Sekolah Leader Ajak Perempuan Menggali Kemampuan Untuk Menjadi Leader Sejati Dalam 10 Hari

Ya Allah,  pandemi Corona entah kapan berakhirnya. Tingkat stress saya rasanya makin meningkat. Sudah sekitar delapan minggu kegiatan saya kalau ngga nonton drakor ya coba-coba resep baru di dapur yang kemudian saya posting di sosmed. Bosan, iyalaah. Tapi mau gimana, apa yang saya rasakan mungkin masih jauh lebih baik dari kondisi orang lain saat ini. Ada yang dirumahkan tanpa gaji. Ada yang diusir dari kontrakan karena ngga bisa jualan lagi sejak maraknya PSBB di berbagai daerah. Sedih bangetttt 😢

Satu prinsip yang menempel di hati saya cuma satu. Pasrah bukan jalan keluarnya. Saya harus lakukan sesuatu untuk mengenyahkan hal-hal negatif yang melingkupi hati saya. Toh saya sehat. Saya harus bangkit. Tapi saya kemudian tercenung. Mau usaha apa, semuanya, kan, lagi terpuruk. Sampai akhirnya saya menemukan pencerahan saat timeline FB saya membaca flier Sekolah Leader yang digagas teh Indari Mastuti. Wah boleh nih!!! 

Oiya, flash back aja, saya kenal teh Indari Mastuti awalnya dari IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis). Nah, beliau adalah founder IIDN yang kemudian mengembangkan bisnis jasa penulisan, penerbitan buku dan bisnis khusus perempuan (IIDB - Ibu Ibu Doyan Bisnis) di bawah bendera Indscripts. Jadi ga heran ya kalau Sekolah Leader ini dibentuk agar perempuan dari rumahpun tetap bisa berkarya. 






Untuk meyakinkan diri, dari obrolan dengan mba Widyanti saya jadi semakin yakin ikut Sekolah Leader. Rupanya Sekolah Leader ini kategorinya adalah kelas umum. Jadi siapapun yang ingin belajar menjadi Leader ayo monggo aja, ga perlu punya usaha dulu. Tentunya bagi yang sudah punya usaha jelas diharapkan bakal mendapat insight baru untuk mengembangkan jaringannya. 

Tanpa terasa 10 hari berlalu sudah. Kelas online yang berlangsung di aplikasi Telegram berlangsung seru. Sebanyak 400-an peserta yang datang dari berbagai kota di Indonesia setiap harinya tekun menyimak materi yang disampaikan Teh Indari Mastuti dan para Mentor. Apalagi di Sesi tanya jawab dan tugas yang diberikan. Waahh, saya sampai terbengong-bengong membaca berbagai pertanyaan yang menjadi masalah dan kendala peserta yang kebanyakan sudah punya usaha. Hieks, memang ya, membangun usaha itu mudah. Yang sulit mengembangkannya. Tapi saya yakin, setelah ikut Sekolah Leader kegigihan dan pola pikir yang berkembang akan menjadi acuan bisnisnya. 


Materinya : 

PENGENALAN DIRI. 
Selama dua hari pertama seluruh peserta diajak menggali lebih jauh : 
- Siapa saya? 
- Apa kelebihan dan kekurangan saya? 
- Apa yang membedakan saya dengan leader lainnya? 
- Apa yang membedakan jaringan saya dengan jaringan lainnya? 
- Apa keistimewaan saya dan jaringan saya di mata orang lain? 

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN. 
Hari ke-3 dan ke-4 materinya mencakup : 
- Strategi pengembangan jaringan
- Strategi perbaikan jaringan
- Strategi penyempurnaan langkah
- Strategi pengelolaan capai target
- Strategi manajemen waktu dan hati 

PERSONAL BRANDING, 
Hari ke-5 dan hari ke-6 tentang Personal Branding yang isinya mencakup : 
- Apa keunikan diriku?
- Bagaimana pola membangun branding sebagai leader? 
- Sejauh mana orang mengenalku? 
- Sudahkah orang mengenal kelebihan produk dan jaringanku? 

MOTIVASI DAN TEKAD
Jatuh di hari ke-7 yang isinya mencakup : 
- Kelola mood
- Apa yang aku takutkan dan khawatirkan? 
- Bagaimana menghadapi tantangan dan kesulitan? 
- Apa yang membuat aku tidak menyerah mengembangkan jaringan? 




KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI, 
Hari ke-8 dan hari ke-9 membahas berbagai ketrampilan berkomunikasi yang isinya mencakup : 
- Public speaking for leader
- Teknik follow up dengan jaringan yang introvert
- Memulai percakapan dalam grup yang sepi
- Membangun semangat jaringan yang lemah
- Menyampaikan target dengan cara menyenangkan

MEMBANGUN ANTUSIASME, 
Hari ke-10 isinya mencakup : 
- Mendesain mimpi
- Being inspiration
- Tetap antusias dalam kondisi bermasalah
- Antusias belajar dan menjadi yang terdepan

Yang ga saya sangka, kelas berbayar dengan biaya Rp. 250.000 atau early bird Rp. 99.000 ini rupanya ada bonusnya juga. Di hari ke-11 para mentor memberikan evaluasi pembelajaran selama 10 hari. Yeayyyy 😍

Btw, seluruh materi yang disampaikan para Mentor dalam bentuk audio, lho. Waah, asik banget deh jadi berasa seolah ada di kelas nyata. Ada Teh Euis Marlina, teh Yaya Yanti, Mbak Cicik Rosida, mbak Yuni Ummu Wafi, mbak Runi Adriyani dan tentunya Teh Iin dong yang mengawal berjalannya kelas sampai selesai. 

Kesimpulan : 



Menjadi seorang leader memang ga mudah. Ada berbagai kendala yang melibatkan banyak unsur, mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga sikap karyawan atau down line yang pasif. 

Yang terpenting, jangan pernah berhenti menggali potensi diri dan menemukan sesuatu yang benar-benar menjadi passion kita. Itulah yang akan menjadi personal branding kita yang membedakan dengan yang lain. Contohnya teh Euis. Beliau sukses dengan kelas desain Canva-nya dengan pesertanya sebanyak 500 orang. Itu menjadi ciri khasnya yang membedakannya dengan jaringan lain yakni fasilitas belajar Canva. 

Teruslah evaluasi diri agar tau apa yang harus dilakukan ke depannya. Jangan takut gagal saat action. Jadilah leader yang ga mudah baperan dan minderan. Terus tumbuhkan motivasi ke seluruh team. Kalau mereka ga mau bergerak ya udah tinggalkan. Fokuskan aja pada pembinaan team dan merekrut team baru. 

Pesan Teh Iin, buatlah peta langkah sebagai leader sedetail mungkin. Jangan hanya ditulis, jangan hanya jadi ide belaka, jangan hanya tertuang aja dalam obrolan tapi jadi acuan melangkah. Yang penting leader udah punya pegangan untuk melangkah. 


"Ingat, pegangan untuk melangkah," ~ Indari Mastuti 



























Tidak ada komentar