Menjaga Adab dan Etika Ketika Ditraktir



Halo teman-teman!

Pernah nggak sih kalian diajak makan sama teman atau kerabat yang berniat mentraktir? Rasanya senang banget, ya! Tapi, pernahkah teman-teman merasa bingung harus memilih menu apa saat ditraktir? Naah ternyata ada hal penting yang perlu diingat: adab ketika ditraktir. Yuk kita bahas lebih lanjut.

Menghargai Niat Baik dengan Pilihan yang Bijak

Coba bayangkan, deh, saat teman-teman diundang ke pesta ulang tahun sahabat dan diberi kesempatan untuk memilih hadiah dari sekumpulan barang. Tentu saja, kita akan memilih hadiah yang sesuai dengan tema pesta dan tidak berlebihan, kan? Saya membuat analoginya seperti itu juga saat ditraktir makan. 

Ketika ada yang mentraktir, itu berarti mereka ingin berbagi kebahagiaan dengan kita. Menghormati yang mentraktir dengan memilih menu yang sederhana adalah tanda penghargaan.

Misalnya saja, saat teman-teman diundang makan di restoran oleh teman yang baru saja mendapat bonus.

Nah, sebelum memesan coba deh kenali situasi dan kondisi teman yang mentraktir kita. Kira-kira dia lagi dalam kondisi keuangan yang bagaimana, ya? Kalau kita tahu bahwa dia mentraktir dengan penuh kebaikan hati meski budget terbatas, kita jadi lebih bijak memilih menu.

Saya sendiri biasanya memilih menu yang wajar, tidak terlalu mahal, tapi tetap enak. Misalnya, kalau di restoran fancy, pilih menu yang standar, jangan yang termahal. 

Tak jarang saya meminta dipilihkan saja menunya agar ia bisa memperkirakan sendiri berapa batasan budgetnya. Dengan cara begini baik yang mentraktir maupun yang ditraktir tidak perlu merasa kuatir menyinggung perasaan satu sama lain. 

Walau niat mereka mulia, kita perlu mengimbangi niat baik tersebut dengan memilih menu yang tidak memberatkan mereka secara finansial. Jangan sampai niat baik malah berujung pada perasaan canggung atau terbebani.

Mengapa Memilih yang Murah Itu Penting?

1. Menghargai Kesempatan : Ingat bahwa ditraktir adalah privilege, bukan hak. Dengan memilih menu yang murah, kita menunjukkan bahwa kita menghargai kesempatan tersebut. Jangan jadikan acara ditraktir menjadi self reward buat diri sendiri. Kalau mau self reward pake uang sendiri ya gessss 😄

2. Menjaga Perasaan: Teman yang mentraktir pasti ingin kita merasa nyaman. Memilih menu yang mahal bisa membuat mereka merasa tidak enak jika ternyata budget mereka terbatas.

3. Membangun Hubungan: Sikap bijak ini bisa mempererat hubungan kita dengan teman atau kerabat. Mereka akan merasa kita peduli dan mengerti situasi mereka.

Tips Memilih Menu Saat Ditraktir

1. Pilih Menu Favorit yang Murah: Biasanya setiap restoran punya menu andalan atau paketan yang harganya terjangkau. Pilihlah dari daftar ini.

Dengan kata lain hindari menu yang aneh dan tak biasa. Kenapa? Pernah nggak sih merasa tertarik mencoba menu yang nggak biasa? Saat ditraktir, lebih baik hindari dulu deh. Pilih menu yang umum dan familiar agar tidak canggung kalau ternyata tidak sesuai selera. Nanti kalau acara makan sendirian baru deh eksplor yang diinginkan. 

2. Lihat Situasi: Jika teman yang mentraktir terlihat tidak keberatan dengan menu yang sedikit lebih mahal, tetaplah pilih yang menengah, jangan langsung ke yang paling mahal. Posisikan diri kita bagaimana jika dihadapkan pada situasi seperti itu, tentu tidak nyaman, kan?

3. Tanya Dulu : Nggak ada salahnya tanya ke teman yang mentraktir apakah mereka punya preferensi atau budget tertentu.

Contoh Nyata: Makan Siang di Kafe

Bayangkan kalian dan teman-teman kerja pergi makan siang di kafe dekat kantor. Teman yang sedang merayakan promosi di tempat kerja baru mengajak kalian semua.

Di menu, ada pilihan paket nasi ayam sambal lalap dan es teh manis, sandwich dan steak premium. Pilihlah sandwich atau paket nasi ayam saja, kecuali teman yang mentraktir bilang, “Ambil aja apa yang kamu mau!”

Dalam situasi ini, pilih tetap yang menengah, mungkin sandwich dengan tambahan cemilan seperti french fries untuk dinikmati bersama-sama. Atau minumnya pilih lemon tea atau air  mineral dibandingkan Mojito.

Mengucapkan Terima Kasih

Ingat, ditraktir bukan cuma soal makanan gratis. Fokuslah pada kebersamaan dan percakapan yang hangat. Bagaimana cara kalian menikmati momen ini bersama teman atau rekan kerja?

Terakhir, jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih menunjukkan bahwa kita benar-benar menghargai kebaikan teman. Bisa juga menawarkan untuk gantian mentraktir di lain waktu, agar persahabatan tetap seimbang. Ini menunjukkan bahwa kita menghargai kebaikan mereka.

Kesimpulan

Ditraktir memang menyenangkan, tapi jangan lupa untuk tetap menjaga adab dan etika. Memilih menu yang murah bukan berarti merendahkan kualitas kebersamaan, justru itu menunjukkan bahwa kita menghargai kebaikan hati orang yang mentraktir. Semoga dengan tips-tips ini, kita bisa menikmati momen traktiran dengan lebih santai dan penuh rasa syukur.

Jadi, bagaimana pengalaman kalian saat ditraktir? Share cerita kalian di kolom komentar, ya!

10 komentar

  1. Sebisa mungkin pilih menunya jangan yang paling mahal, terlalu aji mumpung banget kan. Lebih bijaknya yang dibawah harga atau sama menu pesanannya si empu yang traktir, biar lebih tenteram

    BalasHapus
  2. Kalau saya ditraktir, maka saya biasanya memilih menu yang sama saja dengan yang mentraktir. Atau misalnya dia pesan menu harga 50 ribu, maka saya cari yang sama harganya atau di bawah 50 ribu. Terus kalau yang traktir basa-basi suruh nambah, saya ucapkan terima kasih sudah cukup.

    BalasHapus
  3. Kalau dari sisi pengundang, saya harus tau pasti harga makanan di resto yang mau saya datangi. Jadi, seandainya yang saya traktir pilih makanan yang harganya mahal, udah masuk dalam hitungan.

    Tapi, kalau dari sisi diundang, saya akan membiarkan yang mengundang memilih dulu. Baru deh saya pilih yang sama atau di bawahnya.

    Nah, buat saya yang paling mengesalkan justru kalau ada yang komen terang-terangan makanannya kurang sreg di lidah. Iya saya setuju namanya selera bisa berbeda-beda. Tapi, harusnya kalau ditraktir ya menahan diri untuk mengkritik rasa makanannya. Apalagi sampai membanding-bandinkan, misalnya bilang, "Wah kalau makan ini enak di resto A." Hadeeeuuuhh

    BalasHapus
  4. Saya pernah dong gatau diri waktu ditraktir dulu, meskipun karena menganggap itu ditraktir pakai uang kantor kan.
    Saya pilih yang paling mahal dong, pas pulang baru ngeh kalau pakai uang atasan saya, seketika merasa bersalah huhuhu.
    Kalau ditraktir teman biasanya saya pilih yang murah atau minta dipilihin sih, sungkan soalnya

    BalasHapus
  5. Woaah bener banget ini Mbak. Poin terpenting adalah TAHU DIRI. Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan saat kita ditraktir. Justru harus lebih bisa menjaga diri sendiri dan menunjukkan bahwa kita paham adab sekaligus tidak memberatkan teman yang mentraktir. Jadi meskipun dia mengatakan "ayok silahkan aja, pilih yang mana pun" tetap aja kita harus mengontrol diri sendiri.

    BalasHapus
  6. Ini bener banget dan harusnya sih ada semacam pembelajaran etika gitu ya supaya masyarakat kita sadar tuh gimana etika saat ditraktir, bukannya pake aji mumpung.

    BalasHapus
  7. Biasanya saya ikutan menu yang ntraktir
    Jika gak suka, saya pilih yang harganya murah
    Karena kasihan banget kalo tujuan ntraktir untuk hepi-hepi berubah jadi nangis-nangis ketika harus bayar tagihan yang bikin nguras tabungan

    BalasHapus
  8. Walaupun temen sedang memiliki kelapangan rejeki dan ingin mentraktir, memang sebaiknya memilih makanan yang harganya gak terllau mahal yaa, ka.. Karena ini bagian adab dari dtiraktir.

    BalasHapus
  9. Adab menerima traktir teman juga diajarkan juga dalam agama islam. Bukan hanya kita senang di traktir tapi orang yang mentraktir juga mendapatkan pahala besar dan keberkahan. Pokoknya sama sama happy .

    BalasHapus
  10. Atau minimal samakan menu dengan yg nraktir, kalo memang seleranya sama., kayaknya juga lebih aman daripada milih menu dg harga yg lebih mahal.

    BalasHapus