Pelatihan Literasi Digital PIP Jadi Solusi Pelaku UKM Kembangkan Usahanya Di Masa Pandemi




Beberapawaktu lalu saya mendengar kabar teman saya akhirnya kena PHK dari kantornya. Dulu penghasilannya boleh dibilang wow, sekarang mau ga mau dia harus mengencangkan lagi ikat pinggangnya. Banyak kebutuhan yang harus direm dan memprioritaskan uang yang ada untuk makan sehari-hari. Sempat ada omongan dia mulai merintis usaha jualan frozen food home made. Alhamdulillah, semoga saja dia dan masyarakat luas tahu informasi penting mengenai pelatihan literasi digital PIP jadi solusi pelaku UKM kembangkan usahanya di masa pandemi. 

Hieks, pandemi memang benar-benar melibas seluruh sendi kehidupan. Ekonomi jadi terpuruk jatuh ke dasar jurang. Banyak orang yang kehilangan mata pencaharian. Yang punya usaha pun ikut ngos-ngosan putar otak bagaimana caranya untuk bisa bertahan. 

Bagaimana tidak, boro-boro memikirkan cuan, pendapatan yang ada pun seringkali tidak sesuai harapan. Tentu saja kalau dibiarkan akan berdampak pada kelangsungan usahanya. Siapapun tentu ngeri membayangkan usahanya bakal gulung tikar sedangkan ada tanggungan hutang modal yang harus dibayarkan. 

Sayangnya, berdasarkan fakta jumlah UKM di negara kita terus bertambah jumlahnya namun baru sedikit yang merambah digitalisasi. Padahal kalau kita lihat e-comerce sangat diminati apalagi di masa pandemi begini. Sebagai pembeli kita dimudahkan membeli hanya dengan menggeser layar hape dan memilih produk yang disukai selanjutnya tingga menunggu produk yang dibeli tiba di rumah. Praktis banget. 

Minimnya jumlah UKM yang memasarkan produknya dengan cara digitalisasi menjadi perhatian pemerintah. Berbagai langkah kemudian dibuat untuk memastikan kehidupan sosial dan ekonomi bisa terus berjalan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan literasi digital. 

Dalam media talkshow via daring yang digelar pada 17 September 2020 PIP ingin berupaya mensosialisasikan program pelatihan dan pendampingan UMi Siap Online. Program pendampingan ini bertujuan agar para pelaku usaha #UltraMikro dapat menggunakan e-commerce dan social media sebagai sarana yang dapat digunakan untuk
menjalankan usahanya di masa pandemi yang sulit ini. 

Sebagai bagian dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Direktur Utama PIP - Pusat Investasi Pemerintah Ririn Kadariyah menyampaikan, dengan beralih ke digital pelaku UKM yang juga debitur Ultra Mikro (UMi) diharapkan dapat menjangkau pembeli yang lebih luas. Dengan demikian pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya meskipun kondisi saat ini belum stabil. 

Namun demikian banyak kendala yang dihadapi pelaku UKM untuk beralih strategi dalam memasarkan produk secara online. Mereka banyak yang belum paham bahwa media sosial pun nyatanya dapat dijadikan sebagai sarana marketing secara maksimal. Mereka juga banyak yang belum menyadari kalau dari sisi fotografi produk yang menarik dan penulisan caption yang mengundang rasa ingin tahu calon pembeli nyatanya dapat menjadi sebuah inovasi baru untuk memasarkan produk jualannya secara online. 

Bahkan, mereka sampai belum mengetahui kalau target market pengguna sosmed itu luar biasa besarnya. Bayangkan, kalau ada seratus lima puluh juta penduduk Indonesia (jangan auto nyanyi lagunya bang Rhoma ya heheh) dan semuanya aktif menggunakan media sosial bisa dibayangkan jangkauan calon pembeli produknya ada berapa banyak, kan? 

Untuk itu PIP dalam kapasitasnya sebagai Badan Layanan Umum yang menyalurkan Usaha Mikro (UMi) meyakini adanya perubahan orientasi penjualan secara online merupakan salah satu bentuk adaptasi baru bagi pelaku UMKM di Indonesia. Era disrupsi namanya. Ini adalah jamannya masyarakat harus menggeser aktivitas yang awalnya di dunia nyata ke dunia maya. Kalau di mata pebisnis era disrupsi merupakan sebuah tantangan untuk melahirkan inovasi-inovasi baru agar bisnisnya tidak kalah saing. 

Perhatian PIP tak lain karena ada bentuk tanggung jawab penuh kepada pelaku UKM untuk terus berinovasi meskipun pasar sedang sepi. Karena bila gagal beradaptasi dengan kondisi saat ini artinya akan semakin banyak masyarakat yang berada di garis kemiskinan, yang masyarakatnya hanya mengandalkan bantuan bansos semata. Terlepas dari dampak tersebut, tentu target PIP untuk menyalurkan dan menyebarkan pembiayaan Usaha Mikro pun akan terhambat. Ibarat efek domino, semua aspek akan terkena dampaknya. 




Selama satu bulan penuh, pelaku UKM yang terpilih mengikuti pelatihan literasi digital diajarkan langsung skill penting dalam berjualan online oleh anak-anak muda yang peduli dengan UMKM seperti Dias Satria - founder Jagoan Indonesia. Nah ada tiga hal yang harus para pelaku UKM kembangkan yakni : 

1. Social Media Handling. Di sini peserta pelatihan akan melakukan penetrasi pemasaran melalu social media Instagram dan bagaimana cara menawarkan produk mereka di e commerce. 

2. Connecting to marketplace. Di sini setiap peserta juga akan diajarkan bagaimana mengoptimalisasi pembuatan akun marketplace, Google Business dan lainnya. 

3. Design packing. Dalam pelatihan ini peserta akan diajarkan membuat desain kemasan agar lebih menarik dan menunjang estetika produk bila dijual secara online. 

Lantas bagaimana hasilnya?

Rofik Purniawati pengusaha Rofikves pemasok jamur putih Semarang dan Yuyun Wahyuni Nadena Hijab Yogyakarta mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti pelatihan ini. Usaha yang dirintis mereka tadinya hanya upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Dengan bantuan kredit Usaha Mikro usaha mereka dapat lebih berkembang dan diterima pasar lokal. Tapi dengan adanya pelatihan literasi digital ini mereka berharap bisnisnya makin berkembang dengan menjangkau skala pasar yang lebih luas. 

Sekedar informasi, PIP merupakan unit organisasi non eselon di bidang pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 

Dalam menjalankan tugasnya PIP menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum melalui penyaluran pembiayaan Usaha Mikro (UMi) dengan memberikan fasilitas pinjaman maksimal Rp 10 juta yang berasal dari dana APBN, hibah serta kerjasama pendaan dan investasi kepada debitur yang selama ini tidak dapat mengakses program pembiayaan dari perbankan dan program Kredit Usaha Rakyat. Untuk memudahkan penyaluran, dana bantuan modal Usaha Mikro disalurkan melalui Lembaga Pembiayaan Bukan bank dengan pola langsung (one step) atau two step melalui lembaga keuangan mikro seperti koperasi atau pegadaian. 

Sejak diluncurkan mid 2017 silam selain pembiayaan, program UMi juga memiliki program pendampingan dan pelatihan UMKM seperti pelatihan literasi digital ini. Bahkan PIP pun memberi kebijakan relaksasi sebagai bentuk dukungan agar pelaku UKM agar perekonomian Indonesia dapat hidup kembali. 

Alhamdulillah ikut senang deh saya. Jadi pengen buru-buru kasih informasi untuk ikut pelatihan PIP ini deh ke teman saya tadi yang mau jualan frozen food. Semoga kita semua mampu bertahan di masa pandemi ini, tetap sehat, selalu optimis menjemput rezeki dan punya kemauan untuk belajar dan beradaptasi. Karena pandemi bukan akhir dari segalanya. Pemerintah pun mendampingi salah satunya melalui pembiayaan Ultra Mikro dan pelatihan literasi digital. So, keep fighting yaaa.... 

30 komentar

  1. Jadi kalau mau daftar ikut latihan PIP ini hubungi kemana dan syaratnya apa aja Mbak?
    Bagus memang ya programnya. Ke kampung saya blm pada tahu nih program ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Melalui pendaftaran dulu teh ke PIP nanti akan diseleksi lagi. Goodluck ya

      Hapus
  2. Wah keren ini programnya. Para pelaku usaha ultra mikro bisa pada naik level dengan pelatihan ini. Aku kepengen deh ikutan. Walopun belom terjun sih ke dunia bisnisnya. Kepen bisa termotivasi dan beneran segera realisasikan bisnis yang sejak lama aku pengen mulai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sambil jalan aja ya teh. Aku juga gitu nih skrg, rintis usaha apa yg bisa dijalanin ya jalanin dulu aja hehe

      Hapus
  3. Bagus ya mba ini programnya, jadi biar para pelaku UKM bisa melek digital karena jaman now semua harus terintegrasi dengan baik secara online kalo gak mau ketinggalan zaman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget, skrg udah jamannya serba digital, bahkan utk jualan aja lebih efisien kalau online ya

      Hapus
  4. Duh, pengen ikut pelatihan kayak gitu, tapi aku bukan pelaku umkm. Cuma punya lapak buku online dan masih belum konsisten jualan.

    BalasHapus
  5. Saya juga sangat ingin mengembangkan usaha. Pandemi ini menghancurkan potensi pasar saya yang lemah karena produk hiburan semata dengan tingkat repeat order yang rendah. Tapi saya pantang menyerah, tetap saja posting dan menambah akun-akun baru di medsos agar orang selalu ingat. Jadi saat ekonomi agak membaik, saya dapat pesanan lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bismillah semoga dilancarkan ya mba, yg penting usaha ikhtiar dan doa ga putus

      Hapus
  6. Alhamdulillah, pemerintah mendampingi pelaku UKM kembangkan usaha di masa pandemi, salah satunya melalui pembiayaan Ultra Mikro dan pelatihan literasi digital. Semoga akan membantu usaha berkembang dan maju

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ya dian keberadaan UMKM semakin diperhatikan pemerintah krn memang roda ekonomi jalan kebanyakan dr industri rumahan

      Hapus
  7. support bangeut kegiatan seperti ini , kita memang dituntut melek tekno emba , siapapun , ga mesti ahli tapi minimal memahami perkembangan zaman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Kita harus beradaptasi dgn setiap perubahan jaman kalau ga mau ketinggalan dan akhirnya mati

      Hapus
  8. Bener banget, pandemi ini bikin ngos-ngosan kalo ga ada usaha sampingan, thx u ya Mbak informasinya, bermanfaat sekali

    BalasHapus
  9. Nice info, sangat bermanfaat sekali loh kegiatan seperti ini, sangat mendukung dan big support untuk para pelaku umkm seperti aku :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah mba Farrah pelaku UMKM juga? Smoga lancar ya mba usahanya dan makin berkembang

      Hapus
  10. Digitalisasi memang membuka peluang lebih besar ya.. Semoga makin banyak pelaku UMKM yang dijangkau PIP ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga pelaku UMKM semua jd melek digital ya biar jualannya laris manis

      Hapus
  11. Keren banget programnya. Ini programnya ini emang saaat pandemi seperti sekarang dimana ruang gerak dibatasi pelaku usaha bajyak terkena imbas apalagi pedagang kecil. Kalau gak bisa menyesuaikan diri ya siap siap tergerus oleh zaman dan keadaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul kak, harus beradaptasi dan mau belajar segala hal baru kalau ga mau tergerus zaman

      Hapus
  12. MasyaAllah... semoga pelatihan literasi digital ini menjadi salah satu oase di tengah pandemi ini buat para pelaku UKM.
    makasih infonya ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba susie juga pelaku UMKM kan ya? Smoga terus bertahan dan berkembang ya mba ☺️

      Hapus
  13. Setuju, pandemi ini memberi dampak bedar di ekonomi, tapi dengan adanya pelatihan umkm begini rasanya ukm akan lebih terdepan dibanding yang lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya padahal roda ekonomi bergerak kebanyakan justru dr bidang industri rumahan ya

      Hapus
  14. Banyak UMKM bermunculan dan pemerintah melalui dinas juga sudah coba melakukan pelatihan seputar penjualan secara online

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga makin banyak pihak pihak yg bersinergi agar UMKM makin berkembang keberadaannya dan maju

      Hapus
  15. Wah, bagus nih pelatihan ini buat adikku yang jualan di desa. Mungkin bisa jadi pembaharuan positif buat usahanya. Daftarnya gimana ini ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba ke website PIP mba atau ke medsosnya utk info lebih lanjut. Smoga adikmu bisa ya jd peserta pelatihan PIP selanjutnya

      Hapus