KEBerpihakan Terhadap Literasi Digital: Satu Dekade Lebih Bersama Kumpulan Emak Blogger



Halo, teman-teman!

Apa kabar? Semoga kalian selalu sehat dan tetap semangat menjalani hari-hari ya. Di tulisan kali ini, saya ingin berbagi cerita perjalanan panjang saya bersama Kumpulan Emak Blogger (KEB), yang tahun ini merayakan ulang tahunnya yang ke-13. Perjalanan ini tidak hanya membentuk diri saya sebagai seorang blogger, tetapi juga mengajarkan pentingnya keberpihakan terhadap literasi digital, sebuah hal yang semakin penting di era serba online ini. Simak yuk! 

Awal Mula Menulis Blog

Kembali ke tahun 2012, saat saya mulai menulis blog. Waktu itu, niat saya sederhana: ingin berbagi. Kebetulan, saya sedang asyik dengan crafting, khususnya flanel dan crochet. Namun saat itu, mencari tutorial crafting secara online bukan hal yang mudah. Pilihannya terbatas, kebanyakan berupa buku-buku impor dari Jepang yang harganya bikin kantong menjerit.

Akhirnya, saya memutuskan untuk bagaimana kalau saya menulis sendiri tutorial-tutorial yang saya dapat dari berbagai sumber dan sudah saya modifikasi di blog. Ini bukan hanya sebagai dokumentasi pribadi, tetapi juga sebagai cara untuk membantu orang lain yang mungkin menghadapi kesulitan yang sama; pingin cari tambahan pemasukan tapi terkendala oleh sarana dan prasarananya. Di saat itulah, saya menyadari bahwa blog bisa menjadi media berbagi yang luar biasa. 

Bertemu Kumpulan Emak Blogger

Tahun berikutnya, di 2013, saya mengenal Kumpulan Emak Blogger, tepat satu tahun sejak komunitas ini berdiri. Rasanya seperti menemukan rumah kedua! Komunitas ini begitu hangat dan mendukung, tempat berkumpulnya perempuan-perempuan hebat yang memiliki semangat yang sama untuk menulis dan berbagi. 


Outfitnya senada makanya minta foto bareng Makpon alias Mak Founder KEB Mira Sahid ☺


Kami saling memanggil satu dengan yang lain dengan panggilan 'mak' atau 'emak'. Akrab sekali rasanya. Saat dipanggil 'mak Diah', atau 'mak Diah Woro', rasanya seperti tetangga saling bertegur sapa dari balik pagar rumah deh, hihihi.. 

Salah satu momen yang sangat berkesan adalah ketika saya mengikuti ajang  Srikandi Blogger tahun 2014. Saya yang masih newbie, meskipun jadi kucing jalan alias catwalk fashion show tapi jantung jumpalitan juga ketika banyak blitz kamera memotret performance saya dan emak-emak lain. Mak Mira yang jadi pengarah gayanya, "Ayo jalannya luwes aja, pasang muka judes, dingin, pandangan lurus ke depan." 


Jadi Makmod alias Emak Model di Penganugerahan Srikandi Blogger 2014


Ajang ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan juga bisa berdaya melalui tulisan. Padahal saat itu masih banyak yang mindsent-nya mengira bahwa blog hanya tempat curhat, keluhan, atau gosip semata. Eits, salah besar! 

Di KEB, kami belajar bahwa blog bisa lebih dari itu. Blog bisa menjadi ruang untuk berbagi ilmu, inspirasi, membangun jaringan yang positif dan bahkan bisa jadi salah satu cara mendapatkan pemasukan tambahan. 

Selain itu, ajang ini juga menjadi titik temu nyata antara para blogger dari berbagai kota. Dari yang awalnya hanya bertegur sapa di kolom komentar blog, akhirnya bisa bertemu langsung, berbagi cerita, dan saling menginspirasi. Masya Allah 🥰



Halal Bihalal KEB 2014. Serentak diselenggarakan di 6 kota. 

Arisan Ilmu materinya Etika Job Review. Nama peserta yang bisa ikut sesi ini dikocok dulu seperti arisan emak-emak. 


Literasi Digital: Dari Diri Sendiri, Keluarga, hingga Masyarakat

Salah satu hal yang selalu ditanamkan oleh KEB adalah pentingnya literasi digital. Mau menulis di blog berbayar atau gratisan, pun mau membuat status di media sosial, yang utama adalah attitude. Sebagai blogger, kita harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita tulis dan bagikan.

Dari sana, saya mulai mengimplementasikan literasi digital ini di media sosial saya, bahkan saya tularkan juga ke keluarga. 

Saya belajar untuk selalu berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Prinsip sederhana saring sebelum sharing menjadi pedoman penting yang saya rapalkan. Kalau ada informasi, pastikan dulu apakah itu benar atau hoaks. Kalau ada hal yang meragukan, lebih baik ditahan dulu daripada ikut menyebarkan sesuatu yang tidak pasti kebenarannya.

Pengalaman terbaru yang berkesan dan sampai sekarang belum bisa move on adalah saat menjadi fasilitator Pelatihan Literasi Digital Akademi Digital Lansia, sebuah program Tular Nalar kolaborasi Mafindo dan KEB di Muara Gembong, Bekasi. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital di masyarakat.

Di sana, saya bertemu banyak lansia yang  bahkan ada yang tidak punya ponsel. Rasanya trenyuh sekali melihat mereka yang seolah terisolasi dari banjir informasi digital yang kita anggap biasa.

Pelatihan Literasi Digital - Akademi Digital Lansia 


Namun, saya juga menyadari, di sinilah pentingnya peran kita. Literasi digital bukan hanya tentang bisa menggunakan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana memanfaatkannya dengan bijak untuk hal-hal yang positif. Seram juga kalau ditengah ketidak mengertian terhadap teknologi alih-alih mereka jadi korban cyber crime. 

Bayangkan, menurut survei We Are Social 2024, pengguna internet di Indonesia mencapai 215 juta orang. Namun, tingginya angka ini tidak sebanding dengan literasi digital masyarakatnya. Banyak yang masih mudah termakan hoaks atau tidak memahami etika berinternet. 


Blog sebagai Sarana Meningkatkan Literasi Digital

Blog telah membuktikan diri sebagai media efektif untuk mendukung literasi digital. Misalnya, tulisan tentang cara membedakan informasi hoaks dan fakta bisa membantu pembaca lebih kritis terhadap informasi yang mereka terima. Tulisan seputar pengetahuan parenting atau keuangan keluarga juga bisa, lho, membuka wawasan masyarakat luas. 

Melalui blog, saya merasa punya tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mencerdaskan masyarakat. Dan KEB adalah tempat terbaik untuk terus belajar dan berkembang.


Membersamai KEB Dulu, Kini dan Nanti

Kini, di usianya yang ke-13, Komunitas Emak Blogger terus konsisten menjadi pelopor literasi digital bagi perempuan. KEB bukan hanya komunitas, tapi juga ruang belajar, ruang berbagi, dan ruang untuk terus berkembang.

Akhir kata, terima kasih untuk KEB yang telah menjadi bagian besar dalam perjalanan menulis saya selama ini. Meskipun sempat on off menulis karena mengurus hal yang lebih prioritas tapi pada akhirnya saya kembali menulis. Apalagi akhir-akhir ini, ketika waktu untuk keluarga lebih longgar karena anak-anak sudah dewasa, saya jadi punya lebih banyak waktu untuk mengelola kembali hal-hal yang saya sukai. 

Semoga komunitas ini terus tumbuh, membawa lebih banyak manfaat, dan melahirkan lebih banyak emak-emak blogger hebat di masa depan.

Selamat ulang tahun yang ke-13, Komunitas Emak Blogger! Teruslah menjadi pelita dalam dunia literasi digital. 


10 komentar

  1. Selamat ulang tahun KEB. Mak Diah udah gabung >10 tahun nih di KEB. Aku kayaknya baru-baru aja deh. Pernah suka share artikel di FB-nya KEB. Belakangan udah engga aktif FB lagi akunya...Semangat tetep ngeblog Mak...

    BalasHapus
  2. KEB keren sudah 13 tahun. Dengan perjalanan yang sudah panjang, pastinya KEB sudah banyak menebarkan banyak hal-hal yang sangat bermanfaat termasuk lewat tulisan. Juga terus mengingatkan agar senantiasa terus menjaga attitude.

    BalasHapus
  3. Sukses selau untuk kumpulan emak blogger yang sejatinya adalah pahlawan litarasi bagi bangsa. Semangat semuanya!

    BalasHapus
  4. MashaAllah. Seneng banget ya Mbak bisa berada di sebuah lingkungan sefrekuensi dan mengajak kita untuk berkembang, menjadi lebih baik, dan membawa manfaat bagi orang banyak. Yang seperti ini tuh pertemanannya harus diawetkan Mbak Diah. Supaya kita senantiasa bersemangat, menjadi blogger dengan attitude yang jempolan, dan menjadi pribadi yang membawa berkah.

    BalasHapus
  5. 13 tahun udah lulus SD dong ya?
    Selamat KEB, semoga panjang umur, lulus SMP, lulus SMA, kuliah dst
    Semoga komunitas semakin berkah dan berkelanjutan

    BalasHapus
  6. Suka sedih yaa, kebanyakan yang kemakan hoax adalah mereka di pelosok yang ngga punya akses untuk cari kebenarannya. Dan jahatnya lagi yang share berita juga ngga dipake litearasinya. Hasilnya, mereka2 inilah yang menelan hpax bulat2.

    BTW, Masyaallaah, KEB udah usia remaja yaaa...
    Selamat ulang tahun KEB.
    Tetap bersinar mewadahi emak2 krratif dan cantik2...

    BalasHapus
  7. Berkumpul dengan komunitas sefrekuensi itu menyenangkan ya mbak. Andai KEB mengadakan online dan offline bareng, saya pengen ikut kayak yang waktu itu. Sayang, after corona semakin terbatas untuk event online ketika merayakan ultah KEB. Tetap berdoa yang baik buat komunitas blogger emak-emak, inspiring.

    BalasHapus
  8. Literasi digital mau gak mau harus digalakkan, walaupun sebenarnya aku masih sangat mencintai buku... Tapi beneran lho... banyak banget emak-emak yang minim literasi gampang kemakan hoax alias berita bohong... Kalau hoax itu sudah menyangkut kesehatan anak, jadi fatal kan akibatnya?

    BalasHapus
  9. MashaAllah Mbak Diah gabung dengan KEB dari tahun 2013, ini mah udah member diamond banget sih, dibandingkan daku yang baru beberapa tahun. Kerennya, KEB bisa mempertemukan dan menyatukan blogger newbie kayak daku dengan mbak Diah dan temen² lainnya

    BalasHapus
  10. Selamat ulang tahun yang ke-13, KEB.
    Selalu keren dengan acara yang memberikan semangat serta pengetahuan kepada para anggotanya. Dulu rasanya serangkaiannya ada di setiap kota yaa, ka..

    Sukses selalu, KEB dan solid untuk para member KEB.
    Bravooo!!

    BalasHapus