kami kecil, usia lima tahun, setiap hari kami berlatih akrobat dengan ayah kami. Tiap hari harus handstand sekitar 30 - 45 menit. Walau bercucuran keringat kami tak berani turun. Ada rasa takut tapi ingin menunjukkan bahwa kami bisa. Awalnya malah disabet rotan, tapi lama-lama tidak," kenang Frans saat mengenang masa-masa didikan ayahnya yang penuh kedisiplinan. 

Nilai Kehidupan 
Kehadiran buku Tiga Macan Safari : Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen merupakan sebuah bentuk penghormatan dan penghargaan kepada orang tua, Hadi Manansang, yang telah menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak-anaknya. Nilai-nilai kehidupan itu adalah kerja keras, jujur, hemat, sederhana, rendah hati, disiplin, adil, saling menghormati, penuh kasih, mementingkan orang lain, menjaga nama baik, tak lupa asal usul, jangan pilih profesi, harus menjadi besar, bisa berhasil, ramah dan melayani. 




Buku ini mengajarkan kita akan makna bekerja tanpa pamrih, kesolidan satu tim, cinta pada satwa dan bagaimana melestarikan alat pada generasi mendatang. Bukunya mudah dibaca, mudah dicerna. Ada banyak foto-foto yang seolah mengajak pembaca masuk ke dalam kisah biografi Tiga Macan Safari.

Judul Buku :
Tiga Macan Safari : Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen

Penulis : Tim Penulis Taman Safari Indonesia
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 234 halaman
Cover : Softcover
ISBN : 978-602-06-3647-4
Terbit : 25 November 2019
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Harga : Rp. 120.000,-



Tidak ada komentar