Bidan, Sosok Kartini Pendamping Ibu Dalam Pemenuhan Nutrisi Bayi dan Balita yang Bebas dari Susu Kaleng

RA Kartini adalah icon emansipasi perempuan yang berpengaruh besar bagi kaum wanita zaman sekarang. Dan di jaman ini kalau saya sematkan bahwa Bidan sosok Kartini pendamping ibu dalam pemenuhan nutrisi bayi dan balita yang bebas dari susu kaleng bagaimana menurut pendapat teman-teman?
Tidak bisa dimungkiri dalam gambaran benak banyak ibu kental manis merupakan susu penuh gizi yang layak dikonsumsi anaknya. Tidak tanggung-tanggung, dalam survey yang dilakukan YAICI ditemukan fakta ada balita yang mengkonsumsi kental manis sampai satu hingga gelas perhari. 

Dan yang memprihatinkan, dalam temuan sepanjang 2020 diketahui wilayah Bogor dan Tangerang Selatan yang - kalau boleh saya bilang - daerah elit dan teredukasi nyatanya masih ada balita yang mengkonsumsi kental manis karena mudah dibeli di warung terdekat. Kebiasaan anak mengkonsumsi kental manis memang tidak bisa sepenuhnya salah orang tua khususnya ibu. Jujur, waktu saya kecil susu merupakan minuman mewah sehingga kalau bisa minum kental manis rasanya saya lebih pintar dari anak lain hehehe... Dan memang, iklan-iklan yang beredar selama satu abad terakhir ikut membentuk persepsi para ibu bahwa kental manis adalah susu yang bagus untuk pertumbuhan dan layak diminum bayi dan anak.
Persepsi lain bahwa kental manis adalah susu nyatanya berasal dari tenaga kesehatan yang salah mengedukasi masyarakat. Angkanya cukup tinggi juga yakni 18% (13% berasal dari petugas puskesmas dan 8% berasal dari dokter atau bidan atau perawat). Sehingga sebagai garda terdepan di sektor kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, maka perlunya peranan tenaga kesehatan untuk memberi informasi yang benar dan mengedukasi masyarakat tentang buruknya kental manis bagi tumbuh kembang bayi dan anak yang akan berdampak pada buruknya kualitas SDM di masa depan.

Secara umum tugas Bidan adalah membantu dan mendampingi perempuan di masa kehamilan hingga persalinan. Banyak ibu yang mempercayakan persalinannya dengan bantuan bidan karena pendampingannya lebih personal dan minimal tindakan medis yang menyertainya. Sungguh kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi sangat tergantung pada peran bidan. 

Untuk itu YAICI sebagai lembaga yang concern pada program kesehatan dan aktif menyuarakan dampak buruk kental manis menggandeng IBI (Ikatan Bidan Indonesia) untuk sama-sama mengedukasi masyarakat dan memberikan informasi yang benar bahwa kental manis bukan susu melainkan sirop beraroma susu melalui webinar virtual.
Webinar yang bertepatan dengan moment peringatan Hari Kartini berlangsung pada 27 April 2021 silam dihadiri kalangan ibu bidan dari berbagai daerah. Topiknya "Peran Bidan dalam Pemenuhan Nutrisi Bayi dan Balita yang Bebas dari Susu Kaleng" yang dihadiri narasumber berikut: 

1. Hj. Yani Purwasih selaku Ketua IBI PD Provinsi Banten 
2. Lilis Suryani selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan dan Tangerang Selatan 3. Arif Hidayat selaku Ketua Harian YAICI 
4. Kang Maman Suherman seorang pegiat literasi selaku moderator acara. 

Pentingnya Asupan Gizi 

Flash back. RA Kartini meninggal beberapa hari setelah persalinan putranya di usianya yang ke 25. Masih muda belia banget ya dan kabarnya pahlawan perempuan ini tidak sedang sakit apapun. Dari banyak referensi diketahui beliau terkena pre eklamasia atau tekanan darah tinggi tanpa gejala. 

Saya bisa memahami, saat itu boleh dibilang ilmu kesehatan belum memadai, obat masih susah ditemukan, dan faktor gizi baik juga masih rendah. Mengingat begitu pentingnya asupan gizi terhadap perkembangan kesehatan bayi sampai dewasanya kelak maka seorang ibu tidak boleh mengabaikan pemberian gizi berkualitas dan tepat. Karena gangguan zat gizi anak di masa golden periode dapat mempengaruhi kualitas kehidupan selanjutnya.
So salah besar bila seorang ibu baru mulai mengkonsumsi makanan bergizi sejak bayi lahir. Justru dimulainya dari 1000 Hari Pertama Kelahiran yang dimulai saat ibu diketahui hamil. Untuk kecukupannya gizi seimbang bisa melihat kembali "isi piringku" dimana dalam satu piring berisi !/4 nasi atau karbo lain, 1/4 lauk atau protein lain, 1/4 sayuran dan 1/4 buah. 

Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil : 
1. memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin 
2. mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal sehingga diharapkan kehamilannya baik dan aman 
3. membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu 
4. mengatasi permasalahan dalam kehamilan 
5. ibu hamil memperoleh energi yang cukup untuk persiapan menyusui bayi saat lahir kelak. 

Masalah lain dapat timbul bila gizi tidak dapat dipenuhi ibu misalnya gangguan pertumbuhan yaitu stunting. Mulai dari berat badan bayi lahir rendah, proses meng-ASI-hi ekslusif kurang hingga kurangnya pengetahuan sewaktu pemberian MP ASI yang tidak benar hingga salah memberikan susu pertumbuhan dengan kental manis.
Ya, susu terbaik adalah ASI atau air susu ibu. Selain Asi ada Susu sapi segar, susu UHT, susu pasteurisasi dan susu bubuk. Namun kental manis tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi anak apalagi batita. Kental manis merupakan sirop beraroma susu yang tinggi kandungan gulanya sehingga kalau diminum bukannya sehat malah justru berdampak pada kesehatan bayi dan anak. Diantaranya gigi yang keropos karena keseringan minum manis, obesitas dan terkena risiko penyakit tidak menular sampai stunting. 

Ingat, Kental manis sebaiknya dikonsumsi untuk orang dewasa dan dijadikan pemanis atau topping saja dalam makanan dan minuman. Bukan untuk bayi dan anak ya.

1 komentar

  1. Semoga ya dengan diadakan webinar ini para ibu-ibu dapat melek lagi bahayanya SKM diberikan utk bayi dan balita dikonsumsi sehari-hari. Dukung terus sosialisasi yang dilakukan YAICI dan peran bidan

    BalasHapus