Selama 30 tahun terakhir sejak yayasan Care Indonesia berdiri di tahun 1967, kampanye global mengenai kekerasan terhadap perempuan marak didengungkan. Sebab itu, kesadaran publik untuk mencegah kekerasan perempuan juga semakin meningkat.
Tapi tidak dapat dipungkiri, selama pandemi kekerasan perempuan mengalami peningkatan hingga 4 kali lipat. Dari catatan tahunan Komnas HAM diketahui sekitar 300 ribu kekerasan seksual pada perempuan sepanjang tahun 2020. Sehingga tidak ada ruang aman untuk perempuan karena di rumahlah justru prosentase tertinggi terjadinya kekerasan terhadap perempuan.
Pemicunya adalah tekanan ekonomi dan psikologis yang menempatkan perempuan di posisi rentan dan memperburuk ketimpangan gender karena masih adanya budaya patriarki di Indonesia.
Dalam rangka kampanye internasional 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan atau 16 Days Of Activism, yayasan Care Indonesia kembali menggelar kegiatan selama 16 hari berturut-turut. Periode 16 hari ini dijadikan momen untuk melaksanakan berbagai aksi meningkatkan perhatian masyarakat maupun pemerintah untuk mencegah dan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.
Adapun setiap tahunnya, rangkaian kampanye 16 Dayf Of Activism berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.
Menandai rangkaian kampanye 16 Days Of Activism Yayasan Care Indonesia dan UN Woman menggelar webinar virtual melalui zoom dan live streaming di youtube yayasan Care peduli Indonesia pada Kamis, 25 November 2021.
Kasus kekerasan terhadap perempuan pada 2020 mencapai 299.911 menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan. Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 25 November 2021 menjadi kampanye untuk mencegah dan menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Komnas Perempuan bakal menggelar Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan mulai dari 25 November dan bakal ditutup pada Hari HAM Internasional 10 Desember 2021.
Baca selengkapnya di artikel "Tema Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 25 November 2021", https://tirto.id/glD8
kekerasa berbasis gnder masih menjadi tantangan dan hambatan dalam mengatsi kemiskinan. 30 tahun sejak kampanye global, kesadaran ublik mencegah kekerasan semakin meningkat. ta[i tidak dapat dipungkiri kekarasan dan pandemi eningkat. mencatat 2020 ada peningkatan 4 kali lebih kekerasan pada perempuan. itu yg tercaat dan dilaporkan
satu dari 3 perempuan 15 - 40 pernah mengealmi kekerasaan fisik dan seskual dlm hidupnya. ini angka luar biasa yg harus mendapat perhatian. tekanan ekonomi dan psikilofi s menjadi pemicu kekerasan dlm rumah tangga dan keluarga. kekerasan sebaenarny gambaran relasi kekuasaan yg timpang beakar dr sosial kultural dan menjadi pebenaran dsikap
ubah narasi peran media menjadi tema kampanye krn sekalipun pemberintaan mengenai kekerasn cukup banyak dan meningkat tapi hal yg lurang diulas adalah keterkaitan lelerasm perempauan dgn sexicym dan ketidak seertaan gender. upaya mencegeh dan bersuara dan mengambil sperubahan termasuk media.
Perlu diubah mindsep, empati dan dukungan terhadap penyutas. suatu hari kelak narasi ttg perempuan tidak lagi menjadi korban tapi setara dan berdaya bebas daeri ketakutan.
Percaya tidak, dari kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak sangat tinggi? Dikutip dari ***
peran media adalah katalis atau perubahan memberikan perspektif berbeda sehingga dapat membuat pengambilan kepuatusan berbeda
polisi menjawab ada wanita ditemukan mengenakan cd. motifnya bunga bunga warna merah. berita ya drilis ditemukan mayat manita
industri media harus bisa mereportasi akurat repotrase tapi uta adap resktif lain yang mengubah narasi. penting bagi kita mmehami lewat framing berita dan proporsi narsum lelaki dan perempuan senjang. menguatkan apa itu jurnalisme ramah gender yaitu jurnalis yang meyoroti kesenjaganan dan
proses penulisan sampai terpublish harus memilki perspektif yang sama, yg tanggug jawab pimred sehigga sensitivitas harus dari bawah sampai atas.
langkah
tidak hanya pemain cantik, film lola amaria yg penting karakter.
komitmen veryanto sitohang membuka pintu seluas luasanya dengan medai memperjuangkan korbann sduah terlalu banyak. kalau ingin mengubah lewat rancangan uu yg tidak hanya berharap
engenakan cd warna merah bunga bugna
Tidak ada komentar