Halo teman-teman, pernahkah kalian mendengar ungkapan "small act, big impact"? Mungkin terdengar klise, tapi saya merasakan sendiri maknanya ketika mengikuti acara "Jelajah dengan Hati: Small Act, Big Impact" bersama Dompet Dhuafa.
Sebagai blogger yang diundang untuk ikut serta, saya berkesempatan menyaksikan langsung bagaimana aksi-aksi kecil ternyata bisa membawa perubahan besar. Acara ini mengajak kami, para blogger, influencer, dan media, untuk lebih memahami dan menyebarkan literasi tentang aset wakaf yang pertama di Asia, berupa Rumah Sakit Mata Achmad Wardi, serta program pemberdayaan di Pulau Panjang, Banten.
Rumah Sakit Mata Achmad Wardi: Membangun Harapan Lewat Wakaf
Acara dimulai di Rumah Sakit Mata Achmad Wardi yang terletak di Serang, Banten. Rumah sakit ini adalah salah satu hasil nyata dari wakaf yang berhasil dikelola oleh Dompet Dhuafa. Dengan visi mulia untuk memberikan layanan kesehatan mata bagi masyarakat kurang mampu, rumah sakit ini menjadi simbol nyata bahwa wakaf bisa berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat.
![]() |
H. Achmad Wardi |
Rumah Sakit Achmad Wardi diambil dari nama wakif yang bernama K. H. Achmad Wardi, seorang ulama dan tokoh politik di Banten yang cukup terpandang. Pada tahun 2018, impian mulia Abah Wardi untuk membangun sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Banten akhirnya terwujud.
Dr. Pradipta Suarsyaf, Direktur RS Ahmad Wardi, menjelaskan bahwa rumah sakit ini berdiri atas inisiasi wakaf Dompet Dhuafa dengan dukungan Badan Wakaf Indonesia. Rumah sakit ini resmi beroperasi pada 21 April 2018. Yang membuatnya istimewa, RS ini adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang berbasis wakaf, sekaligus rumah sakit mata pertama di Provinsi Banten dan telah memberikan manfaat besar bagi ribuan masyarakat Banten. Masya Allah.
Fasilitas Unggulan RS Mata Achmad Wardi
Saya dan rombongan berkesempatan melakukan hospital tour di RS Mata Achmad Wardi, dan salah satu yang menarik perhatian saya adalah Poli Executive, sebuah fasiltas unggulan rumah sakit ini.
![]() |
Fasilitas di Poli Eksekutif yang nyaman dengan fasilitas makanan dan minuman serta perpustakaan mini |
![]() |
Kamar rawat inap hanya ada 17 kamar, mengingat sebagian besar pasien operasi katarak bisa langsung pulang |
![]() |
Periksa mata |
Layanan poli eksekutif ini hadir dengan konsep yang nyaman, jauh dari kesan rumah sakit yang biasa. Di sini, pasien akan dilayani dengan maksimal oleh petugas khusus yang siap mendampingi. Ruang tunggu yang modern, makanan dan minuman gratis, hingga perpustakaan mini, semuanya disiapkan untuk membuat pengalaman berobat terasa lebih santai.
Selain itu, Poli Executive juga menawarkan layanan lengkap, mulai dari katarak center, retina center, glaukoma center, medical check-up, hingga laboratorium dan didukung oleh peralatan medis yang canggih dan dokter spesialis mata yang profesional.
Saat mendengar tentang rencana pembelian alat kesehatan laser seharga 1,4 miliar rupiah, pembangunan Masjid Lansia yang membutuhkan dana 555 juta rupiah, dan pengadaan ruang eksekutif sebesar 2,5 miliar rupiah dari dana wakaf yang terkumpul, saya merasa kagum. Di balik angka-angka besar itu, ada tujuan mulia untuk terus memberikan layanan kesehatan gratis bagi mereka yang membutuhkan. Dan siapa nyangka di rumah sakit ini ada program operasi katarak gratis yang diadakan setiap hari, lho!
Sedemikian besar impact wakaf yang bergulir, Prima Hadi Putra, Kepala Lembaga Pengembangan dan Investasi Wakaf Dompet Dhuafa, menambahkan bahwa dana wakaf yang dikelola secara profesional bisa memberikan dampak jangka panjang yang luar biasa. Bahkan andaikanpun kita hanya berniat mewakafkan sebagian harta kita dalam waktu tertentu saja, misal hanya 5 tahun, ya tidak masalah. Mendengar langsung dari dua tokoh penting ini membuat saya semakin yakin akan pentingnya wakaf untuk pembangunan sosial dan kesehatan.
![]() |
Prima Hadi Putra, Kepala Lembaga Pengembangan dan Investasi Wakaf Dompet Dhuafa |
Pulau Panjang: Kisah Inspiratif Para Penerima Manfaat
Keesokan paginya, setelah check out dari penginapan perjalanan kami berlanjut dengan menyeberang ke Pulau Panjang. Durasinya singkat hanya sekitar 25 menit.
![]() |
Ibu Ema perwakilan dari Pulau Panjang |
Karena terbatasnya waktu, tugas dibagi menjadi tiga kelompok dengan kegiatan yang berbeda namun saling melengkapi. Kelompok pertama bertugas mengunjungi tujuh rumah penerima manfaat operasi katarak gratis, sekaligus membagikan paket sembako. Kelompok kedua berbaur dengan warga setempat untuk memasak bersama, menciptakan suasana kebersamaan sambil menyiapkan hidangan yang akan dinikmati bersama di akhir acara. Sementara itu, kelompok ketiga mengadakan sesi sharing dengan tema "Jika Aku Menjadi" bersama para remaja Pulau Panjang, membahas mimpi, tantangan, dan harapan mereka di masa depan.
Saya memilih tugas berkunjung ke rumah tujuh orang penerima manfaat yang telah menjalani operasi katarak di RS Mata Ahmad Wardi dua bulan yang lalu.
Melihat senyum mereka yang kini bisa melihat dunia dengan lebih jelas adalah momen yang sangat menyentuh. "Nek ndelok saiki tambah padhang," Kata pak Juadi. Sekarang kalau melihat jadi terang.
![]() |
Sebagian penerima manfaat baksos Dompet Dhuafa yang belum lama operasi katarak gratis di RS Achmad Wardi |
![]() |
Pak Sudirman kini sudah mulai kembali melaut, mencari ikan. |
Masya Allah, sehat-sehat ya, pak. Semoga mereka bisa kembali bekerja dengan optimal, menghidupi keluarga, dan melanjutkan kehidupan dengan semangat baru.
Bayangkan, sebagian besar dari mereka adalah nelayan yang dulunya kesulitan mencari ikan karena penglihatan yang terbatas. Namun, setelah mendapatkan operasi katarak gratis melalui program jemput bola Dompet Dhuafa, hidup mereka berubah. Program ini memungkinkan pasien untuk dijemput dari rumah, dibawa ke RS Mata Achmad Wardi untuk operasi, dan kemudian diantar kembali ke rumah mereka. Gratis.
Di momen ini kami juga menyerahkan bingkisan sembako. Aksi sederhana ini adalah salah satu bentuk kepedulian Dompet Dhuafa yang tidak hanya fokus pada kesehatan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Setelah selesai bersilaturahmi kami makan siang bersama hasil olahan Chef Amanda, finalis MasterChef Indonesia Session 10 dan masyarakat sekitar. Masakan yang disajikan pun sangat spesial, mulai dari urap rumput laut, lodeh tutut, ayam goreng, tempe goreng, hingga ikan kakap bakar dan tongkol bakar serta lalapan dan sayur asem. Saya pribadi sangat terkesan dengan kelezatan dan keunikan masakan tradisional yang kami nikmati.
Nah di sesi sharing, influencer dan blogger berbagi pengalaman dan cerita tentang pentingnya literasi digital, bagaimana menggunakan media sosial untuk hal-hal positif kepada anak-anak sekolah MAN Pulau Panjang. Melihat antusiasme para remaja ini membuat saya semakin yakin bahwa edukasi adalah kunci perubahan.
Small Act, Big Impact
Melalui kegiatan ini, saya semakin menyadari bahwa small act can make a big impact. Keberadaan RS Mata Achmad Wardi yang didirikan melalui wakaf adalah contoh nyata bagaimana sumbangan kecil bisa memberikan perubahan besar bagi banyak orang. Saya juga melihat bagaimana program-program Dompet Dhuafa yang melibatkan masyarakat langsung—seperti program jemput bola untuk operasi katarak—memberikan harapan dan kebahagiaan baru bagi mereka yang sebelumnya mungkin tidak memiliki akses ke layanan kesehatan.
Selain itu, interaksi dengan masyarakat di Pulau Panjang memberikan saya pandangan baru tentang kehidupan mereka yang sederhana namun penuh semangat. Mereka begitu menghargai apa yang mereka miliki dan sangat bersyukur atas bantuan yang datang. Kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi penerima manfaat, tetapi juga bagi kami yang ikut terlibat.
Penutup
Perjalanan ini bukan sekadar wisata sosial, melainkan sebuah pengingat bahwa kita semua memiliki peran dalam memperbaiki dunia, sekecil apa pun itu. Melalui wakaf, Dompet Dhuafa, dan dukungan masyarakat, saya yakin masih banyak impian mulia seperti yang dicita-citakan oleh Abah Wardi yang bisa diwujudkan. Wakaf bukan sekadar amal, tetapi sebuah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik.
Dan kita sebagai blogger juga bisa mewakafkan apa yang kita punya. Melalui tulisan, konten dan pesan tentang wakaf semoga menjadi amal jariah kita nanti di akhirat. Aamiin.
Teman-teman, terima kasih ya sudah membaca pengalaman saya ini. Mari bersama-sama kita terus melakukan small acts yang bisa memberikan big impact bagi sesama.
Seru banget bacanya Mba, dan sekaligus sebagai pengingat bahwa "Small Act bisa menjadi Big Impact". Panjang umur untuk kebaikan ❤️
BalasHapusSemoga kita digerakkan untuk menjadi bagian dari kebaikan itu ya dii ☺
HapusPerjalanan 2 hari yang tidak Hanya seru tapi menyentuh ya, Mbak. Banyak sekali hal-hal bermanfaat yang kita dapatkan.
BalasHapusBener banget mas Bams, ternyata pengalaman luar biasa kita ga bisa diukur dengan uang ☺
HapusAlhamdulillah, semoga manfaat RSAW terus tersebar luas semakin besar utk kepentingan mauquh 'alaih, mereka yg membutuhkan, dan bisa sebanyak mungkin menjadi wasilah orang bisa melihat kembali, inshaAllah 🤲🏻😇
BalasHapus