Gula Cakar, Satu Kekhasan Majalengka yang Bikin Penasaran



Halo teman-teman, ada yang pernah mendengar tentang gula cakar? Kalau belum, yuk, kita ngobrol soal salah satu makanan khas dari Majalengka ini. Unik, manis, dan tentu saja penuh cerita menarik di baliknya! Bagi teman-teman yang suka mencicipi keunikan kuliner daerah, gula cakar wajib masuk daftar icip, ya. 

Apa Itu Gula Cakar?

Gula cakar adalah olahan gula pasir berbentuk kubus yang memiliki ciri khas unik: warnanya merah muda dan teksturnya kasar dengan rongga-rongga yang terlihat jelas seperti batu karang. Disebut "cakar" karena bentuknya menyerupai benda yang terkoyak atau tercakar, memberikan kesan tidak sempurna tapi justru itulah daya tariknya.

Warna merah muda pada gula cakar ini bukan dari bahan kimia sembarangan, lho, ya. Pewarna makanan aman ditambahkan saat proses memasak gula pasir, sehingga selain cantik, gula cakar tetap aman untuk dikonsumsi.

Bagaimana Cara Orang Majalengka Menggunakannya?

Di Majalengka, gula cakar sering digunakan untuk menambah rasa manis pada berbagai minuman, seperti teh atau kopi. Teksturnya yang kasar dan berongga membuatnya mudah larut dalam minuman hangat. Mirip seperti gula batu yang kita kenal. 

Buat beberapa orang teh atau kopi manis yang diseduh dengan gula cakar memberikan rasa yang lebih "otentik" dibandingkan gula biasa. Entahlah. Kalau saya sendiri melihat segelas teh tubruk yang diseduh dengan gula cakar jadi mirip-mirip wedang uwuh. Merah airnya hehe... 

Namun, yang paling menarik adalah ketika gula cakar digunakan untuk membuat es kelapa muda. Nah, ini nih juaranya! Bayangkan, air kelapa muda yang segar, daging kelapa yang lembut, lalu ditambah manisnya gula cakar merah muda. Tidak hanya manis, tapi juga memberikan sentuhan warna dan rasa yang unik. Menyegarkan dan sekaligus memanjakan mata, bukan?

Apa yang Membuatnya Istimewa?

Gula cakar bukan hanya sekadar pemanis. Ada sesuatu yang istimewa dalam tampilannya yang sederhana:

  1. Estetika Tradisional
    Warna merah muda memberikan kesan ceria, sementara teksturnya yang tidak rata memberikan nuansa tradisional yang alami. Ini seakan mengingatkan kita pada kekayaan budaya kuliner daerah yang tetap bertahan meski zaman terus berubah.

  2. Mudah Larut
    Tekstur kasar dengan pori-pori besar membuat gula cakar sangat mudah larut, terutama dalam minuman panas. Jadi, kamu tidak perlu repot-repot mengaduk terlalu lama.

  3. Cerita Lokal
    Gula cakar masuk ke dalam kategori langka. Si manis ini tidak hanya tentang rasa, tetapi juga tentang tradisi. Di Majalengka, pembuatan gula cakar masih dilakukan secara manual oleh beberapa keluarga, menjadikannya bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan. 

Bagaimana Rasanya?



Mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah rasanya berbeda dari gula pasir biasa? Jawabannya: iya dan tidak. Secara umum, gula cakar tetap memberikan rasa manis khas gula pasir tapi teksturnya yang unik dan proses pembuatannya memberikan sensasi berbeda, terutama ketika dicampur dalam minuman dingin seperti es kelapa muda. Rasa manisnya terasa lebih lembut dan menyatu dengan bahan lainnya. Dan, tidak perlu susah-susah mengaduk. 

Orang Lain Bertanya:

  1. Apakah gula cakar hanya bisa ditemukan di Majalengka?
    Gula cakar khasnya memang dari Majalengka, tapi sekarang sudah mulai banyak dijual online. Jadi, teman-teman bisa mencobanya meskipun tidak berada di daerah tersebut.

  2. Apakah gula cakar hanya cocok untuk minuman?
    Tidak juga. Beberapa orang kreatif menggunakannya untuk makanan, seperti taburan di atas kue atau campuran dalam adonan pancake.

  3. Bagaimana cara membuat gula cakar?
    Sederhananya, gula pasir dimasak bersama pewarna makanan hingga mengental, lalu diolah sedemikian rupa dengan soda kue hingga membentuk tekstur yang khas. Tapi, tentu saja butuh keterampilan untuk menghasilkan gula cakar yang sempurna. 

Yuk, Coba Gula Cakar!

Kalau teman-teman pecinta kuliner unik, gula cakar bisa jadi tambahan menarik di dapur. Coba tambahkan ke dalam teh hangat, kopi, atau bahkan es kelapa muda seperti resepnya orang Majalengka yang dibisikkan ke saya. Rasakan sensasi manis yang berbeda, dan siapa tahu, teman-teman juga akan jatuh cinta dengan makanan khas ini

So, ada yang pernah mencoba gula cakar sebelumnya? Share dong ceritanya. 

Tidak ada komentar