Mengenali Praktik Money Game dan Bahayanya



Jangan serakah jadi orang. Waspadai iming-iming bonus besar dalam money game. Realistis aja. Pesan ini lengket terus di kepala saya mengingat kejadian penipuan investasi online boleh jadi menimpa salah satu circle kita. Saya tidak bisa menyalahkan. Tinggal ketik saja keyword di Google sedetik kemudian muncul berderet-deret cara cepat untuk kaya. Kurangnya pemahaman tentang money game membuat banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan. 

Ngeri ya. Membayangkan gimana susahnya cari uang ternyata harus hilang dalam waktu singkat bila terperangkap dalam invesatasi ilegal. Itulah sebabnya atas dasar ingin mengedukasi masyarakat yang kerap dijejali berbagai penawaran investasi, APLI - Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia menggelar APLI Talkshow yang berlangsung dari 7 - 9 Desember 2020. Acara ini merupakan bagian dari APLI Convention 2020 yang untuk tahun ini karena dalam suasana pandemi maka digelar secara virtual. Free untuk umum melalui link Zoom, dan Livestreaming di channel Youtube dan IG Live @Apli.id




Di hari pertama, ada dua sesi talkshow yang digelar. Kebetulan saya menyimak materi sesi dua mengenai Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Money Game yang Makin Marak. Dimoderatori Ina Rachman hadir narasumber berikut : 

- Brigjen. Pol. Helmy Santika, SH., SIK., MSi - Direktur Tindak Pidana Eksus Bareskrim POLRI

- Tongam L. Tobing (Ketua Satgas Waspada Investigasi)

- Ir. Djoko H. Komara (Dewan Komisioner APLI)

Praktik Money Game 

Kekayaan merupakan magnet bagi siapapun yang ingin mencari peruntungan dalam direct selling besar maupun yang ingin menyalahgunakan konsep direct selling. Terlebih selama ini banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara money game dan direct selling atau MLM karena mekanisme kerjanya mirip. Menurut pak Tongam sebenarnya kegiatan ini mudah dikenali, karena pada dasarnya ada di rekruitmen member. Sehingga bila tidak ada lagi member yang masuk bisa dipastikan lambat laun kegiatannya pun akan kolaps. 

Nah masalahnya yang terjadi masyarakat ada praktik aji mumpung juga. Biasanya mereka menduga kalau ada yang duluan masuk jadi member dialah yang bakal dapat untung banyak. Jadi gapapa deh ada untung biarpun kecil, lain halnya kalau tidak ada bagian baru deh ribut. Kemana pemerintah sih? 

Kondisi ini tentu menyulitkan pemerintah karena tidak adanya laporan yang masuk. Padahal kalau dilihat dari kerugian pemerintah dari tahun 2009 - 2019 angkanya sangat fantasik. Kerugiannya mencapai 92 Trilyun, itupun yang masuk proses hukum. Yang tidak masuk laporannya bisa jadi lebih banyak lagi. Eimmm... 

Sebagai masyarakat biasa kita memang harus hati-hati dan waspada selalu. Ada berbagai modus investasi ilegal seperti Pandawa usaha sejenis koperasi simpan pinjam yang bisa memberikan bunga 200 persen setahun. Atau ada yang ingat dengan First Travel? Logikanya di mana koq bisa-bisanya biaya umroh hanya 10 juta sedangkan standarnya aja sekitar 20 juta. Nah, rupanya kekurangannya itulah yang diambil dari peserta yang datang belakangan untuk memberangkatkan Umroh peserta yang lebih dulu masuk. Akhirnya lama-lama makin numpuk dan korbannya pun makin banyak. 

Source : FB Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia

Menurut pak Tongam, korban penipuan investasi ilegal rupanya tidak melihat dari tingkat literasi maupun akademiknya. Tapi dari keserakahan which is tergiur ingin cepat kaya tanpa usaha keras. 

Beliau kemudian menyampaikan beberapa permasalahan investasi ilegal yang bisa kita cermati : 

- apakah perusahaan itu menjanjikan keuntungan besar dalam waktu cepat, 

- apakah perusahaan itu menjanjikan bonus bila ada perekrutan anggota baru (member get member)

- apakah perusahaan itu memanfaatkan tokoh agama/public figur untuk menarik minat investasi

- apakah perusahaan berani menjamin klaim tanpa risiko

- bagaimana legalitasnya, apakah tidak memiliki izin kelembagaan dan izin usaha sama sekali, atau memiliki izin kelembagaan tapi tidak mempunyai izin usaha, atau memiliki izin kelembagaan dan izin usaha tapi melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izinnya. 

Tidak heran makanya bila banyak yang terjebak dalam penipuan investasi ilegal. Secara modusnya banyak sekali. Ada yang hanya like postingan instagram dengan sistem penjualan langsung bisa dapat poin, ada jasa isi ulang pulsa dengan memberikan bonus berjenjang, ada modus membantu sesama, modus penjualan e-book, hingga modus belanja online. 



Kekurangpahaman masyarakat akan serba serbi investasi ditunjang tergiur keuntungan banyak menjadikan mereka target empuk bagi pelaku penipuan investasi ilegal. Apalagi saat pandemi begini, masanya susah cari uang, ketika ada kesempatan sedikit bisa cari untung dengan gampangnya masuk perangkap.

Tapi kita jangan kuatir, rupanya pemerintah telah membuat Satgas Waspada Investasi yang berasal dari 13 kementerian. Dengan diketuai OJK tugas SWI mengkoordinir pelaksanaan tugas sesuai kewenangan instansi masing-masing sekaligus memberikan upaya perlindungan konsumen dan masyarakat serta mengkomunikasikan penanganan dengan instansi terkait. Jadi di sini tugas SWI tidak melakukan proses penegakan hukum, hanya pencegahan dan penanganan ya gaesss... 

So far, pencegahan yang dilakukan SWI selama ini sudah dilakukan melalui berbagai cara, diiantaranya melalui berbagai kegiatan, misalnya edukasi seperti agenda APLI Talkshow kali ini. Sedangkan tindakan penanganan diantaranya dengan mengumumkan siaran pers untuk pemblokiran akun/aplikasi pelaku sebelum korban jatuh makin banyak. 

Tongam menyayangkan penegakan hukum di Indonesia masih belum tegak lurus padahal dari segi perangkat hukum sudah memadai. Ada KUHP, UU Perdagangan, UU Perlindungan Konsumen, UU PBK. Untuk itu sosialisasi edukasi menjadi kunci untuk mengatasi maraknya praktik money game di sekitar kita. 

Himbauan kepada Masyarakat : 

Kenali 2L yaitu Legal Formil dan Logisnya 

Jadi bila ada yang menawarkan satu produk investasi kita wajib menanyakan Legal Formilnya misal surat iijin usaha. Kemudian gunakan logika, masuk akal atau tidak pemberian bonus dan komisi yang ditawarkan. 

Mengenali Praktek Money Game dan Bahayanya 

Berinvestasi merupakan ikhtiar untuk mendapatkan rezeki berlebih. Tapi jangan sampai tertipu. Kita harus cerdas menentukan kemana uang kita akan dialokasikan. Apakah uang kita nantinya masuk ke praktik money game atau bukan? 

Ir. Djoko H. Komara (Dewan Komisioner APLI) menyampaikan biasanya praktik money game menganut skema piramida sedangkan dirrect selling menganut sistem MLM yang benar.  Ada tiga kategori yang dapat kita kenali apakah perusahaan tersebut pelaku money game atau bukan : 

1. Lihat dari sumber bonusnya. Biasanya direct selling akan memberikan bonus dari penjualan barang sedangkan skema piramida akan memberikan bonus dari perekrutan anggota. 

2. syarat bonus. Kalau direct selling akan memberikan bonus bila ada penjualan barang, sedangkan bila bonus diberikan ketika anggota bisa merekrut anggota baru waspadalah. Bisa dipastikan itu adalah money game. 

3. jika kegiatan rekruitmen dihentikan apa yang terjadi. Logikanya kalau kegiatan rekruitmen dihentikan bonus tetap berjalan terus. Beda dengan skema piramida yang menghentikan bonus atau lambat laun menurun bila tidak ada rekruitment. 

Bisa disimpulkan, praktik money game artinya mereka tidak melakukan penjualan barang. Cara kerjanya hanya rekruitment anggota aja!

Nah untuk itu ada 8 poin untuk memastikan apakah sebuah perusahaan direct selling itu legal atau tidak ? 

1. Cek apakah ada produknya? 

2. Apakah komisi dibayarkan pada penjualan produk dan bukan pada uang pendaftaran? 

3. Apakah penekanan pada penjualan produk bukan pada peringkat? 

4. apakah tidak ada korelasi langsung antara jumlah yang direkrut dan kompensasi? 

5. jika rekruitment dihentikan hari ini apakah peserta masih bisa menghasilkan uang?

6. apakah ada kebijaksanaan pengembalian produk yang rasional? 

7. Apakah produk memiliki nilai pasar yang wajar? 

8. Apakah ada alasan yang menarik untuk membeli? 

Akibat yang ditimbulkan dari praktik money game memang luar biasa. Sejarah mencatat peristiwa MMM di Rusia tahun 1990- 1994 yang menyebabkan sekitar 10 sampai 20 juta korbannya jatuh miskin dan 50 diantaranya melakukan bunuh diri akibat depresi. Pelakunya Sergie Mavrodi melakukan skema Ponzi dengan baju sosial financial network atau pendanaan bersama. 

Dari kejadian tersebut jelas siapa yang paling merasakan dampaknya. Korban utama money game adalah masyarakat umum, sedangkan industri penjualan langsung hanya merupakan korban sekunder yang mendapat dampak terhadap rusaknya image. 


Alhamdulillah, APLI selaku wadah yang menaungi perusahaan-perusahaan direct selling di Indonesia turut berperan aktif dalam pasal-pasal anti skema piramida di UU Perdagangan. Bekerjasama dengan POLRI peran APLI sangat membantu sekali dalam memerangi praktik money game yang semakin marak. 

Semoga ke depannya wawasan masyarakat semakin bertambah sehingga penipuan-penipuan berkedok investasi dapat dicegah sedari awal. Bagaimanapun perempuan, sebagai sosok ulet yang sedianya ingin membantu mencari rezeki melalui bisnis direct selling tapi nyatanya banyak dari pihak perempuanlah yang jadi korbannya. Waspada selalu!!!


 



32 komentar

  1. Nah setuju ini, jangan mentang2 efek pandemi ekonomi susah..kita terjerumus ke lubang money game yang menggiurkan padahal bikin sengsara ya kan..

    BalasHapus
  2. Money game ini emang ngeri sih Mbak akupun selalu menolak tawaran investasi dengan iming-iming laba besar dan cepat...semoga masyarakat kita makin bijak dna pintar ya

    BalasHapus
  3. Bener nih kudu teliti banget kalau mau investasi gitu. Sekarang modusnya makin variatif dan sering menyasar generasi baby boomer yg baru kenal gadget dan baru menerima uang pensiun. Ada beberapa kenalan bapakku yang kena tuh.

    BalasHapus
  4. TFSba..saya yg sebelumnya apriori terhadap direct selling jadi lebih terbuka pikirannya membaca post ini..

    BalasHapus
  5. Waspadalah, memang harus selalu waspada terhadap money game gitu ya mba. Beberapa kali ditawari bisnis, tapi kalo yang rekruting dapat bonus kudu dicurigai donk yaa... Hmmm harus jeli terhadap berbagai bisnis berbasis jaringan nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mba..kita memang harus jeli, waspada dan hati2 ya..jangan sampai terjerumus dalam money game itu..

      Hapus
  6. Iya nih serem bngt dulu hampir pernah ditawarin nih mba waktu kerja dulu.. untungnya gak jadi ikut.. tergiur sih sama bonus yg di didapat gak sadar klo itu money game

    BalasHapus
  7. Informasinya lengkap banget mba jadi banyak tahu tentang money game dan kita bsa berhati2 agar tidak tergiur dengan laba besar saja

    BalasHapus
  8. ya bener banget mbak money game sekarang tambah marak aja. dan kita harus sangat ebrhati2 djuga agar tidak terjebak. banyak eluang yang menggiurkan tapi kita juga ahrus meneliti dulu kebenaran dan sistemnya

    BalasHapus
  9. acaranya bagus banget, penuh informasi bermanfaat buat aku yang masih belum tau ciri money game

    BalasHapus
  10. mlm yang tidak jelas biasanya tidak transparan dalam memberi informasi kepada calon member dan terlalu banyak iming-iming.

    BalasHapus
  11. Salah satu yang ditakuti dari MLM itu ya memang money game itu sih, waswas banget. Adanya postingan ini tentang APLI jadi ada pencerahan.

    BalasHapus
  12. Intinya jangan mudah percaya dengan yang menjanjikan keuntungan banyak ya mbak. Harus cek ricek dulu jelas apa nggak reputasi perusahaan investasinya. Perlu lebih aware memang lagi pandemi gini banyak yang butuh dana.

    BalasHapus
  13. Untuk menghindari terjebak bisnis money game, oleh karenanya perlu
    adanya pemahaman secara kritis serta
    Perlu memeriksa latar belakang perusahaan yang menjanjikan investasi juga ga melewatkan untuk verifikasi secara detail

    BalasHapus
  14. aku kok ga kepikiran googling "cara cepat kaya", LOL ...
    kalo iming-iming investasi mudah, imbal hasil besar dalam waktu singkat lebih baik dihindari, deh! mana ada seperti itu, malah terjebak money game.

    BalasHapus
  15. alhamdulillah ada edukasi semacam ini jadi bisa jaga diri dan hatihati ya Mba. banyak yang mengimingimingi mewah mewah untung aku nggak tergiur pernah mau kejebak juga sih

    BalasHapus
  16. Hal ini salah satunya terjadi, karena masih banyak masyarakat tergoda iming2 besar tanpa kerja yang jelas. Daripada ujung2nya nggak menghasilkan apa pun, kita perlu pintar-pintar memilih mana yang beneran bisnis atau sekadar money game.

    BalasHapus
  17. pengalaman pribadi dulu semasa zaman kuliah di ppak, banyak banget kawan yang kena money games suatu perusahaan terkenal di palembang. berusaha menyadarkan tapi malah dimusuhin hikz :'( akhirnya kan beneran kejadian ownernya ketangkap polisi baru percaya

    BalasHapus
  18. Mayoritas masyarakat kita masih tergiur dengan keuntungan besarnya dulu daripada ngecek 2L itu. Langkah yang diambil APLI bisa mengurangi investasi bodong Indonesia deh.

    BalasHapus
  19. Banyak tuh tawaran praktek money game, kadang masyarakat yang kurang ngerti bisa langsung tertarik, padahal bahaya banget.

    BalasHapus
  20. Akutuh juga kesel dengan praktik money game mbak. Kadang temen sendiri nawarin itu, dan kalau kita nolak jatuhnya ada perasaan gak enak bgt. Tapi kalau gak ditolak, malah kitanya yang rugi bombay.

    Pokoknya, urusan money game jangan mudah tergiur dengan iming2 nominal besar. Ntar bukannya untung malah rugi. Kan syedihhhhh :(

    BalasHapus
  21. Semoga saja y gak Ada lagi praktek money game berkedok MLM bawa jelek org2 yg didalammnya y mba...dn Kita mudah2an gak pernah kena

    BalasHapus
  22. Ngeri yah mba dengan banyak nya praktek money game sekarang ini. Fix deh mesti waspada jangan sampai tergiur iming2 keuntungan yang tinggi. Kenali dengan benar yah mba.

    BalasHapus
  23. Aamiin turut mengaminkan agar masyarakat Indonesia makin jeli lagi dan nggak gampang dibodohi. Emang jujur di daerah-daerah masih minim banget mba edukasi semacam ini.

    BalasHapus
  24. Duh serem banget ya mbak, sepupuku pernah nih kena money game (Investasi Online) beberapa bulan pertama dia dapat untung besar lanjut dia Investa dengan nominal yang besar dan ternyata zonk, dia rugi sampai puluhan juta :(

    BalasHapus
  25. Aku pernah mengalami ini, kak..
    Iming-imingnya jelas bikin kita semua tergoda sama benefits yang diperoleh, entah kapan. Yang pasti, kami sudah keluar uang modal di depan dulu dalam jumlah besar.
    Heuhuee...
    Sedih banget.

    BalasHapus
  26. Nah bener ini perlu riset n kroscek ya ka agar tidak mudah tergiur yg bisa jadi malah bikin nelongso

    BalasHapus
  27. Semoga makin cerdas yah supaya masyarakat Indonesia tidak merasa dibodohi sama money game

    BalasHapus
  28. Aamiin mudah-mudahan masyarakat Indonesia termasuk aku nih makin terbuka wawasannya terhadap praktik money game kaaya gini supaya engga gampang terjebak investasi bodong dg iming2 uang besar scr instan

    BalasHapus
  29. Edukasi sprti ini emang penting yah mba skrg lg marak tuh money game palagi di bidang investasi jd kudu Hati2 emang

    BalasHapus
  30. Money game ini sangat membahayakan ya, namun sangat menggiurkan bagi yang tidak paham.

    BalasHapus
  31. Aku jafi ingat ucapan seorang pengusaha sukses, ternyata LLM yang nenggiurkan itu termasuk money game loh. Dengan iming-iming tiap naik level dengan menarik downline kita akan dapat uang yang gak maduk akal. Serem ya

    BalasHapus