Legal Expo 2021, Wujud Kontribusi IDLC dan Iluni FHUI 1991 untuk Masyarakat





Penutupan Legal Expo 2021 sukses membuat mata saya berkaca-kaca. Bagaimana tidak, melalui visi dan misi yang diusungnya, IDLC membuktikan bahwa belajar hukum itu menarik dan menyenangkan. Gak heran kalau gelaran Legal Ekspo 2021 hasil kerja bareng IDLC dan Iluni FHUI 1991 mendapat Rekor MURI. 

Penghargaan Rekor MURI diberikan untuk kategori Pameran Hukum Secara Daring dengan Narasumber Terbanyak dari Satu Angkatan Satu Jurusan. Salut banget dengan kekompakan Iluni FHUI 1991 yang mengadakan peluncuran buku "Antologi Untaian Mutiara Hukum Lintas Praktik dan Sektor",  38 sesi Webinar, 48 sharing sessions dan 50 podcast 👍😍




Narsumnya juga ga main-main, gaess. Mereka adalah para pakar dari beberapa lawfirm terkemuka di Indonesia, inhouse council dari beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia, enterpreneur, profesional dan diaspora. Dan mereka semua merupakan alumni FHUI 1991. 

Oiyaa, acaranya digelar secara virtual dan bisa diikuti secara gratis oleh siapapun, baik dari kalangan praktisi hukum, mahasiswa fakultas hukum, ataupun masyarakat umum. Dari update terakhir, pesertanya ada lebih dari 2.200 orang dimana sebagian besarnya adalah mahasiswa Fakultas Hukum dari Sabang sampai Merauke. Luar biasa! 

Peran Legal di Berbagai Sektor 
Dalam Legal Expo 2021, ada beberapa materi yang saya ikuti dan pemaparannya gampang dicerna otak saya yang overload mikirin sale 11.11😅  Saya baru tahu lho peran seorang Legal Bank Syariah rupanya lebih njlimet dibandingkan Bank Konvensional. 

Dari pemaparan Irdanuraprida Idris, S.H, M.M, seorang dosen, praktisi Perbankan Syariah dan tergabung dalam Associate Trainer Mualamat Institute, nyatanya untuk menjadi seorang Legal di Perbankan Syariah harus memahami dan menguasai hukum Islam. Ia memberi contoh kejadian seorang nasabah suatu Bank meninggal dunia. Nah, peran Legal Perbankan jadi saling terkait dengan hukum waris.  




Soal jenjang karir jangan kuatir. Tugas Legal Perbankan Syariah ga cuma berurusan dengan berkas dan administratif aja, tapi dia juga seorang penasehat Direksi. Nah, tercerahkan deh hihihii.... 

Wawasan saya juga makin bertambah di sessi meet and greet bareng Katherina Grace, S.H yang saat ini bekerja sebagai Corporate Secretary PT. Bank Permata, Tbk dan juga menjadi Ketua Umum Indonesia Corporate Secretary Association. 

Memiliki latar belakang bidang hukum, membuat pekerjaannya yang mengurusi tata kelola perusahaan tidak bisa dipandang remeh. Ingat kan kejadian saat krisis moneter tahun 1998 lalu membuat banyak Bank yang terpaksa harus rontok?
 
Nah di sinilah peran GCG (Good Corporate Governance) sangat diperlukan untuk membuat kepercayaan masyarakat tetap ada dan meningkatkan kualitas perusahaan itu sendiri. Karena GCG inilah yang mampu mengatasi jika ada pelanggaran dalam perbankan seperti pemberian batas kredit maksimum, tidak adanya transparansi kepada nasabah dan adanya penyalahgunaan kekuasaan pemegang saham dalam mengatur kegiatan operasional.




Dan hati saya sempat campur aduk ketika mendengar cerita-cerita seputar penegakan hukum. Ada cerita soal seorang anak maling sepeda tetangganya. Setelah tahu akar permasalahannya Hakim menghukum si anak untuk membersihkan halaman rumah tetangganya tersebut dan harus mencium tangan bapak tetangga selama enam bulan-bulan.

Ada lagi cerita Pratiwi Sutowo, S.H yang mengemban tugas di bidang charity for humanity di Belanda. Profesinya itu mengharuskan ia harus gesit turun ke lapangan di benua hitam. Berbekal modal hanya bahasa Inggris gak kebayang deh saat ia dilatih untuk mendengar  bunyi bom dan menganalisis bentuk suaranya keluar dari alat jenis apa saat ia ditugaskan di Ukraina dan Afghanistan. 

Whoaaaa, that's why pekerjaan dalam bidang hukum itu sifatnya dinamis. Karena sebagai seorang praktisi hukum mereka harus bersinggungan dengan banyak pihak. 

Boost Your Career, Advance Your Studies, Expand Your Network
Jadi untuk para mahasiswa yang saat ini lagi di persimpangan, merasa salah jurusan misalnya, plis, jangan kecil hati. Ada banyak peluang dan potensi. Kuliah di Fakultas Hukum ga melulu karirnya harus jadi Hakim, Lawyer atau Notaris. Di luar negeri pun ada banyak peluang. 

Nah di sessi bareng Joseph Tobing, S.H, LL.M, teman-teman yang ketinggalan Webinar "Daya Saing Global Sarjana Hukum di Indonesia" masih bisa menyimak melalui channel Youtube IDLC ID ya. 




Intinya, tidak ada hal yang instant. Semua butuh proses. Latih mental dan ketangguhan itu penting banget diterapkan. Orang pintar ada banyak tapi yang memiliki mental tangguh dalam menghadapi tekanan pekerjaan gak banyak yang memiliki. 

Buat yang berminat berkarir di luar negeri, Joseph Tobing yang saat ini berkarir  sebagai Head of Legal, Contracts & Compliance, Borr Drilling Limited, London, berpesan, "jangan mudah menyerah. Kalau ada satu pintu tertutup cari lagi pintu lain karena masih banyak yang terbuka. Tidak perlu kecil hati jika bolak balik melakukan kesalahan. Karena kesalahan bukanlah hal yang tabu."

Dan, ditambahkan Erri Chairiyah, S.H, LL.M, seorang diaspora yang bekerja di Belanda sebagai Compliance Advisor Rabobank Nederland, "kuasai minimal satu bahasa asing selain bahasa Inggris, perdalam skill, komunikasi dan ekplor networking."

"Jangan batasi diri. Jangan pernah berpikir kalau lulusan Sarjana Hukum harus bekerjanya di bidang hukum juga. Ambil setiap peluang yang ada," kata Deddy Happy Hardy, S.H yang saat ini fokus pada usahanya yang bergelut di bidang kapal tongkang. 

Menjadi bagian dari alumni FHUI 1991, para narasumber sepakat mengenai pentingnya ikut organisasi di bangku kuliah. Karena di sinilah karakter mahasiswa terbentuk dan karakter itulah yang nantinya bakal digunakan dalam dunia kerja.  

Rizal Ariansyah, S.H, M.H, yang kini berkarir sebagai Direktur Keuangan, Manajamen Risiko dan Umum PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) menambahkan, betapa pentingnya melibatkan ridho orang tua dan selalu libatkan Tuhan dalam semua aktivitas. Latih diri untuk menjadi orang yang bermanfaat dan punya kontribusi dimanapun berada. 

"Bekerja untuk ibadah adalah highest level sesungguhnya, jangan jatuh cinta pada 'kursi'. Sebab itu semua bisa diambil kapan saja," tekannya. 

Dr. Eva Achjani Zulfa, S.H, M.M yang kini menjadi dosen tetap FHUI dan Yanne Sukmadewi, S.H, K.N, M.H seorang General Counsel, PT Paragon Technology and Innovation mengatakan, nikmati masa-masa belajar dari berorganisasi selama kuliah. Setelah masuk dunia kerja, jangan berhenti belajar dan teruslah membangun networking. 

Lain lagi pesan dari David Siahaan, S.H, LL.M yang saat ini berkecimpung sebagai Lawyer pasar modal dan founder SIAR Lawfirm, "Jangan males baca, kalau mau jadi Lawyer." 

Singkat, padat, jelas dan jlebbb!!!! hahahaha...


 

Irma Devita, S.H, M.Kn seorang Notaris & PPAT di Jakarta yang juga penulis buku dan founder IDLC menyampaikan, "bila ada fasilitas dari orang tua adalah sebuah privillege yang harus disyukuri. Tapi orang tua saya mendidik saya secara mandiri dan itulah yang membuat saya menjadi orang yang tahan banting."

Baik Irma maupun Katherine Grace sepakat, bahwa apapun badai yang kita hadapi tetaplah bersikap profesional dan kepala dingin. Jangan pernah mencampuradukkan masalah pribadi dalam dunia pekerjaan. Karena itulah yang akan membekas di benak orang. 

Sarannya buat yang lagi menggalau mau kerja apa nanti, Irma berpesan, "tetap fokus saja selesaikan kuliahnya dulu. Tidak ada ilmu yang sia-sia. Setiap bidang ilmu pasti bermanfaat." 

Pearl Reunion FHUI 1991
Aah, masih belum bisa move on saya. Salut banget dengan kekompakan Iluni FHUI 1991 yang sukses membuat acara reuni bukan sekedar ajang pamer dan hura-hura saja. 




Sebagaimana disampaikan Sakurayuki, acara Legal Expo 2021 merupakan bagian dari program Together For Good (bersama untuk kebaikan) untuk memperingati pearl reunion FHUI 1991. 

Adapun program Together For Good diwujudkan dalam rangkaian kegiatan mulai dari menanam pohon, berbagi pupuk dan sembako, memberdayakan warung-warung kecil dan guru honorer, mengadakan toren air bersih dan menyediakan voucher pendidikan untuk 4.000 siswa sekolah. 

"Kira-kira lebih dari 25 tahun setelah lulus dari FHUI, para alumni FHUI 1991 telah berada di puncak karirnya, now, it's time to give back!," jelas Sakurayuki. 

Untuk itu, dalam kegiatan Legal Expo 2021, setiap peserta yang mengikuti webinar selain mendapat ilmu baru dari para expert dalam dan luar negeri, juga berkesempatan magang di berbagai BUMN, kantor notaris dan lawfirm terkemuka, mendapat info beasiswa luar negeri dan berkesempatan membangun relasi dan koneksi dengan para alumni FHUI 1991. 

Mantap. Ditunggu kegiatan selanjutnya. Semoga alumni FHUI 1991 tetap solid 💪😍


Tidak ada komentar